Rahmat Nurdin, M. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Rutinitas dalam Maksiat

الكيس جعل عاداته عبادة، والغافل جعل عباداته عادة

Orang yang pandai, dia jadikan amalan mubahnya menjadi ibadah. Adapun orang yang lalai, ia jadikan amalan ibadahnya menjadi sebatas kebiasaan (‘adaat) Sumber: https://muslim.or.id/24179-bukan-sekedar-rutinitas.html

Kehidupan pada dasarnya adalah pengulangan, apa yang terjadi hari ini dalam berbagai bentuk yang sebenarnya sudah terjadi pada masa lalu dan yang membedakan hanyalah masa dan kemasan peristiwanya saja.

Setiap orang akan mengulang peristiwa itu sampai waktu yang telah ditentukan untuknya, pengulangan peristiwa itu ibarat roda pedati, sekali di atas sekali di bawah atau akan terus berganti dan bertukar seperti siang dan malam yang masing-masinnya tidak akan melampaui yang lainnya.

Inilah yang disebut dengan rutinitas alam semesta yang memiliki sifat dan keteraturan sunnatullah, rutinitas air adalah mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, sifatnya membasahi, rutinitas api membakar sifatnya panas. Begitupun dengan makhluk lainnya, memiliki rutinitas dan sifatnya masing-masing.

Sedangkan manusia sebagai makhluk yang berakal lebih banyak memiliki rutinitas dan itupun sangat beragam. Ada rutinitas yang dikerjakan secara bersama-sama, seperti guru, pekerja kantoran, tukang, petani, dll, dan sangat banyak rutinitas yang dikerjakan secara individu yang orang lain tidak tahu.

Dari sekian banyak rutinitas yang dikerjakan, ada yang mendapatkan manfaat untuk hidup dunia dan akhirat, namun ada juga rutinitas yang tidak mendapatkan manfaat sama sekali dan malah membahayakan dirinya sendiri, rutinitas yang mendatangkan maksiat.

Rutinitas yang mendatangkan kebaikan, maka akan mendatangkan kebaikan berikutnya, begitupun sebaliknya, rutinitas keburukan atau kejahatan akan mendatangkan keburukan berikutnya. Sebagai seorang muslim tidak ada satupun rutinitas yang akan dikerjakan melainkan akan mendatangkan pahala, jika dia menyadari bahwa rutinitas itu dikerjakan dalam rangka beribadah dengan niat yang ikhlas kerena Allah.

إذا رأيت الرجل يعمل الحسنة، فاعلم أن لها عنده أخوات، وإذا رأيته يعمل السيئة، فاعلم أن لها عنده أخوات، فإن الحسنات تدل على أختها، وإن السيئة تدل على أختها

Jika kamu melihat seorang yang berbuat baik, ketahuilah bahwa perbuatan baik tersebut memiliki saudara (kebaikan yang lain). Bila kamu melihat seorang yang berbuat dosa, ketahuilah bahwa dosa itu memiliki saudara (dosa lain). Karena sesungguhnya perbuatan yang baik, akan memicu datangnya kebaikan lainnya. Dan perbuatan dosa, akan memancing datangnya dosa lainnya” (Lihat: Shifatus Shofwah 2/441

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Tidaklah Ku-ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-dzariyat: 57)

Semoga Allah membimbing kita semua, untuk senantiasa menghadirkan niat-niat ikhlas, dalam setiap rutinitas kita.......

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post