Rahayu rumadaul

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

PENINGKATAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Rahayu Rumadaul

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 859616982

Kode/ Mata Kuliah : TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Kode/Nama UPBJJ. : 87/JAYAPURA

Masa Ujian. : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA

TUGAS 1 TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH - IDIK4013 NAMA : RAHAYU RUMADAUL NIM :859616982

OUTLINE PENULISAN KARYA ILMIAH

Judul

PENINGKATAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR DI TK AL - MA'RIFAT MAPURUJAYA

Abstract

Abstrak

Penelitian ini menelaah apakah kemampuan membaca permulaan anak akan meningkat melalui penggunaan media kartu kata bergambar pada Tk Al - ma'rifat mapurujaya Mimika Timur. Tujuan penelitian untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan kelompok B di TK Al - ma'rifat Mimika Timur menggunakan media kartu kata bergambar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan membaca permulaan anak kelompok B di TK Al - ma'rifat Mimika Timur masih sering menggunakan Lembar Kerja Anak, papan tulis, dan spidol sebagai pembelajaran membaca permulaan .Tindakan Pembelajaran ini adalah anak kelompok B Tk Al - ma'rifat Mimika Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas,Subyek pelaksanaan penelitian adalah kelompok B Tk Al - Ma'rifat yang mengumpulkan 17 siswa, terdiri dari 11 laki - laki 6 perempuan. Data tentang membaca awal dikumpulkan melalui observasi. Sedangkan data mengenai penerapan kartu huruf yang dikumpulkan melalui tes lisan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan membaca setelah pembelajaran melalui media kartu huruf Seperti contohnya BUKU anak dapat mengenal huruf, dan penelitian ini menggunakan penelitian lapangan dan bersifat kualitatif. Penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada usia 5-6 tahun di Tk Al - ma'rifat mapurujaya sesuai dengan prinsip belajar behaviorisme yang berpendapat bahwa peran guru adalah menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan anak-anak melakukan kegiatan yang telah disusun oleh guru . Dalam belajar membaca awal dengan menggunakan media gambar siswa lebih bersemangat, tertarik dan dapat membaca dengan lancar, mudah memahami ketika diberi penjelasan, siswa mampu membaca dengan mandiri, siswa mampu berkonsentrasi mendengarkan saat peneliti memberikan membaca kata dengan benar, siswa mudah diarahkan untuk membaca. Penggunaan media gambar dapat menjembatani kemampuan yang diperoleh anak di sekolah dengan lingkungan. Hal ini karena pada media tersebut disertai gambar-gambar yang menarik dari mulai huruf awal sesuai dengan huruf yang di belajar sehingga gambar yang mempermudah belajar mereka. Dengan media gambar kegiatan bermain sambil belajar lebih menyenangkan bagi anak.. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata hasil membaca awal anak dalam satu kelas sebelum tindakan sampai dengan siklus II. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca awal anak kelompok B Tk Al- Ma'rifat Mapurujaya Kecamatan Mimika Timur.

