Rafikha Lintang Sahara

Guru RA Ash-Ashiddiqiyyah dan Mahasiswi STAIHAS cikarang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Salahkah jilbabku?

Salahkah jilbabku?

Oleh : RAFIKHA LINTANG SAHARA

Jam 15.00 waktu itu. Aku bergegas pulang dari tempatku mengajar. Karna tidak bisa mengendarai motor, seperti biasanya aku menunggu dijemput oleh mamaku yg selalu siap antar jemput kemanapun aku pergi hehe. Sekitar 15 menit aku menunggu mama dan menunggu depan gerbang sekolah. Akhirnya klakson motor bersamaan dengan mamaku yg sudah tiba.

Karna aku mengenakan jilbab yg cukup lebar dan panjang, aku sedikit kesulitan saat naik motor. Akhirnya ku gulung sedikit jilbabku agar tidak tergerai kebawah, khawatir tersangkut di ban. Saat kurasa aman, kuberikan kode ke mama bahwa aku sudah siap untuk berangkat.

Ditengah perjalanan, mamaku memutuskan untuk berhenti sebentar untuk membeli sesuatu di minimarket. Mamapun memarkirkan motornya dan turun lalu masuk kedalam minimarket, aku menunggu di motor sambil sesekali memainkan ponselku. Bbrp kali aku merasa ada seseorang yg terus memperhatikanku. Ku lihat orang2 disekelilingku, akhirnya kudapati seorang wanita yg tengah duduk dibangku depan minimarket. Ia terus melihat ke arahku dengan terus menatapku dari atas sampai bawah. Aku mulai gelisah, sambil melihat kaca spion dan berkaca, kufikir mungkin ada sesuatu diwajahku, tapi di kaca spion aku tidak melihat ada yg salah diwajahku. Aku sangat gelisah, sesekali kutengokmama masih di dalam minimarket. Sekitar 5 menitan, seorang pria keluar dari minimarket, dan memanggil wanita yg tengah duduk sambil memperhatikanku tadi. Pria itu berkata, "dek, ayo. Kamu liatin apa sih?". Wanita itu dengan suara yg perlahan menjawab, "itu mas, liat deh perempuan yg duduk dimotor. Jilbabnya gede banget ya, emangnya gak ribet yah naik motor begitu. Kalau kaya gitu, sekalian aja pake mukena."(sambil mengarahkan pandangannya ke arahku). Sontak pria tsb menengok ke arahku, dan aku langsung mengalihkan padanganku ke ponsel. Setelah pria itu menengok, ia langsung berkata, "yailah dek, bagus dia lebih tertutup. Daripada kamu masih buka tutup, yaudah ayok pulang". Merekapun bergegas pergi, dan aku mulai berfikir pada diri ini. "Salahkah jika jilbabku lebar dan panjang?".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selalu ada ujian dalam kebaikan. Tetap semangat menjalankan syariat. Barakallah

05 Jul
Balas

Betul sekali. InsyaAllah, terimaksih telah berukujung dan barakallah

05 Jul

Keren bu. Memang seperti itu tanggapan orang yang belum memahami perintah berjilbab. Terkadang orang yang menjalankan syari'at dianggap aneh sedangkan orang dengan sengaja membuka aurat malah dupuji-puji.... salam literasi.

05 Jul
Balas

Hmm betul sekali bund. Doakan yah semoga sy ttp istiqomah. Salam kenal bund. Terimakasih telah berkunjung dan barakallah

05 Jul

Apa pun kata orang, ya itu hanya ucapan saja. Jangan selalu peduli. Sesuai syari itu lebih terpuji. Salam hangat, salam literasi, jabat erat selalu.

05 Jul
Balas

Betul sekali pak. Syukron katsir nasihatnya. Terimakasih telah berkunjung dan barakallah

05 Jul

Jilbab mu tidak salah. Jangan terlalu mendengarkan perkataan orang ya, mereka belum tentu bisa seperti kamu menutupi diri dengan jilbab yang syar'i yang besar. Sesungguhnya menutup aurat itu adalah kewajiban bagi wanita. Dan kamu patut menjadi salah satu contohnya.

12 Jul
Balas

Terimakasih teh nasihatnya, sekoga ttp istiqomah yah.. aamiin, barakallah

26 Jul



search

New Post