Kulirik kembali tab itu. Tertulis kata LITERASI, yang entah mengapa kali ini aku merasakan ada debar dalam dada ketika aku membacanya...

Coba aku klik, dibagian administrasi tertulis aku belum mendaftar. Dibagian berkas lomba, masih terdapat menu untuk mengupload naskah yang diminta. Semakin bergemuruh dada ini, entah getaran dari mana. Pendaftaran sepertinya masih dibuka. Mungkin kebijakan panitia kegiatan dari Kesharlindung Kemendikbud ini memberikan sedikit perpanjangan waktu kepada calon peserta seleksi. Aku ingin...sungguh, aku ingin sekali mendaftar. Kesempatan masih ada,masih sampai besok. Meskipun sudah terlalu mepet, tetapi masih bisa mendaftar. Bismillah, klik, upload.

Belum naskah yang sempurna, saya tahu. Tetapi ini bentuk ikhtiar maksimalku, setelah sebelumnya aku mendaftar seminar nasional dan tidak lolos. Waktu yang tersisa tidak memungkinkan lagi untuk membenahi naskah tersebut. Tetapi aku ingin, sungguh ingin, ya Allah, jika Engkau berkehendak, terlampauilah segala yang tampak mustahil sekalipun. Qudrat Allah, takkan terbantahkan. Lolos dan tidak, sungguh merupakan Rizki yang tidak mungkin akan tertukar.

Pagi yang cerah, 4 Oktober 2017. Hari ini, panitia mengumumkan calon peserta Diseminasi Literasi Nasional yang akan digelar di Lumire Hotel and Convention Center Jakarta, pada tanggal 10 s.d 13 Oktober 2017. Beberapa nama besar tokoh literasi nasional tertulis disana. Dan ajaibnya, aku menemukan namaku, diantara 200 peserta tersebut. Aku tidak percaya, aku takjub, aku shock, aku gemetar, badanku serasa limbung, jantung memompa darah begitu cepat. Aku? Mendapatkan anugerah rizki sebesar ini? Subhanallah...sekali lagi kuasaMu terbukti. Siapalah aku ini yang begitu beruntungnya mendapat kesempatan belajar, bersama dengan orang-orang hebat itu. Sampai saat aku menulis ini, aku masih berdebar-debar, hingga mata tak mau terpejam dimalam yang selarut ini.

Tugas kita hanyalah memaksimalkan ikhtiar, dan Biarkan Allah menetapkan KuasaNya. Ketika kita tidak bertendensi terhadap sesuatu, yang kita dapatkan justru tak terhingga. Tetaplah berikhtiar, meskipun harus menjadi seorang pejuang injury time...

5 Oktober 2017 pukul 02.01 WIB