Kata kunci : Membaca permulaan, Media Kartu Huruf

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Peneltian

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar belakang

Hakikat anak usia dini atau yang di singkat dengan AUD adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 7). Sehingga dalam usia ini sangat diperlukan bantuan dari orang tua dan guru untuk memahami karakteristik anak agar dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.Usia dini merupakan masa emas atau golden age karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang. Usia dini menjadi masa terpenting dalam rentang kehidupan seorang anak karena pada masa ini pertumbuhan otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat (eksplosif). Hal ini dibuktikan dari berbagai penelitian di bidang neurologi bahwa,50% kecerdasan anak terbentuk dalam kurun waktu 4 tahun pertama, setelah anak berusia 8 tahun perkembangan otaknya mencapai 80% dan pada usia 18 tahun mencapai 100% (Slamet Suyanto, 2005 a: 6Peran lingkungan dalam hal ini pendidikan anak usia dini sangat penting untuk memberikan rangsangan atau stimulasi yang bersifat menyeluruh guna mengoptimalkan aspek-aspek perkembangan anak melalui kegiatan belajar dan bermain. Pentingnya peran layanan pendidikan anak usia dini dikemukakan oleh Sofia Hartati (2005: 11-12), bahwa pembelajaran pada usia dini merupakan wahana yang memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak guna mencapai harapan yang sesuai dengan tugas perkembangannya. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (2009: 3-11), disebutkan bahwa salah satu standar PAUD yang tertuang dalam tingkat pencapaian perkembangan, yang berisi kaidah pertumbuhan dan Membaca sangat penting dalam kehidupan manusia.Tidak ada kegiatan yang tidak memerlukan membaca. Dengan membaca, manusia dapat memahami banyak hal. Membaca juga merupakan modal untuk mempelajari ilmu-ilmu lain. Untuk itu, anak-anak usia dini perlu memiliki kemampuan membaca. Dengan perkembangan teknologi informasi menuntut dukungan budaya baca tulis. Budaya baca harus mulai dipupuk sejak dini. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan sekarang, kapan kemampuan membaca dan menulis itu mulai diajarkan? Jawaban pertanyaan ini sebenarnya masih dalam polemik.

Membaca merupakan keterampilan bahasa tulis yang bersifat reseptif. Kemampuan membaca termasuk kegiatan yang kompleks dan melibatkan berbagai keterampilan. jadi, kegiatan membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan terpadu yang mencangkup beberapa kegiatan, seperti mengenali huruf, dan kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi,maknanya serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Anderson dkk.(1985) memandang membaca sebagai suatu proses untuk memahami makna suatu

tulisan.

Proses yang dialami dalam membaca adalah berupa penyajian kembali dan penafsiran suatu kegiatan dimulai dari mengenali huruf, kata, ungkapan, frase kalimat, dan wacana serta menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya, bahkan lebih jauh dari itu dalam kegiatan membaca, pembaca menghubungkannya dengan maksud tulisan berdasarkan pengalamannya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca terkait dengan

● Pengenalan huruf atau aksara,

● Bunyi dari huruf atau rangkaian huruf-huruf

● Makna atau maksud serta

● Pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks wacana.

Adapun menurut Hari ( 1970:3) membaca merupakan interpretasi yang bermakna dari simbol verbal yang tertulis atau tercetak. Membaca adalah tindakan menyesuaikan arti kata dengan simbol-simbol verbal yang tertulis/tercetak. Sejalan dengan itu, Kridalaksana (1993 : 13) juga mengemukakan bahwa membaca adalah "Keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang lambang grafis yang perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengunjung pemujaran keras-keras". Kegiatan membaca dapat bersuara, dapat pula tidak bersuara. jadi, membaca pada hakikatnya adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk membiasakan atau setidaknya menyukai

kegiatan membaca dan mampu menemukan gagasan-gagasan yang

terdapat dalam membaca, khususnya membaca pemahaman. Peningkatan

minat dan kemampuan membaca siswa, membutuhkan solusi berupa

media membaca yang inovatif dan kreatif. Salah satu media membaca itu

adalah media kartu bergambar. Penggunaan media sangat membantu dalam pengajaran membaca

bagi Kelompok B merupakan hal yang mutlak diperlukan, anak Kelompok B yang pada umumnya baru berusia 5 - 6 tahun masih berada pada taraf berfikir konkret, yaitu anak akan mudah mengenali hal-hal yang

bersifat nyata. Disamping itu, dengan alat bantu yang digunakan oleh guru

secara bervariasi akan membangkitkan minat siswa dalam mengikuti

pelajaran. Salah satu media yang memungkinkan digunakan oleh guru

dalam pengajaran membaca ini adalah melalui media kartu huruf

bergambar. Untuk menarik minat dan perhatian siswa terhadap materi yang

diberikan, seyogyanya pengajaran dilengkapi dengan alat peraga.

Penggunaan alat peraga sangat besar manfaatnya untuk mempercepat

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Kreatifitas guru dalam

membuat alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran sangat

menentukan bagi kelancaran pelaksanaan pengajaran terutama

pembelajaran membaca.

