"Genjer..., Bu ?” , beberapa siswa bertanya hampir bersamaan ketika baru saja akan dimulai pembelajaran mengenai Penyimpangan Semu Hukum Mendel di kelas XII MIPA1. “Kok...genjer, jengger lho..., nak,” tegasku mengulangi satu contoh menyangkut materi pelajaran di atas.

Pada materi Atavisme yang merupakan salah satu terjadinya penyimpangan semu hukum Mendel, yang menjadi bahan percobaan penemu kala itu adalah jengger (pial) ayam. Beberapa siswa tak mengenali kata jengger, malah teringat pada genjer. Aduh..., ada -ada saja. Inilah salah satu kesulitan mengajarkan Biologi. Banyak siswa yang “tak ramah lingkungan”. Maka keberadaan media pembelajaran sangatlah membantu. Setelah melihat gambar, barulah mereka terangguk-angguk dengan senyum dikulum.

Celetukan mereka ini, justru merangsang kelenjar saliva penulis bekerja. Terbayang tumisan genjer yang menggugah rasa. Sayuran yang satu ini, walaupun terkadang dianggap remeh mungkin salah satu penyebab karena tempat tumbuhnya, namun siapa sangka kaya akan kandungan zat gizi yang dibutuhkan untuk kesehatan.

Kandunga gizi yang terdapat di dalam setiap 100 gram daun genjer adalah :

• Protein 1,7 gram

• Kalsium 62 miligram

• Fosfor 33 miligram

• Karbohidrat 77 gram

• Zat besi 2,1 miligram

• Energi 39 kkal

Tanaman dengan nama ilmiah Limnocharis flava ini, merupakan tumbuhan rawa yang banyak dijumpai di sawah ataupun perairan dangkal. Genjer seringkali tumbuh sebagai gulma pada tanaman utama yaitu padi. Tumbuhnya genjer dapat menghambat padi. Namun, meskipun menjadi gulma bagi padi, kandungan yang dimilikinya membuat genjer memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain :

1. Sebagai sumber energi. Daun genjer mengandung banyak energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi harian. Ketika tubuh merasa lemas, maka dengan memakan sayur genjer akan membuat tubuh menjadi segar dan bersemangat.

2. Menambah nafsu makan, karena aroma dan cita rasa yang khas dari genjer yang akan mampu menggugah selera. Nafsu makan tentunya sangat berpengaruh pada proses metabolisme. Nafsu makan yang terjaga akan membuat proses metabolisme di dalam tubuh pun menjadi stabil.

3. Menguatkan tulang dan gigi. Hal ini karena daun genjer mengandung kalsium yang cukup tinggi. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, tentunya kalsium sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan giginya sedangkan bagi orang dewasa untuk menjaga kesehatan tulang agar tidak mengalami pengeroposan.

4. Melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Kandungan serat daun genjer sangat baik untuk melancarkan pencernaan. Bagi yang ingin menurunkan berat badan mengonsumsi daun genjer akan menghilangkan timbunan lemak dan kotoran di dalam usus.

5. Mencegah anemia. Daun genjer mengandung zat besi yang merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan sel-sel darah merah.

6. Baik bagi Ibu hamil dan menyusui. Di dalam setiap 100 gram daun genjer mengandung sekitar 62 mg kalsium yang tentunya sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan janin.

7. Menyehatkan lambung. Kandungan serat yang cukup tinggi di dalam genjer membuang lambung menjadi sehat. Hal ini disebabkan karena serat yang masuk ke dalam lambung akan berubah menjadi gel yang akan melancarkan penyerapan nutrisi. Serat juga akan membuat rasa kenyang lebih lama sehingga kita tidak mudah lapar.

Beberapa manfaat sayur genjer tersebut di atas, semoga dapat menjadi referensi untuk mengonsumsinya dan menjadi daftar menu dalam rangka mewujudkan keluarga yang sehat dan bahagia.

#edisikuatkanhatiredua13#

#asyiknyabacalingkungan#

Daftar referensi :

https://manfaat.co.id/manfaat-genjer

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Genjer

Baiti Jannati, Perisai Pribumi 23 Februari 2022