Literasi Keluarga Cara Menumbuhkan dan Memupuk Budaya Literasi dalam Keluarga
Gerakan literasi Nasional ( GLN ) sudah diluncurkan oleh pemerintah sebagai implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2016 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Gerakan Literasi Nasional mempunyai tiga program yaitu: Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Literasi Keluarga dan Gerakan Literasi Masyarakat
Gerakan literasi keluarga adalah sebuah program pemberdayaan keluarga dalam meningkatkan minat baca anak.Program ini sudah mulai digagas tahun 2015, namun secara resmi diluncurkan tahun 2017. (Wikipedia).
Keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat, merupakan madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya.Kegiatan Literasi, sejatinya memang harus dimulai dari lingkungan keluarga. Jika kegiatan literasi sudah dimulai dari lingkungan keluarga sejak dini, maka tidak akan terlalu sulit untuk melanjutkan kebiasaan literasi di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Sebagai seorang pendidik sekaligus seorang ibu dalam keluarga, saya sudah mencoba mengupayakan kegiatan literasi dalam keluarga. Saya masih ingat waktu kecil dulu, ayah selalu menceritakan kepada kami anak-anaknya cerita-cerita yang menarik.Beliau tidak membacakan buku cerita, tapi bercerita tanpa buku dengan gaya dan bahasa yang menarik.Kami tidak tahu apakah cerita itu karangannya sendiri.Yang jelas kami selalu menuggu-nunggu kepulangan ayah dari dinas luar kotanya satu kali seminggu, untuk menuggu kelanjutan kisah yang diceritakan tersebut. Terkadang karena tak sabar menunggu beliau pulang, kami mencari bacaan sendiri dari perpustakaan sekolah, dari majalah atau koran.
Kebiasaan bercerita dan membaca itu terbawa sampai besar bahkan sampai berkeluarga. Kebetulan suamiku juga hobi membaca.Dia punya koleksi buku yang lumayan banyak. Begitu juga dengan putri-putriku. Aku punya tiga orang putri. Dari kecil aku sudah membiasakan mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan literasi diantaranya adalah: Ketika mereka masih balita dan belum bisa membaca, aku berusaha mengajarkan dan membiasakan mereka untuk selalu berdoa dulu sebelum melakukan aktifitas apapun.Seperti membaca basmalah sebelum makan dan minum. Membaca doa sebelum dan sesudah bangun tidur, doa sebelum dan sesudah makan dan lain sebagainya.
Kebiasaan membaca doa tersebut, Alhamdulillah sampai sekarang masih tetap dilakukan.Aku dan suami juga membiasakan untuk shalat berjamaah. Minimal shalat Magrib dan Isya. Selesai shalat membaca Alquran. Aku dan suami menyimak bacaan anak-anak dan membetulkan bacaan yang kurang tepat.
.Untuk menumbuhkan kecintaan pada buku, sejak kecil aku sudah berusaha menyediakan buku bacaan yang sesuai dengan umur mereka. Buku cerita bergambar, kartu-kartu huruf dan angka. Krayon dan buku gambar untuk aksi corat coretnya. Aku juga suka membelikan mereka gambar-gambar hewan, buah-buahan dan benda benda yang ada disekitar kita. Kemudia aku memperkenalkan kepada mereka nama buah atau hewan serta menjelaskan perbedaan bentuk antara hewan atau buah tersebut.Mereka juga senang dibacakan cerita-cerita yang ada didalam buku-buku. Ketika mereka sudah bertambah besar aku melengkapi koleksi buku bacaannya dengan berbagai menu bacaan yang beragam. Dari kisah para nabi dan rasul, legenda sampai cerita-ceria inspiratif. Putri bungsuku rupanya punya bakat khusus. Sama seperti papanya dia pandai menggambar. Dia sudah membuat cergam dalam buku tulisnya. Ada gambar dan dialognya juga. Aku ingin mengikutkannya dalam kegiatan sasisabu mediaguru agar dia mendapat bimbingan yang lebih terarah.
Untuk mengajarkan mereka tentang literasi keuangan dan matematika mereka dibiasakan untuk mengelola uang jajan mereka sendiri. Mereka dibiasakan menabung dan memiliki buku catatan tabungan sendiri.Dan dengan tabungan tersebut mereka menambah koleksi buku bacaannya.
Agar buku-buku bacaan itu mudah mencarinya , kami membuat perpustakaan mini keluarga.Buku-buku itu disusun di rak dan lemari sesuai dengan jenis bukunya.
Demikia sekelumit kegiatan literasi yang kami lakukan dalam keluarga semoga bisa jadi inspirasi bagi pembaca semua.
Profil penulis
Nama Rahmawati S.Ag. Lahir di Padang, 11 Oktober 1971.Sekarang Dinas di SDN 08 Baringin Tanah Datar. Sebelum pindah ke Tanah Datar pernah dinas di SD 15 Lansano Pesisir Selatan. Saat ini baru menghasilkan satu buku tunggal dan empat buku antologi hasil kolaborasi dengan teman gurusianer. Bisa dihubungi di WA 081267792171 dan Email : [email protected].
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kebiasaan bercerita dan membaca itu terbawa sampai besar bahkan sampai berkeluarga. Keren Bunda. Semoga lolos. Aamiin
Terima kasihbunda, senang sudah mampir.
Tulisan yang bagus, menginspirasi dan memotivasi. Begitulah seharusnya literasi dalam keluarga. Sukses selalu. Semoga menang lomba edisi bulan ini
Terima kasih pak Warsono atas supportnya, sukses buat bapak juga
Aamiin
Mantap bu
Terima kasih bunda
Mantap bu..membuat perpustakaan mini di rumah adalah solusi yang tepat untuk mengembangkan literasi..apik artikelnya
Benar pak Eko, biar mereka terbiasa rapi dan lebih menghargai buku.terima kasih pak Eko sudah berkunjung, sukses selalu
Ndeh..luar biasoooo....manta deh buk..jd ingek maso kecik awak yg awak sendiri takningek apo carito ayah yg sering diceritokan...bravo buk
Terima kasih cudek