Kegiatan pembelajaran membaca perlu diciptakan suasana yang

menyenangkan dengan permainan bahasa (permainan kartu huruf, katakata dan kalimat). Diharapkan cara tersebut dapat mengatasi masalah

siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan

penelitian tindakan kelas di kelas 1 dengan judul “Upaya meningkatkan

kemampuan membaca melalui media kartu bergambar pada Kelompok B TK Al - Ma'rifat Mapurujaya ,Kecamatan Mimika Timur.

1.2 Rumusan Masalah

Identifikasi masalah

Masalah yang ditemukan atau yang diidentifikasi pada TK Al - ma'rifat mapurujaya Mimika Timur adalah rendahnya hasil belajar. Dari latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.

● Bagaimana menerapkan media kartu kata bergambar dalam meningkatkan membaca permulaan pada anak kelompok B di Tk Al –ma’rifat ?

● Bagaimana Peningkatkan kemampuan perkembangan membaca permulaan melalui media kartu kata bergambar pada anak kelompok B di Tk Al – Ma’rifat ?

1.3 Tujuan penelitian ini adalah:

● Untuk mengetahui penerapan media kartu kata bergambar dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B Tk Al – ma’rifat

● Untuk mengetahui perkembangan kemampuan membaca permulaan melalui media kartu kata bergambar pada anak Tk Al-ma’rifat

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : Bagi peneliti Sebagai pedoman bahwa dengan menggunakan media gambar dapat menarik minat anak untuk belajar dan meningkatkan kemampuan siswa untuk membaca.

Manfaat Praktis

● Bagi Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru Kelompok B, bahwa dengan menggunakan media kartu gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa sehingga tujuan pendidikan tercapai.

● Bagi Siswa

Agar kemampuan siswa membaca dan memahami pelajaran bisa tercapai,sehingga prestasi belajar siswa menjadi baik.

Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam memfasilitasi penggunaan media pembelajaran di Tk Al - Ma'rifat Mapurujaya

B AB II Kajian Pustaka

BAB II

KAJIAN TEORI

Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Farida Rahim, 2008: 2). Membaca pada aktivitas visual dimana proses ini melibatkan penerjemahan terhadap sebuah tulisan, sebagai proses berpikir membaca merupakan suatu proses yang memerlukan pemahaman terhadap tulisan.Membaca merupakan bagian dari perkembangan bahasa dapat diartikan menerjemahkan simbol atau gambar ke dalam suara yang dikombinasikan dengan kata-kata. Anak yang menyukai gambar, huruf dan buku cerita dari sejak awal perkembangannya akan mempunyai keinginan membaca lebih besar. Hal ini dikarenakan anak tahu bahwa membaca memberikan informasi baru dan menyenangkan (Noviar Masjidil, 2007: 57). Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arajad, Sakura H. Ridwan, dan Zulfahnur Z. Mukti (1993: 11), mengungkapkan bahwa pengajaran membaca permulaan lebih ditekankan pada pengembangan kemampuan dasar membaca. Kemampuan dasar membaca tersebut yaitu kemampuan untuk dapat menyuarakan huruf, suku kata, kata dan kalimat yang disajikan dalam bentuk tulisan ke dalam bentuk lisan. Dalam penelitian ini, peneliti mengacu pada pendapat Sabarti Akhadiah, dkk. (1993: 11), dalam membuat rubrik penilaian, namun tidak memasukan kemampuan menyuarakan kalimat, karena kemampuan anak di TK khususnya di Al - Ma’arif kemampuan anak belum sampai ke tahap membaca kalimat, baru ke tahap pengembangan kemampuan membaca dalam menyuarakan huruf, suku kata, dan kata.Membaca permulaan menurut Ahmad Susanto (2011: 83), adalah membaca yang diajarkan. Sebelum mengajarkan membaca pada anak dasar-dasar kemampuan membaca atau kemampuan kesiapan membaca perlu dikuasai oleh anak terlebih dahulu. Dasar-dasar kemampuan membaca ini diperlukan agar anak berhasil dalam membaca maupun menulis. Seperti dikemukakan oleh Miller bahwa sebelum anak diajarkan membaca perlu diketahui terlebih dahulu kesiapan membaca anak. Hal ini bertujuan agar kita dapat mengetahui apakah sekolah yang mengajarkan keterampilan membaca di TK dan membaca formal di SD terhadap korelasi yang tinggi antara keterampilan kesiapan yang ada kuat dan berhasil dalam membaca secara formal (snow, bruns. Dan driving Griffin 1989).

