Raihana Rasyid

Lahir dan menetap di Medan ,07 September 1967.Alumni IKIP Negeri Medan Jurusan Pendidikan Biologi. Tenaga pendidik di SMA Negeri 14 Medan....

Selengkapnya
Navigasi Web
Jengkol (Archidendron pauciflorum) Buah yang Penuh Kontroversi

Jengkol (Archidendron pauciflorum) Buah yang Penuh Kontroversi

Sejak 28 desember 2017, Si Juki The Movie resmi tayang ke layar lebar dan menjadi karakter komik pertama di Indonesia yang diangkat menjadi animasi layar lebar. Apa hubungannya Si Juki The Movie dengan artikel ini? Di Film yang kutonton bersama ponakanku ketika mengisi liburan semester ganjil yang lalu, tokoh Juki ini digambarkan sebagai pahlawan yang menyelamatkan Indonesia dari ancaman asteroid. Saat itulah Professor Juned menciptakan sebuah ramuan yang tercipta dari hasil ekstrak bebek yang kemudian menjadi energi besar ketika ditambah dengan memakan sebanyak-banyaknya jengkol. Sehingga itulah yang kemudian menjadi kekuatan bagi si Juki dalam membantu misi penyelamatan Indonesia dari ancaman asteroid luar angkasa.

Sampai saat ini pun aku terus diliputi pertanyaan tentang si Juki yang “penggila” jengkol dan temuan Professor Juned yang meramu ekstrak bebek dengan jengkol sehingga menimbulkan energi yang luar biasa bagi si Juki sehingga bisa menyelamatkan Indonesia dari serangan asteroid. Benarkah temuan Professor Juned atau hayalan belaka? Kita kembalikan pada insan perfilman Indonesia karena kenyataannya konsumen terbesar film ini adalah anak-anak yang mudah sekali meniru.

Ada kontroversi pada buah yang satu ini. Di satu sisi banyak yang menggemarinya dan di sisi lain banyak pula yang membencinya. Juga sering dikaitkan dengan status sosial yaitu sering dianggap sebagai makanan kelas bawah, bau dan kurang bergengsi. Namun juga dikatakan jengkol mengandung tinggi nutrisi dan baik bagi kesehatan. Terlepas dari semua itu, yuk kita coba melihat “isi” jengkol dan pengaruhnya bagi kesehatan.

Di Indonesia jengkol memiliki banyak nama: jengkol(Jawa), jaring(Sumatera), jaawi(Lampung), kicaang(Sunda), lubi(Sulawesi utara), dan blandingan(Bali).Dalam dunia tumbuh-tumbuhan tanaman jengkol diklasifikasikan dalam family Fabaceae( Leguminoceae/Moraceae).

Buah jengkol mengandung karbohidrat, protein, viutamin A, vitamin B, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tannin dan saponin. Kandungan vitamin c pada jengkol juga sangat tinggi yaitu 80mg/100gr sedangkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan per hari untuk vitamin C adalah 75mg bagi wanita dewasa dan 90mg bagi pria dewasa.Selain itu juga mengandung flavonoid yang merupakan antioksidan yang larut dalam air dan membersihkan radikal bebas sehingga mencegah kerusakan sel oksidatif dan mempunyai anti kanker yang kuat.(https://ulyadays.com)

Berdasarkan kandungan zat-zatnya itulah, jengkol ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain:

1. Pembentukan jaringan tubuh,.

Kandungan protein pada jengkol yang ternyata lebih tinggi daripada kacang hijau dan kacang kedele, dapat membantu pembentukan jaringan didalam tubuh.

2. Mencegah anemia.

Jengkol juga mengandung zat besi yang sangat berperan untuk produksi sel-sel darah merah didalam tubuh.

3. Mencegah tulang keropos/memperkuat tulang dan gigi.

Hal ini disebabkan karena kandungan kalsium dan fosfor yang sangat dibutuhkan oleh tulang dan gigi.

4. Basmi radikal bebas.

Karena jengkol mengandung vitamin A dan C yang berperan sebagai antioksidan yang dikenal ampuh menangkal zat-zat radikal bebas penyebab penyakit kanker.

5. Mengatasi jantung koroner.

Jengkol merupakan bahan makanan yang bersifat diuretic(pembuangan urin menjadi lancer). Pembuangan urin lancer sangat baik bagi para penderita penyakit jantung.

