Rahmat Nurdin, M. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Istiqomah, Istikharah, Istigfar

Dengan sepenuh kesadaran kita menyadari bahwa dalam hidup kita ini tidak ada yang abadi, kehidupan kita akan terus berputar seperti roda, kadang naik kadang turun, akan silih berganti siang dan malam. Kadang suka kadang duka, ada senyum dan juga pasti ada tangis, kadang dipuji dan lain pihak kita dihina dan dicaci maki. Jangan berharap keabadian dalam hidup ini. 

Oleh sebab itu, agar hidup kita tidak terombang ambing atau larut dalam kesedihan, atau juga tidak terlalu senang ketika mendapat nikmat yang berlebih. Maka kita perlu memiliki dan mengamalkan 3 sifat yang diajarkan oleh Nabi kepada kita umatnya yaitu Istiqomah, Isthikharah dan Istighfar. Agar hidu kita "bajalan luruih bakato bana" 

Pertama: Istiqamah. Seorang muslim yang memiliki sifat istiqomah dalam beriman, tidak akan mudah goyah apalagi runtuh dengan berbagai cobaan dan tantangan hidup yang sedang dialaminya, kaya atau miskin ibadah tetap lanjut, kantong tebal atau kering perhatian utama tetap memperhatikan halal dan haram, dicaci atau dipuji sujud pada Allah tetap nomor satu. Punya harta berlimpah namun tidak tergoda untuk melakukan maksiat. 

Rasulullah SAW sangat menekan sekali sifat istiqomah untuk keselamatan kita dunia akhirat, sebagimana beliau bersabda. 

عَنْ أَبِيْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، قُلْ لِيْ فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُهُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَكَ. قَالَ: قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ. (رواه مسلم).

Artinya "Dari Abi Sufyan bin Abdullah Radhiallaahu anhu berkata: Aku telah berkata, “Wahai rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu bertanya kepada orang lain selain engkau. Nabi menjawab: ‘Katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah".(HR. Muslim).

Allahpun sangat memuji seseorang yang memiliki sifat istiqomah dan memberikan bantuan berupa ketenangan kedalam hati mereka. 

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Artinya "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu". 

Yang kedua. Istikharah, selalulah memohon petunjuk dan arahan dari Allah atas apa yang akan kita kerjakan, atas setiap kaki yang akan dilangkahkan, 

Saat ini kita hidup dalam dunia serba bebas, diantara kebebasan itu adalah bebas dalam berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Namun dalam IsIam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas dan batasan-batasan tersebut adalah aturan agama. Maka seorang muslim akan berfikir berkali-kali sebelum melakukan atau mengucapkan suatu perkataan, dan selalu memohon petunjuk kepada Allah atas perkataan tersebut. Sebagaimana Rasulullah bersabda. 

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ. (رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة).

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Ketiga Istighfar, memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah kita lakukan. Tidak ada diantara kita yang tidak melakukan dosa, maka sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang mengakui dosanya dan memohon ampun kepada Allah dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. 

Banyak persoalan² besar dalam diri kita yang sampai hari ini belum dapat kita selesaikan, begitu juga sangat banyak masalah² yang ada di tengah-tengah masyarakat yang sampai hari ini masih terbengkalai. 

Jika kita sedang mengalami kesulitan ekonomi, jika penyababnya karena kemalasan diri kita sendiri, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Jika kesulitan itu disebabkan karena kurang kreatif, atau kurang membuat terobosan² baru, maka kreatifitas dan etos kerja harus lebih ditingkatkan lagi. 

Jika semua hal itu telah kita lakukan, namun rezki dan kesulitan ekonomi terus kita alami, penyebab bisa jadi karena dosa-dosa kita. Maka tidak ada obatnya selain beristighfar dan bertobat kepada Allah. 

“مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”

 

"Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post