Bersiap Menanti Lailatul Qadar
Catatan Tarawih Malam ke-16
Bersiap Menanti Lailatul Qadar
Oleh : Al-Ustaz DR. H. Muhammad Nurdin Amin, LC., SH., MH
Di Masjid Al-Muqorrobin Asrama Polisi Pasar Merah Medan.
Sebelum Al-Ustaz menyampaikan tausiah, protokol sempat mengingatkan jamaah jika nanti pada saat rakaat terakhir sholat witir akan dibacakan do’a qunut sebagai tanda sudah memasuki malam ke-16 Ramadhan. Ya.., tanpa terasa roda waktu terus berputar hingga kini membawa kita telah sampai pada malam ke-16 Ramadhan 1446 H. Sama seperti tahun sebelumnya hati ini mulai gelisah. Jika Ramadhan segera pergi, akankah bertemu lagi di tahun mendatang? “Ya Robbana panjangkan umur kami dalam keberkahan beribadah kepada-Mu. Beri kesempatan pada kami untuk bertemu Ramadhan kembali. Aamiin...Allohumma aamiin.”
“Mari bersiap menanti datangnya lailatul qadar.” Demikian Al-Ustaz menyampaikan di awal tausiahnya. “Kini babak akhir Ramadhan segera dimulai. Setengahnya sudah kita lewati. Bersiap-siaplah untuk bisa bertemu malam mulia yaitu Malam Lailatul Qadar. Kemuliaan dan keistimewaan malam Lailatul Qadar sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat Al-Qadr ayat 3 :
لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya:
"Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan."
Malam Lailatulqadar terjadi pada salah satu malam di bulan Ramadan, terutama di 10 malam terakhir. Rasulullah saw. bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya:
"Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan." (HR. Bukhari)
Malam-malam ganjil yang dimaksud adalah malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadhan. Namun, kapan pastinya datang Lailatul Qadar tetap dirahasiakan oleh Allah SAWT agar kita bersungguh-sungguh dalam beribadah.
Malam Lailatul Qadar Allah berikan bagi umat Rasulullah SAW sebagai jawaban atas kesedihan Rasulullah SAW karena umat terdahulu umurnya yang panjang hingga ratusan tahun sehingga kesempatan beribadah kepada Allah menjadi lebih lama. Sedangkan umat Rasulullah usianya di antara 60 – 70 tahun. Allah menjawab kesedihan Rasulullah itu dengan memberikan malam Lailatul Qadar yang nilainya sama dengan 1000 bulan atau sekitar 83 tahun. Dengan demikian jika misalnya selama hidup ada 10 kali bertemu Lailatul Qadar maka sama nilainya beribadah selama 830 tahun, sehingga hampir sama dengan umat terdahulu.
Malam Lailatul Qadar adalah malam ampunan. Allah SWT berjanji mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertobat dengan sungguh-sungguh. Pada malam itu turunnya malaikat membawa rahmat dan berkah bagi orang-orang yang beribadah. Doa yang dipanjatkan pada malam ini diyakini mustajab.
Semoga kita adalah orang-orang yang senantiasa rindu kepada Allah dan Rasul-Nya. Begitu pula Allah dan Rasulullah juga merindukan kita untuk bersama di dalam jannah-Nya. Aamiin.
#edisikuatkanhati#
#ramadhankareem#
#lailatulqadar#
#membacamenambahilmumenulismengikatilmu#
Perisai Pribumi, Baiti Jannati, 15 Maret 2025 / 15 Ramadhan 1446 H
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar