Selamat jalan, Boni !

Harapan dan rencana di tangan kita namun keputusan dan ketetapan di tangan Tuhan. Begitulah kejadian yang terjadi hari ini. Sekembalinya dari dokter malam itu, selesai penanganan terhadap infeksi penyumbatan salura kemih,si Boni, kucing peliharaan kami bawa pulang. Kami berharap esok hari dia bisa kembali pulih. Namun hal itu tidak terjadi. Si Boni sempat berusaha duduk dan seperti mau buang air kecil. Namun tidak bisa.Tak ada cairan yang keluar.Dia tampak gelisah dan kesakitan.

Suamiku berusaha meminumkan obat yang diresepkan dokter kemaren. Karena dia tidak ada selera makan suamiku menyuapkan telur untuk tambahan tenaganya. Si Boni hanya terbaring seolah tak bertenaga. Putriku semakin cemas dan khawatir melihatnya. Dia tak beranjak dari duduknya menunggui kucing kesayangannya. Sambil mengelus-elus kepala dan tubuh si Boni putriku memanggil-manggil namanya . Tidak ada reaksi yang menggembirakan. Dia tetap terbaring diam dan hanya gerakan perutnya saja yang menandakan dia masih hidup. Kami sedih sekali. Kami bawa lagi ke dokter. Dokter menyedot cairan urine diperut boni dengan jarum suntik. Lalu berjanji akan memasangkan kateter esok pagi karena siang itu dokter berhalangan. Kami berharap si Boni bisa tertolong.

Tapi harapan kami tidak terkabul, si Boni tak bisa bertahan lebih lama kondisinya semakin lemah. Akhirnya setelah bertahan selama dua puluh empat jam, dia menyerah dan terbebas untuk selamanya dari rasa sakit yang dideritanya. Selamat jalan Boni. Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini. Kau kucing lucu dan penurut kesayangan kami. Semoga kau sekarang tenang dan tak lagi merasakan sakit. Kami sayang kamu. Hiks..hiks..hiks.

Boni, kami akan selalu merindukanmu.

Salam literasi

Luhak nan Tuo, Batusangkar 8 Juli 2021