Rahmaizar Aljaswan

Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Tetaplah semangat.....

Selengkapnya
Navigasi Web
SEKENARIO PRAKTIK SEGITIGA RESTITUSI. 'DEMONSTRASI KONTEKSTUAL, MODUL 1.4

SEKENARIO PRAKTIK SEGITIGA RESTITUSI. 'DEMONSTRASI KONTEKSTUAL, MODUL 1.4

DEMONTRASI KONEKTUAL MODUL 1.4 , TENTANG BUDAYA POSITIF.

SEKENARIO PRAKTIK SEGITIGA RESTITUSI

Ketika saya sedang mengajar, saya melihat seorang siswa laki-laki bernama Fauzil masuk ke kelas setelah minta izin buang air ke kamar kecil Dia langsung menghampiri Julia yang duduk di depan yang sedang serius membuat tuigas. Fauzil menarik pena Julia serta menyemprotkan air minumannya ke wajah Julia. Secara spontan, Julia mengeluarkan kata-kata kotor. Hal ini tentu membuat saya terkejut dan ingin marah karena kesal dengan ulah mereka berdua. Saya menegur keduanya sejenak dan meminta mereka berdua menemui saya ke kantor setelah kegiatan PBM.

KASUS 1 Permasalahan Fauzil mengganggu teman sedang membuat tugas.

GURU : “Fauzil, apa yang kamu lakukan tadi terhadap Julia..?”

Fauzil : (Menunduk)

“Saya mengganggu dia sedang membuat tugas, Bu”

Guru : “Mengapa kamu lakukan itu..?”

Fauzil : “Saya iseng saja, Bu. Ingin mencandainya saja.”

Guru : “Apakah kamu tau, dengan mengusilin Julia, memancing emosinya sehingga dia mengeluarkan kata-kata kotor. Dan kamu ada dalam masalah?

Fauzil : “Iya, Bu. Saya tidak sengaja. Saya tadi hanya ingin bercanda.

Guru : “Baiklah, Ibu disini bukan untuk mencari siapa yang salah. Ibu di sini untuk mencari penyelesaian sama-sama, berpikir sama-sama tentang yang bis akita lakukan untuk menyelesaikan masalah ini. Kamu melakukan pasti punya alasan bukan..? Pasti bahagia bila kawan terkejut, kesal dan marah. Iya begitu.?”

Fauzil : “iya, Bu”

Guru : “Ya, ibu lihat kamu merasa senang melakukannya. Tetapi kamu tidak tau yang kamu lakukan itu menyakiti orang lain. Sehingga sekarang kamu dalam masalah.”

Fauzil : “Iya, Bu”

Guru : “Sekarang mari kita bicarakan tentang keyakinan kelas dan keyakinan sekolah kita. Apa yang kita percaya? Yang mana yang belum kamu tunjukkan?

Fauzil : “Bersikap baik sama orang lain, menghargai sesama teman dan saling menghormati sesama teman, Bu.”

Guru : “Kamu mengingat dengan detil keyakinan kelas kita. Tapi dengan mengganggu teman membuat tugas itu sudah menghargai dan bersikap baik dengan temanmu?”

Fauzil : “Tidak Bu.”

Guru : “Kamu ingin menjadi orang seperti apa, kalau terus bersikap usil di kelas?”

Fauzil : “Saya ingin jadi orang yang baik dan bisa mengahargai teman, Bu”

Guu : “Baiklah, sekarang apa yang bisa kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah ini.?

Fauzil : “Saya akan minta maaf kepada Julia dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi, Bu.”

Guru : “Bagus, tapi sekiranya nanti diulang lagi bagaimana..?”

Fauzil : “Saya bersedia menerima sangsi yang ibu berikan.”

Guru : “Baiklah, sekarang bermaaf-maafanlah berdua.”

Fauzil : “Baik, Bu. Terimakasih, Bu.” (Berdiri dan berjabatan tangan dengan guru dan Julia.

***

Kasus 2 Julia berkata kotor saat diganggu Fauzil sedang membuat tugas

Situasi di kantor.

Julia minta izin masuk, dan Bu Emma mempersilakannya.

Julia : “Assalammualaikum.”

Guru : ‘Waalaikumsalam, silahkan duduk Julia.”

Julia : “Ya, Bu.”

Guru : “Silahkan kamu bercerita”

Julia : “Tadi nya saya kesal Bu. Saya di ganggu belajar, padahal saya sedang sangat serius.”

Guru : “apakah dengan mengeluarkan kata-kata kotor solusinya.?”

Julia : “Tidak Bu. Tadi saya keceplosan, saya tidak sengaja karena saya emosi.”

Guru : “Apakah kamu tahu mengeluarkan kata kotor itu tidak hanya di dengan manusia saja kamu bermasalah, tetapi juga Allah benci mendengarnya.”

Juia : “Ia Bu”

Guru : “Baik, ibu tak ingin terus mengungkit kesalahanmu. Kamu sudah tau kalau kamu salah, Bukan? sekarang ibu ingin mencari penyelesaian bersama –sama. Sama – sama berpikir apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki situasi ini. Kamu melakukan pasti punya alasa bukan.? Pasti kamu ingin diakui dan dihargai karena sedang membuat tugas bukan.?”

Julia : “Iya, Bu.”

Guru : “Sekarang mari kita bicara tentang keyakinan kelas dan keyakinan sekolah kita ataupu kesepakatan kelas kita. Apa yang kita percaya? Yang mana julia belum tunjukkan?”

Julia : “Kita harus saling menghormati dan saling menghargai satu dengan yang lainnya Bu. Kita tidak boleh berkata kotor di dalam kelas. Kita harus bersikap baik sama orang lain.”

Guru : “Kamu mengingat baik kesepakatan kelas dan keyakinan kelas kita. Apakah dengan mengeluarkan kata-kata kotor di depan guru, kamu menghargai dan menghormati orang lain?”

Julia : “Tidak Bu.”

Guru : “Sekarang apa yang bisa kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah ini.?”

Julia : “Saya minta maaf Bu.”

Guru : “Minta maaf itu mudah, tapi bagaimana ke depannya.?”

Julia : “Saya berjanji tidak mengulanginya lagi, Bu.”

Guru : “OK, pegang janji mu ya. Dan jangan ulangi lagi.”

Julia : “Iya Bu. Makasih ya Bu.”

Guru : “Iya, sama sama. Sekarang silahkan masuk ke kelas lagi.”

Julia : “Iya, Bu.”

Dharmasraya. 23 10 1970

#TagurH296

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post