Rahmat Nurdin, M. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Harus Bagaimana?

Jiwa terperangkap dalam kegelapan nafsu telah menjadikan fisik dengan seluruh anggota nya tidak dapat bergerak untuk keluar dari perangkap nafsu, dia berbaris bak ibarat tank-tank yang siap menembakkan pelurunya jika ada usaha untuk keluar.

Jiwa yang telah lama terperangkap dalam keheningan nafsu, menganggap bahwa mengikutinya adalah kebenaran, benar yang membuat jiwa semakin jauh dari kebenaran yang hakiki.

Entah harus bagaimana, dan entah dengan cara apa dia keluar dari jeratan musuh yang menjaganya tampa lengah barang sedetikpun. Hanya keajaiban dari Sang Maha Kuasa yang dapat menyelamatkan nya dari musuh-musuh yang kejam ini.

Entah dengan cara apa dia harus keluar dari tekanan dan taktik musuh yang sangat lembut dan halus ini, secara taktik akal telah kalah total sehingga tidak menemukan jalan untuk keluar dari medan mematikan ini.

Setiap kali kesadaran itu muncul, lalu menyusun rencana untuk mencari jalan keluar dari tekanan musuh, maka pada saat itu pula musuh masuk dengan kelembutan membisikkan kenikmatan dan kesenangan ini jangan ditinggalkan.

Entah dari mana datangnya bisikan itu? Ketika dia berbisik dengan kelembutan nya, maka ketika itu pula akal tak mampu lagi melawan, akan akan tunduk dan pasrah pada bisikan itu. Kalah dan kalah lagi akal ketika berhadapan dengan nafsunya sendiri.

Doa tak lagi melangit, ibarat dedaunan yang berserakan, air mata tak lagi menjadi penanda kesucian dan penyesalan, ampun yang dimohonkan tenggelam ke dasar lautan. Entah sampai kapan diri ini berada dalam kesesatan ini, akal tumpul, mata hati buta dari cahaya kebenaran, bisikan nafsu telah menggelapkan akal pikiran dan menjauhkan hati dari rasa takut pada Ilahi.

Rasa takut yang ada di hati sudah terkikis, maka akan hilang pula sifat-sifat lainya, rasa diawasi akan hilang, rasa malupun akan hilang dan berbuatlah orang tersebut sesuka dan semaunya saja, hidupnya mencari kesenangan sesaat demi kepuasan hawa nafsu.

Orang yang Hidup untuk hawa nafsu, hari-harinya akan dihiasi oleh kemunafikan, kata-katanya penuh dengan kebohongan, amalnya hanya untuk menipu manusia lain agar terlihat seperti orang baik-baik. Akhlaknya kasar, pantang tersinggung merasa diri yang paling benar, sebab sifatnya hawa nafsu itu pantang kelintasan.

Inilah penjara kehidupan, hidup dipenjara oleh nafsu makan dan minumnya nafsu itu adalah mata suka melihat yang di haramkan Allah, kata-katanya kasar, mudah tersinggung, tidak mau mengalah dalam diskusi, dan tidak mau mengakui kelebihan orang lain.....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post