(TANTANGAN HARI KE6) Berdamai dengan Takdir
Sambil menggenggam tangan suaminya, Syita tersenyum tak sabar ingin bertemu buah hatinya. Bertahun lamanya dia menunggu kehadiran seorang anak.
Langkah mereka berhenti didepan ruangan bayinya. Sebelum masuk mereka mencuci tangan dengan pencuci tangan yang disediakan didinding rumah sakit itu. Syita memakai baju steril, dan Rifad kembali menatap Syita sambileyakinkannya. "Bagaimanapun kondisi bayi kita, kamu harus tegar dan iklas ya..," ujar Rifad.
Setelah dipersilahkan masuk oleh perawat ruangan tersebut. Syita menatap lama bayi mungilnya, banyak alat tersambung pada tubuh kecilnya. Air mata Syita tak terbendung lagi,
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap buk Rahmi