B III Metode Penelitian

3.1 Rancangan penelitian

3.2 Tempat dan Subjek Penelitian

3.3 Prosedur Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Arikunto (2007: 3) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas (classroom action research)

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Menurut Sanjaya (2010: 26) penelitian tindakan kelas merupakan proses

pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya

untuk memecahkan masalah dengan cara melakukan berbagai tindakan yang

terencana dalam situasi nyata serta menganalisis pengaruh dari perlakuan tersebut.

Tindakan yang dilakukan sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang ada.

Penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini merupakan upaya memecahkan

masalah kemampuan membaca permulaan yang sengaja dimunculkan yang terjadi

di sebuah kelas dengan cara melakukan tindakan menggunakan media kartu kata

bergambar untuk menganalisis pengaruh dari tindakan yang dilakukan.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan penelitian

tindakan kelas kolaboratif. Penelitian tindakan kelas kolaboratif menurut Akbar

(2010: 36) yaitu peneliti berkolaborasi dengan seorang kolaborator. Pada

penelitian ini guru kelompok B di TK Al - ma'rifat mapurujaya sebagai kolaborator

sedangkan mahasiswa sebagai pengamat.

● Perencanaan (planning)

Menurut Arikunto (2007: 17), perencanaan (planning) adalah menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam penelitian ini rencana tindakan akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak menggunakan media kartu kata bergambar di TK Al - Ma'rifat.

● Tindakan dan Pengamatan (acting & observing)

Menurut Arikunto (2007: 18), tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu mengenakan tindakan di kelas. Pada tahap pelaksanaan guru harus ingat dan berusaha mentaati yang sudah dirumuskan dalam rancangan. Dalam hal ini yang melakukan tindakan adalah guru sesuai dengan RKH (Rencana Kegiatan Harian) yang sudah dibuat. Bersamaan dengan proses tindakan, peneliti mengamati atau mengobservasi apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Peneliti mengamati apakah kartu kata bergambar mampu meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kelompok B TK Al - Ma'rifat Mapurujaya yang

beralamatkan Di Kelurahan Wania, Kecamatan Mimika timur.

2. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran

2022/2023 di TK Al- ma'rifat yakni dari bulan oktober-november 2022.

3. 3. Prosedur Penelitian

Berikut ini akan dijabarkan mengenai tahapan-tahapan yang perlu

dipersiapkan dan dilaksanakan pada saat melakukan penelitian. Pelaksanaan

dalam siklus I yang akan dilaksanakan terdiri atas:

Perencanaan

Tahap perencanaan dalam penelitian ini akan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut, yaitu:

Berdiskusi dengan kegiatan yang akan dilakukan dan media kartu kata bergambar yang akan digunakan.

Membuat rencana kegiatan harian (RKH) yang akan digunakan sebagai pedoman bagi guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran di kelas.

Peneliti menyiapkan kartu kata bergambar yang digunakan sesuai tema.

Menyiapkan instrumen pengamatan dalam bentuk lembar observasi untuk mengetahui kemampuan memahami hubungan huruf menjadi bunyi, menggabungkan huruf membentuk suku kata, menggabungkan suku kata membentuk kata, dan menyebutkan gambar yang memiliki kata.

2. Pelaksanaan dan Observasi

Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru kelompok B sedangkan peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan harian yang telah dibuat. Dalam satu siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan, dengan durasi setiap pertemuan kurang

ebih 60 menit. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menggunakan

kartu kata bergambar dalam penelitian ini sebagai berikut:

BAB IV

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kondisi Awal Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, dilakukan pra observasi untuk melihat kemampuan membaca permulaan anak. Peneliti akan meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui media kartu kata bergambar, agar keberhasilan peneliti dapat terlihat dengan jelas maka dilakukan pra observasi sebagai perbandingan sebelum dilakukan tindakan kelas dan sesudah tindakan kelas. Hasil observasi awal yang diperoleh dari pelaksanaan pengamatan pada pra tindakan.

