Lima Pesan Rasulullah Agar Hidup Bahagia di Dunia Selamat di Akhirat

Waktu begitu cepat berlalu. Kini sepuluh hari pertama Ramadhan yang penuh rahmat telah berlalu. Memasuki babak sepuluh kedua, semoga kita tetap istikomah sehingga dapat memperoleh keampunan dari Allah SWT.

Di malam 11 Ramadhan 1445 H yang bertindak sebagai imam sholat tarawih dan penceramah adalah Al-Ustadz Muhammad Yusuf Siregar, S.Pd.I. Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang begitu banyak melimpahkan nikmatnya kepada seluruh makhluk di alam ini. Kemudian sholawat berangkai salam kita persembahkan bagi Rasulullah SAW. Semoga di hari akhir kelak kita termasuk golongan orang-orang yang mendapat syafaat Rasulullah SAW dan ridho dari Allah SWT. Aamiin yaa Robbal alaamiin.

Dalam kajian singkat sebelum pelaksanaan sholat tarawih, disampaikan oleh Al-Ustadz bahwa ada 5 pesan Rasulullah SAW agar kita hidup bahagia di dunia dan selamat di akhirat.

1. Memakan, menggunakan dan melakukan segala sesuatu yang halal. Sering kali kita lalai memastikan kehalalan barang/benda yang kita gunakan ataupun konsumsi. Tak jarang pula kita luput dan menyadari cara mendapatkan sesuatu dengan jalan yang haram. Maksudnya, bendanya halal namun jalan mendapatkannya dengan cara yang haram. Kiranya, kita harus benar-benar menjaga hal ini. Karena jika di dalam setetes darah kita terdapat yang haram, itu adalah salah satu penyebab tertolaknya doa.

2. Menjaga adab. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak terlepas dari interaksi dengan sesamanya. Menjaga adab sangat penting untuk menghindari diri dari kesalahan dan kekhilafan yang mungkin saja terjadi. Apalagi sesungguhnya kedudukan adab lebih tinggi dari pada ilmu.

3. Memuliakan tetangga, karena tetangga adalah keluarga yang paling dekat dengan kita. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia muliakan tetangganya.” (H.R. Bukhari 5589: Muslim 70).

4. Mencintai manusia sebagaimana mencintai diri sendiri.

Dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah SAW: Seseorang di antara kalian tidak beriman jika belum bisa mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (HR. Bukhari dan Muslim).

5. Jangan banyak tertawa, karena dapat mematikan hati.

Tertawa pada tempatnya dibolehkan. Sebagaimana dikisahkan oleh sahabat pada suatu hari setelah selesai sholat shubuh Rasulullah SAW berzikir sampai terbitnya matahari. Sementara para sahabat berbincang tentang masa jahiliyah mereka sambil tertawa, dan ketika Rasulullah SAW Lewat, beliau hanya tersenyum dan tidak menegur. (HR. Muslim no. 670)

Tertawa adalah fitrah. Agama tidak melarangnya. Rasulullah dan para sahabat pun dalam beberapa hadis digambarkan tengah tertawa. Namun, tertawa ada batasnya. Bila dilakukan secara berlebihan, maka ini menjadi hal yang berbahaya, karena dapat mematikan hati. Sabda Rasulullah Saw. dari Abu Hurairah r.a: “Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.” (HR. Ibnu Majah).

Wallahu a’lam bisshowwab.

#edisikatkanhati164#

#ramadhankareem#

#banyaktertawamematikanhati#

#membacamenambahilmumenulismengikatilmu#

Perisai Pribumi, Baiti Jannati, 24 Maret 2024