Improvisasi Sepenuh Hati
Tak jarang apa yang direncanakan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Meski semua telah direncanakan dengan baik, selalu ada saja yang tidak terpenuhi. “Anak-anak Ibu, coba masing-masing meletakkan bahan yang ditugaskan di atas mejanya ya.” Demikian instruksi penulis setelah berdoa dan mengecek kehadiran siswa sesaat sebelum memulai pembelajaran.
Hari itu sesuai dengan yang direncanakan penulis akan menggunakan metode pembelajaran TGT (Team Games Tournament). Metode ini penulis pilih selain untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tentu saja juga untuk menebas kebosanan karena teori dalam pelajaran Biologi kelas XI ini banyak menggunakan istilah-istilah kedokteran yang bisa bikin pusssiiiing. Hehehe.
Seorang guru tentu saja sudah membuat persiapan pembelajaran, hanya saja dalam pelaksanaan pembelajaran tak jarang akan dihadapkan kepada hal-hal yang barangkali di luar dugaan. Keberadaan persiapan pembelajaran sesungguhnya bukanlah harga mati yang tidak boleh dilakukan perubahan-perubahan. Seperti yang penulis alami kali ini. Pada pertemuan sebelumnya telah dijelaskan bahwa akan dilaksanakan permainan dengan alat dan bahan tertentu yang harus siswa siapkan di rumah. Tujuannya untuk memudahkan pemahaman beberapa istilah-istilah yang dipelajari pada bab sebelumnya yaitu Sistem Alat Tubuh Manusia.
Pada saat mengecek kehadiran siswa, penulis sudah berpikir bahwa games yang sesuai dengan rencana tak kan bisa dilaksanakan. Ada lebih dari 5 orang siswa yang tidak hadir karena berbagai hal. Ditambah lagi, ada pula beberapa siswa yang belum menyelesaikan peralatan yang seharusnya mereka siapkan dan dibawa yaitu karton dengan ukuran yang sudah ditentukan yang harus ditulisi dengan istilah yang sudah pula dibagi pada pertemuan sebelumnya. Namun pada kenyataannya, mereka masih baru akan membuatnya pagi itu di kelas.
Tentu saja hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Harus ada hukuman yang mereka terima agar mereka membiasakan diri untuk disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas mereka. Dengan demikian, ada waktu yang terbuang untuk proses ini dan jumlah siswa serta karton bertulisan yang sudah tidak sesuai lagi dengan rencana. Penulis tidak membahas hukuman apa yang diberikan kepada mereka tetapi fokus pada bagaimana games tetap bisa dilaksanakan dengan situasi dan kondisi saat itu.
Keberadaan persiapan pembelajaran sesungguhnya tetap menjadi pedoman yang harus dilaksanakan oleh seorang guru di dalam kelas. Ketika situasi dan kondisi berbeda dari yang direncanakan tentu akan mengganggu kelancaran proses pembelajaran dan tidak tertutup kemungkinan dilakukan improvisasi sehingga pembelajaran tetap berjalan. Jika hanya merujuk kepada persiapan pembelajaran yang dibuat saja maka akan berdampak pada tidak terlaksananya pembelajaran.
Merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian improvisasi adalah pembuatan (penyediaan) sesuatu ber-dasarkan bahan yang ada (seadanya). Sedangkan mengimprovisasikan adalah mengembangkan mutu ke arah yang lebih baik. Maka dengan demikian improvisasi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran dengan mengembangkan dan memperkaya persiapan pembelajaran yang dibuat dengan tujuan pembelajaran lebih baik dan berkualitas.
Improvisasi pembelajaran dapat membantu guru mengatasi tantangan dalam pembelajaran yang dapat dilakukan dengan improvisasi materi, komunikasi dan desain. Improvisasi materi dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada. Sedangkan improvisasi komunikasi adalah melalui interaksi dengan siswa secara responsif dan mendengarkan. Yang terakhir, improvisasi desain adalah dengan menemukan pola-pola seni agar pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik.
Kemampuan seorang guru dalam melakukan improvisasi dalam pembelajaran memanglah bukan satu-satunya penentu keberhasilan pembelajaran, namun ini menjadi salah satu opsi terbaik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan ide-idenya seorang guru dapat berimprovisasi sehingga peserta didik termotivasi dan tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran, karena ada hal-hal baru yang muncul dan dilakukan oleh seorang guru.
“Kita lihat perolehan nilai. Dengan demikian pemenangnya adalah kelompok...” Plok.., plok.., plok. Seketika kelas dipenuhi tepuk tangan. Penulis pun larut dalam sorak gembira dan gelak tawa ceria siswa.
#edisikuatkanhati#
#teamgamestournament#
#improvisasipembelajaran#
#membacamenambahilmumenulismengikatilmu#
Langit Biru di Sekolahku, SMA Negeri 14 Medan, 20 Februari 2025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar