Rahmaizar Aljaswan

Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Tetaplah semangat.....

Selengkapnya
Navigasi Web
SAHABAT ALUMNI SUAMIKU.(Bagian ke 45) T.301

SAHABAT ALUMNI SUAMIKU.(Bagian ke 45) T.301

Gawaiku berdering, aku tersentak dan bangun dari tidur. Siapa yang menelpon malam-malam begini? Kepalaku terasa berat. Karena selepas isyah baru sampai di rumah. Setelah menunaikan shalat Isyah aku langsung bersih-bersih rumah. Ya kalau rumah ditinggal tetap saja kotor dan berdebu. Sedikit malas aku gapai Hp yang ada di nakas. Ku lihat nama yang tertera di layar hpku. “Imamku”. Bergegas aku mengangkatnya.

“Hallo, Assalamualikum. Ada apa Mas..? Malam-malam nelpon..? bagimana kabar Mbak Santi..?” tanyaku beruntun,

“Waalaikumsalam, Nia, Santi telah pergi selamanya…” terdengar suara Mas Iwan lirih.

“Yang benar, Mas..? tanyaku ragu.

“Iya, Mas juga ingin ngasih kabar kepadamu, mungkin Mas agak lama kembali, Mas mengurus segala sesuatu nya sampai selesai di sini. Sebab sanak saudaranya tak ada. Mas harap kamu bersabar menanti.” Kata Mas Iwan lagi.

“Iya, Mas.. “ jawabku singkat.

Tulang belulangku kok seakan mau copot. Aku takt ahu, seharusnya aku gembira atas kepergiaannya. Artinya aku menang, dan mendapatkan Mas Iwanku kembali, dan seutuhnya. Tapi…. Ah entahlah, pribadiku memang aneh. Kehadiran Mbak Santi di tengah keluargaku telah menimbulkan gejolak-gejolak indah yang kembali mengukur sedalam apa cintaku kepada Mas Iwan, dan juga mengukur sebesar apa kasih Mas Iwan padauk. Banyak hal pelajaran yang ku petik di sini. Makna cinta dan juga makna kehidupan. Sungguh luar biasa .

“Nia, mungkin seminggu lagi Mas di sini. Setelah menuju hari, Mas kembali untuk mu lagi, seutuhnya.” Kata Mas Iwan. Air mataku mengalir di pipi. Segala rasa bercampur aduk menjadi satu. Aku mulai terisak.

“Nia…Niaa….” Panggil Mas Iwan

“Jangan nangis ya Sayang. Sabar ya..” katanya lagi. Aku hanya mengangguk padahal Mas Iwan tidak melihatnya.”

“Nia, segala kekayaan Santi dihibahkan ke kelurga kita dan panti asuhan di kampung. Itu yang akan Mas urus nantinya.

Aku terkejut lagi.

“Nanti Mas akan lanjutkan usahanya ini. Mungkin Tuhan telah memberi jalan seperti ini pada Mas untuk mendapatkan rezki lebih. Mas minta maaf, ya. Semua demi kamu dan untuk kamu.” Kata Mas Iwan sambil mengecup layar hp seolah mengecup ku dari jauh.

Aku tersenyum. “Cintaku tak mengukur benda, Mas. Bersamamu aku telah bahagia. Yang aku inginkan kembalilah seecepatnya dan kita mulai hidup baru. Kaya tak menjamin kebahagiaan.” Kataku lagi.

“Ya aku paham maksudmu. Sekarang kamu maukan menerima aku seperti dulu lagi…? Melupakan fase yang mungkin sangat menyakitkan bagimu. Aku tak pernah berniat untuk melakukan semua kesalahan ini. dan aku berjanji akan mengubah semua prilakuku. Memulai hidup baru dengan mu.” Kata Mas Iwan seakan menyesali semua yang terjadi.

“Berjanjilah pada Allah, Mas dan minta ampunlah padaNya. Jodoh, rezki hidup dan mati, Dial ah yang mengatur. Kita hanya bisa menjalani. Aku akan tetap menjadi pendampingmu selagi Allah izinkan. Dan Mas akan tetap jadi Imamku sesuai kehendak Allah.” Kataku lagi. Hati ku sedikit plong. Cintaku kepada suamiku karena Allah semata. Tiada kecemasan sedikitpun di hatiku sekiranya Allah mengambil cintaku karena kehendaknya.

Perhalah aku tersenyum. Ku kecup layar Hp membalas kecupan suamiku. Mas Iwan tersenyum di seberang sana. Aku pun tersenyum. Ku tutup pembicaraan dengan suamiku sambil menyelipkan doa untuk keselamatannya. ..

.

T A M A T

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yg menarik

28 Oct
Balas

makasih bunda..

01 Nov

Cieee...dttggu crta keren berikutnya bunda ..sukses sllu

29 Oct
Balas

Insyaallah oma cayang..

01 Nov



search

New Post