Siklus I

Berdasarkan observasi pada Siklus I, pada pertemuan pertama anak mulai antusias ketika peneliti menanyakan nama-nama binatang yang mempunyai fonem sama yang ada di lingkungan anak membaca kata depan, anak mulai mengungkapkan pendapatnya mengenai kata berdasarkan pengalaman anak. Pada pertemuan pertama anak masih bingung ketika anak diminta untuk membaca kata dan mengungkapkan kata dengan lancar. Pertemuan selanjutnya anak sudah tidak bingung karena anak lebih mudah membaca kata dengan kata depan yang dibuat mencolok. Dengan adanya media kartu kata bergambar yang digunakan dalam pembelajaran, anak dapat belajar membaca dengan kartu bergambar yang gambar-gambarnya sudah dikenali anak karena gambar tersebut ada di sekitar anak. Pada pertemuan selanjutnya anak semangat dan antusias melakukan dan mengikuti pembelajaran dengan kartu kata bergambar

Siklus II

Berdasarkan observasi pada siklus II, peneliti mengamati proses belajar membaca permulaan, di setiap pertemuaan mengalami peninggkatan anak mendengarkan perintah dan penjelasan guru sehingga anak bisa melaksanakan kegiatan dengan tepat, anak sudah lebih jelas dibandingkan siklus I sehingga anak lebih aktif dalam kegiatan membaca, dengan adanya media kartu kata bergambar yang digunakan dalam pembelajaran, anak dapat belajar membaca dengan kartu bergambar ataupun kartu katanya saja. Apabila digunakan secara erpisah anak tetap bisa membacanya dan anak sangat antusias.Dari hasil observasi pada siklus II tersebut diperoleh hasil

Pembahasan Hasil PenelitianHasil yang diperoleh pada pra observasi dan pelaksanaan siklus I apabila dibandingkan terlihat sudah ada peningkatan, namun belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan peneliti, sehingga perlu diadakan siklus II. Hal ini disebabkan pada pelaksanaan Siklus I terdapat beberapa kendala yang sehingga perlu diadakan suatu perbaikan dalam Siklus II agar indikator keberhasilan yang diharapkan dapat tercapai. Kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Siklus I adalah pertama, pembelajaran klasikal kurang efektif karena anak hanya ikut-ikutan saja membuat keaktifan anak kurang terlihat, kedua kurangnya waktu dalam pelaksanaan tindakan terutama saat anak melakukan kegiatan membaca dengan menggunakan kartu kata bergambar, sehingga sebagian anak kurang diberikan kesempatan yang masih ingin bermain dengan kartu kata, serta yang ketiga media kartu kata bergambar yang digunakan guru untuk contoh kurang besar. Dari kendala-kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan Siklus I, maka dilakukan perbaikan-perbaikan agar kendala yang ada dapat teratasi.

BAB V

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Daftar Pustaka

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca permulaan anak Kelompok B TK Al -ma'rifat mapurujaya Semester I Tahun ajaran 2022/2023 dapat ditingkatkan melalui media kartu kata bergambar. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan yang dialami dalam penelitian yang dilakukan peneliti, dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II

5.2 Saran

1.Media kartu kata bergambar dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran membaca permulaan karena telah terbukti meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK Al - ma'rifat mapurujaya Semester I Tahun Pelajaran 2022/2023

2.Penelitian mengenai peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui media kartu kata bergambar ini masih jauh dari sempurna, sehingga diharapkan untuk peneliti lain dapat mengembangkan penelitian ini lebih lanjut dengan pengembangan metode dan media agar hasil yang diperoleh dapat lebih meningkat lagi.

Dhieni, N. dkk . (2007). Metode pengembangan bahasa . Jakarta: Universitas Terbuksebuah. Montolalu, BEF, dkk . (2007). Bermain dan tetapseorang anak . Jakarta: Universitas Terbuka. Nugroho, A. dkk. (2008). Kurikulum dan bahan belajar TK. Jakarta: UniversitasTerbuka ee

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post