“ laku dong, kertas bekas seperti itu tidak lagi dijual per exmplar tapi ditimbang ,harga perkilonya duaratus limapuluh rupiah,” kata si pemilik kios.

Tanpa pikir panjang lagi Mamat langsung membeli dua kilogram Koran bekas itu. Sesampai dirumah Koran - koran itu dipilah dengan memotongnya sesuai dengan tema pemberitaannya ,yang jelas halaman depan adalah pokok dari pemilihan tema ,selanjutnya ia juga memilih tema olah raga dan hiburan ,setelah itu Koran mulai ditempel pada dinding kamarnya yang terbuat dari tabing (istilah Madura :anyaman bambu yang rapat) ,maka seketika itu dinding kamarnya berubah, penuh dengan tempelan Koran bekas ,sekilas seperti majalah dinding yang unik karena tempelan koran dibuat berfariasi.

Kalau diamati ternyata Mamat adalah anak yang kreatif sekali ,dari potongan Koran itu ada beberapa manfaat yang bisa diambil ,selain penataan kamar itu terlihat menjadi sebuah seni, manfaat lain adalah dinding yang terbuat dari anyaman bambu itu mejadi lebih aman karena lubang-lubang sela anyaman tertutup ,anginpun tidak bisa bebas keluar masuk ruangan .

Kreatifitas Mamat tidak berhenti di situ ,ia pun terus berusaha mencari terobosan penghasilan ,dengan memanfaatkan permasalahan perang dunia yang terjadi di Timur tengah Mamat yakin bahwa orang orang yang penasaran dengan berita tersebut tidak akan puas hanya dengan menonton berita di TV atau mendengarkan siaran radio saja ,Koran dan tabloid juga menjadi sasaran pencarian berita pada waktu itu. Mamat memberanikan diri ikut mengambil koran harian pagi JAWA POS dan menjajakannya disekitar terminal.

Bersambung……………….

# tantangan menulis hr ke-6 @Gurusiana #