Rahmat Nurdin, M. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Revolusi Budaya Pendidikan

Revolusi Budaya Pendidikan

Di era modern ini kekuatan suatu masyarakat, lembaga bahkan suatu bangsa lahir bukan semata karena sumber daya alamnya yang melimpah dan wilayah yang luas, melainkan karena adanya kekuatan kultur yang melahirkan manusia-manusia kreatif dan berbudi luhur. Namun perlu diingat bahwa kultur tidak jatuh dari langit, kultur memerlukan usaha terencana  yang sistematis sehingga melahirkan budaya yang memberikan rasa aman dan nyaman bersama. 

Dari pernyataan di atas muncul pertanyaan. Bagaimana membentuk kultur untuk melahirkan manusia-manusia yang kreatif dan berbudi mulia? Jika ditinjau dari kaca mata dunia pendidikan maka "kebebasan" Adalah jawabannya, dalam arti ini sekolah mendorong setiap peserta didiknya untuk mengejar mimpinya memenuhi panggilan hidupnya dan mengembangkan keahliannya tanpa ada paksaan. 

Kebebasan adalah unsur terpenting untuk melahirkan budaya dan kreativitas, ia tak boleh diinjak dengan alasan apapun. Kerancuan terbesar sebuah lembaga pendidikan kita hari ini adalah, karena banyak mengekang kebebasan anak dengan alasan bertumpu pada pandangan pribadi serta mengabaikan pandangan kolektif. 

Budaya yang diterapkan selama ini dilembaga-lembaga pendidikan selama bertahun-tahun perlu kita tanya ulang, menguji kebenarannya apakah dapat dipertanggung jawabkan. Sementara itu, dunia di sekitar kita terus bergerak dan berubah, di sisi lain kita masih bertahan dengan kultur yang sudah kuno. 

Kebebasan di sekolah masih bersifat terbatas, belum menyentuh aspek aplikasi dan eksplorasi secara utuh, pengertian dan pemahaman tidak akan wujud menjadi karakter yang baik karena tidak ada ruang yang diberikan untuk mengerjakannya. 

Kehadiran lembaga pendidikan untuk mengeksplorasi kemampuan siswa dikekang oleh aturan lembaga yang kurang prinsip. Siswa dipandang sebagai objek pembelajaran yang harus patuh dan menuruti aturan, siswa kehilangan sifat kritis dan kreativitas, ini merupakan bentuk penindasan sistematis yang sangat berbahaya. 

Untuk apa kemampuan guru terus ditingkatkan dalam berbagai ragam metode kalau itu hanya berlaku di dalam kelas. Sementara itu di luar kelas, lingkungan sosial budaya tengah terjadi perubahan besar dari segala segi, ekonomi, budaya agama dan anak-anak kita hanya sebagai penonton, tanpa mampu memberikan apa-apa. 

Sekolah sebagai lembaga pendidikan pengembang sikap kritis dan melahirkan manusia yang mampu mencipta, sekaligus pemberi kontribusi terhadap kehidupan sosialnya, mesti dikaji ulang dan memperbarui tradisinya menggantinya dengan yang baru, kalau lembaga itu hanya sebagai transfer of knowledge. 

Lembaga pendidikan harus harus dijadikan sebagai wahana untuk membangun kesadaran dan sikap kritis peserta didik untuk mengkritisi lembaga itu sendiri. Hal ini penting, sebab tidak jarang keberadaan lembaga itu hanya untuk mencari keuntungan di balik atribut agama dan pendidikan, siswa dipandang sebagai objek. 

Peserta didik adalah pribadi yang unik dan bermartabat, sayangnya pandangan ini hanya di atas kertas. Faktanya siswa masih dijadikan sebagai objek untuk tujuan melanggengkan citra lembaga dalam memenuhi kepentingan sekolah akan akreditas, sadar atau tidak paham ini masih berurat berakar dalam dunia pendidikan kita. 

Siswa dimasukkan kedalam proses yang panjang dan seragam dalam bentuk kurikulum pendidikanpendidikan, mirip seperti pabrik mur yang memiliki prosedur yang panjang dan seragam..... (1) 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post