rahman alie

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Puasa Haram

Puasa Haram

"Pokoknya gimana mang epen saja. Allah lebih tahu semuanya" jawab mang epen dalam sebuah dialog tentang puasa sunah.

Sambil terus mengayunkan cangkulnya dalam menyiangi tanaman jahe, mang epen terus berargumen tentang puasa sunah yg sedang dijalaninya.

Sebenarnya saya tidak ingin berdebat kalau itu terkait masalah agama. Karena sepengetahuan saya, agama itu harus dijalani sesuai kepasitas keilmuan kita masing-masing.

Puasa sunah itu adalah amalan yg biasa Rasulullah saw., lakukan. Dan manusia mulialah yang mau konsisten melaksanakannya. Seperti halnya apa yg dikerjakan mang epen. Namun masalahnya, mang epen berpuasa selang satu hari selepas hari raya Idul Adha.

Dalam buku Fiqih Islam, karya Sulaiman Rasyid dan Kitab Fiqih Sunnah, karya Sayid Sabiq, atau buku fiqih lainnya. Dijelaskan bahwa macam puasa itu ada yg wajib, sunah dan haram.

Dalam kitab itu dijelaskan, puasa wajib seperti Ramadhan dan nazar. Puasa sunah itu banyak ragamnya, dan puasa haram itu ada 5 hari, yaitu haram berpuasa di dua hari raya dan hari tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah).

Yang membuat saya ikut campur bicara ke mang epen adalah karena, ia berpuasa di hari tasyrik. Karena itu harus diluruskan. Dan meluruskan yg benar kepada orang yg sudah dewasa perlu lebih hati2 dan lebih santun.

Karena karakter yang egosentris, dialog langsungpun tak berbuah hasil. Karena itu dalam sebuah misi, akan slalu ada banyak jalan. Ketika rencana A gagal, masih ada rencana B,C dan bahkan D. Dan alhamdulillah, selang satu jam, mang epen sudah ngopi bareng dengan kawan yg lain.

Mang epen, jadi mengerti dan membatalkan puasa sunahnya yg dilaksanakan di hari tasyrik. (Karena menjadi puasa haram, bila terus dilanjutkan).

Ada banyak benang merah yg bs kita ambil dari hal ini. Namun setidaknya yg bisa dilakukan oleh kita adalah. 1. Katakan yy benar walaupun pahit 2. Beribadah itu harus cukup ilmunya (baik urusan dunia maupun akhirat). 3. Janganlah bersikap sperti gelas penuh. Harus spt gelas kosong dalam menerima pendapat org lain yg bernasakh.

Semoga bermanfaat banyak dan bs menjadi pelajaran bahwa beribadah tidak cukup dg semangat saja, banyak aspek lain yg berhubungkait dalam sebuah perjalanan hidup menuju tujuan yg diharapkan. Aamiin.

Rahman Ali 4 September 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post