Rahmaizar Aljaswan

Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Tetaplah semangat.....

Selengkapnya
Navigasi Web
SAHABAT ALUMNI SUAMIKU.(Bagian ke 44) T.295

SAHABAT ALUMNI SUAMIKU.(Bagian ke 44) T.295

Mas iwan segera berkemas-kemas untuk berangkat lagi ke jawa. Semua atas anjuran aku dan kakaknya. Bagaimanapun Mas Iwan tak boleh lepas tangan bergitu saja. Mas Iwan harus bertanggungjawab terhadap kondisi istrinya. Karena sampai saat ini masih status suami dari Mbak Santi. Semua terpaksa dilalui oleh Mas Iwan demi menghargai saranku dan kakak. Lagian sekarang memperhitungkan nilai kemanusiaan. Aku melepas dengan iklhas dan berdoa atas keselamatan Mbak Santi pasca kecelakaan.

            “Nia, mungkin ini karena pernyataanku tadi marah-marah dan menyumpahi Santi. Tuhan ternyata memberlakukan doa Mas.” Lirih Mas Iwan menyesali kalimat yang terlontar.

            “Sudahlah Mas, tak usah makin menyusahkan diri sendiri. Serahkan semua pada Tuhan, dan doakan yang terbaik untuk Mbak santi.” Jawabku.       

            Terkadang aku heran dengan sikapku sendiri yang sekarang sangat baik pada perempuan itu, harusnya aku bersyukur dan mendoakan dia cepat mati. Tapi sekarang malah sebaliknya. Mas Iwan yang ingin menjauhi perempuan itu malah aku larang. Itu semua karena Mas Iwan masih berstatus suami Mbak Santi. Keinginan aku yang sesunggunya, Mas Iwan mencereikan Mbak Santi dan kembali kepada ku seutuhnya. Itu saja.

            Travel yang akan membawa Mas Iwan ke bandara telah menunggu di halaman. Aku melepas dengan ilkhas, sambil berdoa atas keselamatan Mas Iwan dan semoga ini yang terakhir Mas Iwan berangkat ke Jawa. Terkadang aku memang tak sekuat Kadijah istri Rasulullah untuk berbagi dengan Wanita lain. Terkadang aku juga sangat egois kepada Wanita lain apalagi menyangkut dengan suamiku.

            Setelah selesai malam ke tiga di kampung, aku dan anak-anak ku kembali pulang ke rumahku. Barang-barang Mas Iwan yang tak di bawah ke Jawa ikut aku kemasi biar tak bolak-balik. Aku merasa sesuatu yang lain dalam hatiku. Ada perasaan tidak nyaman dan gelisah. Entahlah. Aku sendiri tak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya mampu berdioa, semoga keluargaku diberi ke bahagiaan dunia akhirat dan kedamaian hati.

 

Bersambung..

Dharmasraya, 22 Oktober 2022

#TagurH295

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post