Raihana Rasyid

Lahir dan menetap di Medan ,07 September 1967.Alumni IKIP Negeri Medan Jurusan Pendidikan Biologi. Tenaga pendidik di SMA Negeri 14 Medan....

Selengkapnya
Navigasi Web
AHMAD BUDI CAHYONO , INILAH

AHMAD BUDI CAHYONO , INILAH "SANG PAHLAWAN TANPA TANDA JASA" ITU

Innaalillaahi wainnaa ilaihi roojiuun. Kalimat itu yang harus kita ucapkan demi mendengar berita duka di dunia pendidikan kita ini. Air mata ini tak kuasa dibendung , mengalir sendiri mengiringi jari-jari yang terbata-bata menuliskan kata demi kata yang penuh duka, meski sekuat tenaga aku berusaha menahan agar tidak mengalir. Ada banyak hal yang membuat diri ini sangat berduka.

Ahmad Budi Cahyono pahlawan muda yang meregang nyawanya di tangan siswanya sendiri. Satu-satunya kata yang bisa menenangkan hanyalah meyakini bahwa ini adalah takdir Allah. Air mataku makin deras mengalir ketika melihat foto guru muda ini, bak melihat anak sendiri yang baru selesai menimba ilmu lantas mengabdikan ilmunya untuk generasi bangsa ini. Belum lagi mendengar sang istrinya tercinta yang sedang mengandung 4 bulan buah cinta mereka. Aku tak bisa membayangkan bagaimana remuk redamnya hati sang belahan jiwa dan keluarga yang ditinggalkan. Allahu Robby , berikan kekuatan pada mereka untuk menerima dan menjalani kehidupan setelah ini. Aku yakin , Kau Sang pemilik hidup memilki rencana yang indah dibalik semuanya. Aamiin Yaa Robbal ‘alaamiin.

Ahmad Budi Cahyono, anak muda yang rela mengabdikan dirinya sebagai guru honorer di SMA Torju, Kabupaten Sampang Madura, dengan gaji di bawah upah minimum (UKM) Sampang sementara di sisi lain setiap tahunnya para buruh selalu berunjuk rasa menuntut kenaikan UKM. Lihatlah pahlawan muda kami ini, dengan ikhlas menjalankan kewajibannya , gaji yang kata orang di bawah UKM dibaktikan untuk menghidupi istri dan calon buah hati. Tak mudah menemukan anak muda seperti ini. Di tengah kehidupan yang begitu banyak menawarkan “konsumerisme”. Kepergiannya ini sekaligus untuk membuka mata pada semuanya bahwa sangat banyak guru di persada tercinta ini yang menghidupi diri dan keluarganya dengan gaji yang minim. Hanya keberkahan dan Ridho dari Allah SWT yang membuat guru-guru ini bisa tetap menjalani kehidupan .

HI , sang siswa yang tega mengakhiri kehidupan gurunya, apa sebenarnya yang terjadi pada dirinya ? Ada banyak kemungkinan yang bisa membuat siswa ini seakan tidak punya hati. Di tengah kehidupan anak-anak seusinya yang seharusnya digunakan untuk mengumpulkan ilmu dan talenta guna menjalani kehidupan kelak, namun ternyata dia tidak hanya menghentikan jalan hidup sang guru tapi juga menghentikan jalan hidupnya sendiri. Setiap kesalahan harus ada konsekwensinya, apalagi menghabisi nyawa orang lain. Meski masih di bawah umur, hukuman harus tetap dijalankan karena yang dihukum bukan umurnya tetapi sifat yang ada pada dirinya. Untuk hal ini ada Lembaga yang lebih berkompeten.

HI, apakah dia memiliki gangguan kejiwaan? Para ahli psikologi bilang gangguan kejiwaan bukan harus gila. Adalah merupakan pelajaran besar bagi kita orang tua untuk bisa memahami dan memberikan teladan yang baik agar anak memiliki karakter yang baik. Tak ada pedoman yang paling baik selain mendidik anak dengan tuntunan Al Qur’an dan Al Hadits. Kenapa aku harus mencurigai HI memiliki gangguan kejiwaan , karena banyak siswa yang dihukum oleh gurunya lebih berat dari yang terimanya dari sang guru Ahmad Budi Cahyono, namun bisa menerima hukuman itu dan kembali belajar seperti biasa, menimba ilmu dari gurunya.

HI, apakah dia terindikasi sebagai pengguna narkoba? Di tengah kesemrawutan kehidupan sekarang ini, kemungkinan ini pun bisa saja terjadi. Jangankan anak seusia HI, bahkan orang yang dianggap “Tokoh Masyarakat” yang tentunya dari sudut pandang umur, pendidikan, dan status sosial yang mumpuni pun bisa terindikasi hal ini. Berita-berita yang mengabarkan hal ini sangat banyak. Dari mulai anggota Dewan, Pejabat Pemerintah, POLRI, TNI, Praktisi Pendidikan , dan lainnya yang akhirnya membuat masyarakat kecewa demi mengetahui hal itu. Tak dinyana kalau ternyata orang yang ditokohkan pun bisa melakukan hal seperti itu. Kita berdo’a dan berharap semoga Kepolisian segera dapat mengungkapkan hal ini. Segera akan diketahui mengapa HI memiliki karakter “sekejam” itu. Dengan demikian akan ada pula ketentuan hukum yang sesuai untuk HI.Dan semoga pula HI bisa menyadari kesalahannya karena jalan hidupnya masih sangat panjang.

Ahmad Budi Cahyono , temuilah Sang Khaliqmu dengan jiwa yang tenang. Engkau tidak sendiri, ada jutaan do’a yang mengiringi langkahmu. Juga ada jutaan do’a untuk istri belahan jiwamu. Tenanglah menghadapNYA.Syurga menantimu di sana. Aamiin Yaa Robbal ‘aalaamiin.

Bilikku, Penuh duka yang mendalam, 2 Februari 2018.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya yakin ibu nulisnya dengan perasaan yang begitu dalam dan merasa sangat kehilangan. Saya tak sanggup menulisnya Selamat tulisan ibu hari ini masih teratas dan menjadi terpopular.

04 Feb
Balas

Alhamdulillah...Bunda. Bunda betul sekali , air mata saya terus ngalir waktu menulis artikel ini. Sekarang pun begitu Bund.....,jika lihat tulisan ini air mata tak bisa dihentikan...,terus mengalir.

04 Feb

Mungkin lebih kepada perasaan seorang Ibu...ya Bund....

04 Feb

Iya Bu sesama pendidik aku juga sangat teriris, mengajar honor harus berkorban nyawa pula, semoga sahabat kita Ahmad Budi Cahyono ditempatkan di Surganya Allah SWT dan keluarga diberikan ketabahan

02 Feb
Balas

Aamiin Yaa Robbal 'alaamiin. Terimakasih Pak , udah singgah. Semoga pula peristiwa ini tidak akan terulang kembali.

02 Feb

Luar biasa ibu, pembacanya berjibun..........

04 Feb
Balas

Iya...Pak , terimakasih. Tapi saya bingung harus bilang apa, air mata saya terus saja mengalir....

04 Feb

sedih aku

03 Feb
Balas

Iya..Bunda. Terimakasih udah mampir ya Bund.

03 Feb



search

New Post