Jauh berabad-abad yang lalu ketika dunia ilmu pengetahuan belum seperti masa sekarang ini, Rasulullah SAW melalui mukjizatnya sudah diberitahu oleh Allah SWT bahwa manusia terbuat dari tanah. Dalam surat Al Mu’minun ayat 12 Allah menjelaskan,

Demikian pula di dalam surat As Sajadah ayat 7 dan Ar Rum ayat 20 :

Berdasarkan firman-firman Allah tersebut, jelas dikatakan bahwa manusia terbuat dari tanah. Pada kenyataannya, ilmu pengetahuan di masa kini membuktikan kebenaran hal tersebut. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa zat-zat yang ada di dalam tanah sama dengan zat-zat yang menyusun tubuh manusia.

Adapun zat-zat yang terdapat di dalam tanah dan juga di dalam tubuh manusia yaitu; Oksigen, Nitrogen, Karbon, Kalsium, Kalium, Fosfor. Zat Besi, Natrium, Magnesium, Hidrogen,Klorin, Yodium, Seng dan Sulfur.

Allah SWT menyusun zat-zat tersebut dengan komposisi dan ukuran yang tepat sehingga membentuk tubuh manusia. Jika sedikit saja Allah mengubah komposisi zat-zat tersebut, maka akan terjadi kelainan pada tubuh manusia .

Sebagai contoh, jika tubuh kekurangan oksigen maka proses pembentukan energi didalam tubuh akan terganggu. Orang yang kekurangan kalium akan megalami kekejangan otot dan kelelahan serta gangguan pencernaan. Masih banyak lagi contoh-contoh lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, zat-zat tersebut dapat kita peroleh dengan mudah di toko-toko bahan kimia. Pertanyaannya, mampukah kita membuat seorang manusia dengan berbahankan zat-zat tersebut ?

Maka, disinilah letak kelemahan kita sebagai mahluk ciptaan-Nya, yang tiada memiliki daya dan upaya. Bertambah-tambahlah keimanan kita karena sesungguhnya Laa haula wa laa quwwata illa billaah.

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya pun dapat dibuktikan bahwa manusia memperoleh unsur-unsur dari dalam tanah. Semasih di dalam kandungan, bayi memperoleh makanan melalui pembuluh darah pada plasenta yang menghubungkannya dengan ibunya

Melalui aliran darah ibu, suplai makanan bagi bayi dialirkan. Sementara itu, ibu memperoleh zat-zat yang dibutuhkannya berasal dari bahan makanan yang bersumber dari tumbuhan.

Meskipun si ibu memakan hewan tetapi pada dasarnya hewan tersebut memperoleh makanannya dari tumbuhan. Karena hanya tumbuhan satu-satunya mahluk hidup yang dapat mensintesis berbagai zat makanan tersebut. Itu pulalah sebabnya tumbuhan disebut sebagai produsen.

Zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk mensintesis zat makanan diperoleh dari dalam tanah.

Hal-hal ini menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah, memperoleh kehidupan juga dari tanah dan akan kembali ke dalam tanah.

Bukan tanpa maksud Allah menciptakan manusia dari tanah. Tanah yang terletak di bawah dan diinjak-injak, seolah-olah menggambarkan sesuatu yang hina. Itu pulalah yang menyebabkan iblis tidak mau sujud kepada Adam AS. Firman Allah dalam surat Al A’raf ayat 12 :

Namun sesungguhnya tanah melambangkan kemuliaan sifat. Tanah mengajarkan sifat rendah hati. Menerima semua perbuatan yang menyakiti dan merusaknya tetapi membalasnya dengan berbagai kebaikan yang dihasilkan dan diperoleh daripadanya bagi seluruh mahluk hidup di atasnya.

Alangkah baiknya jika kita mengibaratkan diri seperti tanah yang semakin lama harganya semakin mahal karena sangat dibutuhkan. Tidakkah sebaiknya demikian untuk diri ini dengan bertambahnya usia ?

Wallahu a’lam bishowab

#edisimuhasabah#

Rumahku, Menggapai Mardhatillah, 25 Oktober 2018