Guyonannya receh dan segar. Senantiasa membuat orang tertawa. Ada saja bahan yang diceritakan. Setiap saat, setiap waktu, kalau sudah cerita sulit untuk diselani.

Meski demikian terkadang ada masa dia diem, cuek, tidak mau diganggu. Kalau sedang begini berarti dia sedang nulis, sedang ada ide dibenaknya yang harus segera di ketik.

Fia-ku memang spesial. Dia sangat suka membaca. Sejak usia 4 bulan sudah sering kami bacakan majalah bobo. Kami beri kertas, gambar-gambar. Anehnya saat TK dia belum hafal huruf. Padahal kedua kakaknya rata-rata TK A sudah bisa membaca. Bahkan ketika masuk SD pun, Fia belum hafal huruf. Agak khawatir kami sampai-sampai menyampaikan kepada guru barunya tentang kondisinya Fia yang belum hafal huruf.

Alhamdulillah bu guru kelas 1 sangat pangalaman. Fia suka menggambar. Hampir setiap hari memberi kertas Fia untuk menggambarkan dan menuliskan sesuatu di situ. Kata-kata sederhana tapi bermakna.

Mungkin juga faktor usia. Usia matang Fia untuk membaca ada di titik kelas 1. Akhir semester 1 Fia sudah bisa menulis surat untuk gurunya. Beberapa kalimat cukup lucu.

Semester 2 kelas 1, Fia mulai membuat cerita pendek. Tentang Haikal adalah cerpen pertamanya. Disusul dengan cerpen-cerpen berikutnya, berkembang ke komik, puisi. Kelas 4 salah satu komiknya diterbitkan oleh anak perusahaan Mizan. Masuk dalam Kecil-kecil Punya Karya.

Terus menulis, lanjut SMP, sempat mengisi materi literasi saat kelas 3 SMP di SD Muhammadiyah 4 Surabaya.

Dan sekarang Fia adalah pencerita yang baik. Siapapun yang mendengar ceritanya pasti memperhatikan, menunggu bagian akhir yang pasti tidak terduga. Tetap ceria, Fia…