(Allahumma sholli 'alaa Sayyidinaa Muhammadin thibbil qulubi wa dawa ihaa wa'aafiyatil abdaani wa shifaa ihaa wa nuuril abshoori wa dhiyaa ihaa wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallim.

Artinya:

"Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya, sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Dan semoga rahmat tercurah limpahkan kepada para sahabat beserta keluarganya.")

Sabtu 22 Oktober 2022, SMA Negeri 14 Medan menggelar acara maulid nabi besar Muhammad SAW. Diawali dengan pembacaan ayat suci al quran oleh Dellpati Al Musawwir Nasution suasana pagi usai rinai yang membasahi bumi, menambah khidmat suasana. Konon pula Al Ustadz Salman Al Farisi Siregar menyampaikan bahwa turunnya hujan sebagai pertanda bahwa Allah menurunkan rahmat-Nya untuk SMA Negeri 14 Medan. Aamiin.

Mengusung tema: “Menjadikan Momen Maulid Nabi Muhammad SAW untuk Menguatkan Kecintaan dan Meneladani Akhlaknya”, peringatan maulid tahun 1444 H/2022 M ini dimeriahkan dengan berbagai perlombaan. Tujuan diadakannya perlombaan tentu saja untuk menambah ilmu keagamaan siswa sehingga meningkat pula keimanan yang dimiliki. Adapun jenis lomba yang telah dilaksanakan sebelum acara puncak peringatan maulid adalah cerdas cermat, peragaan busana muslim dan tahfiz quran.

Dalam kesempatan ini, Eva Fitra, S.Pd., M.Si., selaku kepala sekolah SMA Negeri 14 Medan menyampaikan kisah teladan Rasulullah SAW yang bersikap lemah lembut terhadap orang Badui yang mengotori masjid Nabawi dengan air seninya. Padahal saat itu para sahabat sudah bersiap-siap akan memarahinya. Sikap Rasulullah SAW yang lembut dan bijaksana membuat hati orang Badui tersentuh. Begitulah mulianya akhlak Rasulullah, bahkan pada orang lain yang tidak seiman.

Ditegaskan pula oleh Al Ustadz Salman Al Farisy dalam taushiahnya bahwa Rasulullah SAW diutus Allah sebagai teladan bagi semesta alam. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat Al-Ahzab ayat 21 :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Artinya : “Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”

Di dalam ceramahnya, al ustadz juga mengingatkan bahwa cinta yang sesungguhnya kepada Rasulullah Saw bukan sekadar dengan kata-kata ataupun tulisan melainkan dengan perbuatan. Menghadirkan Rasulullah dalam setiap sikap dan perilaku kita yang terimplementasi dengan melaksanakan perintah Allah dan menjaga diri dari segala hal yang dilarang-Nya.

Mari kita pupuk mahabbah kepada Rasulullah SAW dengan meneladani akhlaknya dan membaca referensi sirah nabawiyah serta mengetahui bagaimana perjuangan Rasulullah SAW dalam mengembangkan agama Allah. Dengan demikian kita akan semakin mengenal habibullah. Mudah-mudahan rasa cinta ini akan membawa kita ke dalam barisan orang-orang yang mendapatkan syafaat Rasulullah di akhirat kelak.

Bukti cinta kita yang paling mudah kita lakukan adalah dengan senantiasa bersholawat menyebut nama Rasulullah. Sesungguhnya seseorang akan selalu menyebut nama orang yang dicintainya.

Setelah al ustadz mengakhiri taushiahnya dengan membacakan doa, acara maulid ditutup dengan hiburan nasyid dan pembagian hadiah bagi para pemenang perlombaan.

Semoga dengan peringatan maulid ini, akan menambah kecintaan dan kerinduan kita kepada Rasulullah SAW.

#meneladaniakhlakrasulullah#

#mahabbahrasulullah#

#bukanseremonialbelaka#

Langit Biru di Sekolahku, SMA Negeri 14 Medan, 22 Oktober 2022