6. Mengontrol kadar gula darah.

Jengkol mengandung zat gula yang “bersahabat” dengan para penderita diabetes. Zat gula pada jengkol merupakan zat gula yang paling mudah diurai sehingga aman untuk penderita diabetes. Zat gula yang mudah terurai pada jengkol ini kemudian akan diubah menjadi energy oleh tubuh alhasil stamina tubuh akan meningkat.

(https://manfaat.co.id)

7. Menyehatkan pencernaan. Hal ini disebabkan kandungan serat yang tinggi pada jengkol.

Tetapi bau tak sedap pada jengkol seringpula menjadi pertimbangan untuk mengkonsumsinya. Penyebab bau tak sedap itu sebenarnya adalah kandungan asam-asam amino yang terkandung didalam jengkol. Asam amino yang didominasi unsure Sulful(belerang) yang ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil akan menghasilkan aroma yang sangat bau.(https://lordbroken.wordpress).

Asam jengkolat(Jengkolic Acid) adalah asam amino yang memiliki atom sulfur(belerang) yang terkandung didalam biji jengkol. Isolasi asam ini pertama kali oleh Van Veen and Hyman dari urin penduduk yang mengalami keracunan jengkol.Asam inilah yang bertanggung jawab terhadap gangguan pembuangan urin yang dikenal dengan nama “Kejengkolan”. Kejengkolan terjadi karena asam jengkolat mengendap membentuk Kristal jarum-jarum halus apabila bertemu dengan air seni yang bersifat asam. Kristal-kristal ini dapat merusak jaringan dinding ginjal dan saluran urin. .(https://id.m.wikipedia.org

Resiko terkena kejengkolan ini, bervariasi pada tiap orang dan dipengaruhi secara genetic oleh lingkungan.(https://www.khasiatsehat.com). Efek negative sangat tergantung dari respons tubuh setiap orang. Solusinya banyak minum air putih. Beranjak dari hal ini seseortang sangat dianjurkan untuk makan jengkol secukupnya tidak berlebihan. (https://m.cnnindonesia.com)

Wallahu a'lam bishawab.

Rumahku, Menggapai Mardhatillah, 8 Mei 2018.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semur jengkol enak sih, tapi bau pesingnya itu yg tdk nguwati, ya Bu?

08 May
Balas

Itulah dia Pak , bikin kontroversi aja ni jengkol...hehehe. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah...pak kepala sekolah.

08 May

Gambar terakhir itu yg menggiurkan bunda. He..he.. asli sy sering kemecer (ngiler) pingin makan jengkol, tp urung krn kasihan org lain atas urusan belakang kl hbs makan jengkol. Sama juga petai, manfaatnya jg ternyata bagus. Btw, luar biasa ilmunya.

08 May
Balas

Kalau lagi pengen, pas libur dan gak ada kemana-mana, bunda...hehehe biar aman. Alhamdulillah, jazakillah khoir. Semoga kita sehat-sehat selalu dan senantiasa dalam ridhaNya. Barakallah...bunda.

08 May

Gambarnya menggoda..tetapi sampai sekarang kenapa saya tidak suka jengkol ya bun?

09 May
Balas

Mungkin karena aromanya yang tidak mengenakkan, bunda. Jazakillah khoir. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.

09 May

Ternyata selalu ada manfaat apa yang diciptakan Allah, termasuk jengkol. Kadang saya melihat tayangan di YouTube orang luar (Korea) makan semur jengkol, ternyata ketagihan. Baunya memang kurang sedap tapi setelah dimasak bisa mengurangi, sependapat dengan Bunda Mintarsih gambar terakhir sungguh-lah menggiurkan. Benar juga kata Bung Eko, pesing, aku kadang kalau pingin makannya pas besoknya libur hehehe..

08 May
Balas

Ternyata selalu ada manfaat apa yang diciptakan Allah, termasuk jengkol. Kadang saya melihat tayangan di YouTube orang luar (Korea) makan semur jengkol, ternyata ketagihan. Baunya memang kurang sedap tapi setelah dimasak bisa mengurangi, sependapat dengan Bunda Mintarsih gambar terakhir sungguh-lah menggiurkan. Benar juga kata Bung Edi pesing, aku kadang kalau pingin makannya pas besoknya libur hehehe..

08 May
Balas

Semua yang diciptakan Allah pasti bermanfaat...pak guru, tetapi kita mungkin yang belum menemukan manfaatnya.Ya memang harus ada siasat untuk mengatasinya..hehehe. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah...pak guru.

08 May



search

New Post