Hormon endorfin mnjadikan kita memiliki mood yang baik, dan perasaan senang sehingga kita bersemangat melakukan berbagai aktivitas. Pekerjaan yang menumpuk, jam mengajar di sekolahan yang full, dapat menurunkan hormon produksi endorfin. Ditambah kesibukan kita dalam urusan rumah tangga dan peran kita di masyarakat. Akibatnya kita menjadi tidak bersemangat, merasa lelah, mood berkurang dan produktivitas pun menurun.

Kapan terakhir kali anda senam? Hari ini? Minggu lalu? bulan lalu? Atau sudah tidak ingat lagi saking lamanya? Tahukah anda, bahwa senam adalah salah satu olahraga yg mudah dan sederhana untuk dilakukan, namun memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan apabila kita rutin melakukannya, seminggu sekali misalnya.

Senam dapat melatih kelenturan otot. Senam menggerakkan hampir seluruh bagian tubuh kita. Hal ini berbeda dengan aktivitas fisik kita dalam mengerjakan tugas sehari-hari yang meskipun bergerak secara fisik namun cenderung hanya organ tertentu saja yang banyak bergerak.

Senam dapat menguatkan jantung, karena aktivitas ini memacu denyut jantung menjadi lebih cepat, dan melatih otot jantung menjadi lebih kuat.

Bagi anda yang kelebihan lemak, senam sangat cocok menjadi pilihan anda. Senam selama 20 menit cukup efektif dalam membakar kalori. Dengan senam secara rutin, jaringan lemak akan berkurang, berganti dengan jaringan otot yang lebih sehat.

Senam pun ternyata dapat meningkatkan kemampuan kognitif. Bagaimana bisa? Ya, karena ketika senam, aliran oksigen ke seluruh lebih menjadi lebih lancar, termasuk oksigen yang menuju ke otak. Dengan tercukupinya pasokan oksigen di otak, akan membuat kinerja otak menjadi optimal, secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan daya pikir kita.

Aktivitas senam juga membantu meningkatkatkan produksi hormon endorfin. Seperti yang saya katakan di awal tulisan ini, hormon endorfin membuat perasaan kita menjadi senang. Mood yang baik akan berdampak pada meningkatnya produktivitas kita. Tentu kita akan menjadi lebih bergairah menjalankan tugas-tugas kita selanjutnya.

Dan keuntungan bonusnya, saya menjadi lebih dekat dengan masyarakat sekitar. Saya biasa mengajak 'emak- emak' di lingkungan sekitar rumah untuk senam bersama di halaman rumah saya setiap hari minggu pagi. Ada sekitar 20-30 orang yang rutin senam disini. Kesibukan mereka sebagai petani yang sejak pagi buta mengerjakan urusan rumah tangga, tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap mengikuti senam bersama. Musim panen, musim menanam, yang tentu saja telah menguras energi mereka sekalipunpun, tidak menyurutkan niat untuk tetap hadir setiap minggu pagi. Bahkan bulan ramadhan lalu, ibu-ibu ini tidak ingin kegiatan senam diliburkan, meskipun sedang berpuasa.

Ibu-ibu semangat, membuat saya tambah semangat lagi. Saya variasikan jenis senam agar tidak membosankan. Senam pramuka, senam lansia, gemu fa mire, nusantara dance, zumba, dan beberapa senam pendek yang lain semacam making melodies, penguin dance, dan baby shark, kenapa tidak? Justru suasana yang akrab diselingi canda tawa ini poin penting pelaksanaan kompetensi sosial saya. Setelah senam biasa kami lanjutkan dengan diskusi dan informasi khas ibu-ibu, semacam pengajian rutin muslimah, latihan rebana, dan sejenisnya.

Wonogiri, 29 Oktober 2017

Pertama kali latihan posting gurusiana via HP, sambil menunggui anak-anak bermain di kolam renang. Ternyata lebih susah ngetiknya karena belum terbiasa.