Rahmi Yulia

Seorang guru sekolah dasar yang sebelumnya menimba ilmu di Universitas Negeri Padang. Kemudian melanjutkan pada program guru SM3T. Setelah menyelesaikan pengabd...

Selengkapnya
Navigasi Web

Si Anak Pastel (Part 2)

#Tantanganmenulis Hari Ke-3

Ucapan orang-orang di kampung tanpa ia sadari menjadi motivasi sendiri baginya. Mengingat ketika kecil dulu, ia selalu dikomentari dengan kata-kata yang menjatuhkannya. Sedih? Pasti. Tapi itu tidak menjadikannya lebih buruk. Ia selalu mendengarkan nasehat orang tuanya untuk tidak terlalu memikirkan apa yang di katakan orang-orang.

Buyuang memang anak yang tidak ingin merepotkan orang tuanya. Namun, sama dengan anak-anak lainnya, hal yang sedikit nakal tentu pernah ia lakukan. Sewaktu baru memasuki sekolah menengah dulu, ia pernah berkelahi dengan teman sekelasnya. Penyebabnya bukan karena ia yang memulai, namun karena ia merasa tidak nyaman selalu di ganggu oleh temannya. Hal itu membuat orang tuanya harus di panggil ke sekolah.

Begitulah Buyuang, ia tidak ingin sesuatu yang menurutnya salah dibiarkan begitu saja. Apa yang seharusnya benar harus ditegakkan. Sifatnya yang seperti itu membuat ia begitu disenangi oleh guru-guru di sekolahnya. Selain itu ia juga sangat ramah dan senang menyapa. Sehingga ia selalu ditunjuk menjadi komandan upacara jika tidak ada yang mau.

***

'Bug'. Terdengar suara tas yang di hempaskan ke lantai rumah.

"Buyuang tidak mau sekolah lagi, Ma", katanya setibanya di rumah.

Tiba-tiba saja Buyuang pulang dengan suara serak seperti habis menangis.

"Kenapa nak?", tanya Ibu menenangkan.

Buyuang menceritakan semua yang terjadi kepada ibunya.

"Tidak usah di dengarkan kata-kata orang Buyuang. Dimana pun kita sekolah, mau bagus mau jelek itu tergantung kita", kata ibunya menasehati.

"Baik ataupun buruk pekerjaan kita, orang di luar sana akan tetap mengomentari. Jadikan saja perkataan orang-orang itu motivasi untuk kita. Cukup kerjakan saja apa yang menurut kita baik", lanjut ibunya.

Nasehat ibunya kali ini membuat ia tersadar. Ia sudah dewasa. Bukan anak-anak lagi. Dialah yang menentukan nasibnya sendiri. Bukan orang lain. Jika ia selalu mendengarkan kata-kata orang, ia tidak akan maju. "Mereka berkomentar buruk hanya karena mereka tidak mampu", gumamnya.

Setelah kejadian itu, Buyuang tidak lagi peduli dengan perkataan orang di kampungnya. Ia menjalani semuanya sesuai dengan keinginannya sendiri. Terbukti, di sekolahnya, di STM, ia selalu meraih juara. Dan tidak tanggung-tanggung, juara 1 dan juara umum selalu ia dapatkan. Guru-guru di sekolah pun sangat mengenalnya. Belum lagi dalam kegiatan-kegiatan di kampungnya. Ia selalu menjadi ketua di berbagai acara. Menjadi ketua termuda dan ditunjuk secara berturut-turut. Di tambah lagi ia juga diutus sebagai ketua perwakilan kelurahannya dalam organisasi karang taruna di daerah tempat tinggalnya.

Aktif di sekolah dan dalam kegiatan kampungnya membuat Buyuang perlahan disegani oleh orang kampung. Tidak ada lagi ucapan 'anak bodoh' yang keluar dari mulut mereka. Telah hilang umpatan 'anak nakal' dari ucapan warga. Buyuang yang mereka kenal dulu telah berubah menjadi anak yang disegani. Anak yang menjadi panutan para pemuda di kampungnya. Bahkan, para orang tua di kampung itu selalu menjadikan Buyuang sebagai contoh teladan ketika mereka sedang memarahi anaknya.

"Lihatlah si Buyuang, nak! Dia tidak merokok, rajin, aktif di kampung, dan berbakti pada orang tuanya. Tidakkah kamu ingin seperti itu?", kata Pak Mun kepada anaknya.

Ya, Pak Mun yang dulu pernah mengumpat Buyuang

***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

03 Nov
Balas

Terima kasih pak, salam literasi

03 Nov



search

New Post