Doa seorang PSK #Tantangangurusiana hari ke-4

Dialah seorang perempuan berusia 45 tahun, dengan penuh rasa haru bercerita banyak hal dengan saya. Pertemuan kami berawal dari sebuah program kampus dalam mata kuliah konseling dengan para mantan PSK.

Kemurungan terlihat dari wajah perempuan ini,siapa sangka di usianya yang menuju senja dihabiskan dengan kisah hidup yang penuh duka. Dia merupakan satu dari sekian banyak perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga,suami yang telah pergi mengharuskannya untuk bekerja menghidupi keluarga.

Setiap hari air matanya berlinang dalam doa yang disadari tak pantas untuk diucapkan,bermohon kepada Tuhan agar datang pelanggan untuk mendapatkan sedikit uang,sebuah pekerjaan yang dianggap hina oleh banyak orang terpaksa harus dilakukan. Sering kali hatinya patah,tapi dalam keyakinan dia percaya Tuhan masih bersamanya. Menjadi seorang pekerja seks komersial bukanlah keinginan hati,bukan pula takdir yang mesti dijalani,melainkan sebuah pekerjaan yang dilakukan semata untuk menghidupi anak-anak dirumah.

Baginya kebahagiaan anak-anak menjadi hal yang paling utama.

Kini disebuah tempat pembinaan hari-harinya dihabiskan,dibekali ilmu agama dan berbagai keterampilan. Dia sadar bahwa Tuhan menyayanginya,andai tidak ada penggrebekkan itu,mungkin sampai detik ini dia masih menekuni pekerjaan hina itu.