Himpaudi senantiasa berbenah. Meningkatkan kompetensi guru PAUD dengan ilmu up to date melalui workshop-workshop

Diakui atau tidak, seiring perkembangan zaman, anak yang perlu perhatian khusus semakin banyak. Betapa anak kurang perhatian, dipanggil seolah-olah tidak mendengar, tidak mau/sulit bicara, mudah emosi jika mempunyai keinginan, tidak bisa fokus, dan beberapa perilaku yang perlu perhatian.

Sejak awal mengenal taman pendidikan, sebagian besar wali murid menyampaikan bahwa kebiasaan anak dirumah adalah bermain gadget. Kalau dialihkan tidak mau, rewel, tantrum.

Kalau merunut ke belakang, ternyata orang tua zaman sekarang adalah orang tua yang tidak pernah lepas dari gadget. Mereka generasi yang sejak kecil sudah terbiasa dengan sosial media. Ketika mereka dewasa dan menjadi orang tua, mereka tetap tidak lepas dari gadget. Anak akan mencontoh. Awalnya tenang, karena anak pasti akan senang dan anteng jika dipegangi hp. Anak akan fokus dengan dunianya.

Menjadi resah ketika anak semakin besar tidak mau bicara, tidak mendengar jika dipanggil karena asyik dengan HP-nya, emosi/tantrum jika dialihkan, mata kethip-kethip/memicing, kurang gerak dan lain-lain.

Akhirnya baru bergerak, therapy. Agak sulit dan repot tentunya.

Keadaaan demikian mengakibatkan ketidakselarasan antara guru, orang tua, dan anak didik. Anak didik adalah anak dengan kategori gen Alfa, sedangkan guru masih kategori generasi x atau y. Apalagi orang tua, mereka masuk generasi Z.

Guru perlu belajar penuh memahami anak, sekaligus bagaimana berkolaborasi dengan orang tua yang nyata beda generasi.

Bagi guru yang sudah termasuk gen Z sudah klop. Perlu pembenahan tetapi tidak banyak. Tinggal kolaborasi yang berkualitas yang tetap perlu di jaga.

Bravo guru PAUD. Semangat berbenah untuk membentuk anak berkarakter super sesuai perkembang

an zaman.