Rahmat Nurdin, M. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Meluruskan Hati

Hati diibaratkan sebagai pusat pemerintahan yang ada dalam diri seseorang tentu juga memiliki tugas yang berat, tugas-tugas yang diemban oleh hati akan memberikan pengaruh yang besar terhadap stabilitas hati itu sendiri.

Gangguan dan ancaman yang datang dari luar akan memberikan bekas yang nyata terhadap perkembangan dan pemberian keputusan oleh hati. Gangguan ini berupa godaan terhadap kesenangan sesaat (dunia) dan lupa dengan kebahagiaan yang hakiki (akhirat).

Ancaman berupa penyakit hati yang tidak disadari, seperti, ria, sombong, kikir, dan cinta terhadap dunia yang berlebihan. Ancaman-ancaman penyakit ini masuk kedalam hati, seperti tiupan angin yang sangat lembut dan terasa menyejukkan, namun juga meniupkan bisa yang matikan.

Apapun profesi yang kita lakukan, maka aktivitas dari profesi itu akan berbekas di dalam hati. Untuk hal ini, kita sering mendengar kata-kata bijak "bekerjalah dengan hati", sulit bagi seseorang untuk meninggalkan pekerjaan tersebut jika sudah membekas di dalam hati, bekerja tidak lagi mengenal waktu.

Islam memang menuntut kita untuk tidak menjadi umat yang pemalas. Rasulullah sendiri adalah orang yang suka bekerja keras, Suatu ketika ada salah seorang sahabat yang menyembunyikan tangannya dari pandangan Rasulullah SAW Rasul heran dan bertanya? Sahabat itu menjawab, "bahwa ia malu karena ia bekerja sebagai penebang kayu sehingga tangannya kasar.

Rasulullah memegang tangan orang tersebut lalu menciumnya seraya bersabda "bahwa tangan seperti inilah tidak akan disentuh api neraka". Ungkapan Rasulullah SAW sebagai penghormatan betapa Islam sangat menghargai kemandirian dan bekerja keras.

Tidak berbangga-bangga dengan pekerjaan merupakan salah satu kunci untuk selamat dari penyakit yang dapat menyebabkan hati menjadi sakit atau hati tidak lagi punya rasa.

Jika hati sudah kehilangan rasa, maka orang akan bekerja semau dan sesukanya sendiri, hilang rasa malu, hilang rasa empati. Penipuan dan manipulasi dalam bekerja akan menjadi kebiasaannya, karena yang menjadi tujuan utama dalam bekerja adalah uang.

Bisikan hati tidak lagi terdengar, kalaupun terdengar ibarat orang memanggil dari kejauhan tidak lagi dipedulikan. Bekerja tak ubahnya seperti apa yang dikatakan oleh buya Hamka "kalau hanya sekedar bekerja monyet di hutan juga bekerja".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post