Iman, Ilmu dan Amal

Tarawih malam ke-4 Ramadhan 1445 H di masjid Al-Muqorrobin Asrama Polisi-Pasar Merah-Medan, bertindak sebagai imam dan penceramah adalah Al-ustaz Muhammad Yusuf Siregar, S.Pd.

“Yang paling utama dan tak boleh kita lupakan adalah selalu bersyukur ke hadirat Allah SWT untuk begitu banyak nikmat yang tak terhitung banyaknya. Termasuk nikmat pada malam ke-4 ini kita masih bisa meringankan langkah, menyempatkan waktu untuk menghidupkan malam Ramadhan dengan menegakkan qiyamullail. Sholawat dan salam kita persembahkan ke haribaan yang mulia junjungan alam Rasulullah SAW, semoga dengan senantiasa bersholawat kepadanya kita termasuk golongan orang-orang yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak. Aamiin yaa Robbal alaamiin.” Al-ustaz mengawali tausiahnya dengan ucapan syukur kepada Allah beriring sholawat kepada baginda Rasulullah.

“Bapak dan ibu yang dirahmati Allah, mari kita mengkaji bagaimana sikap kita sebelum dan sesudah datangnya Ramadhan. Beberapa hari sebelum datangnya bulan mulia ini, kegembiraan kita tunjukkan di mana-mana. Ada banyak tradisi yang kita lakukan untuk menyambut Ramadhan. Dari mulai tradisi bersih diri seperti Marpangir ataupun sebagian ada menyebut Balimau, ziarah kubur dan tradisi saling memaafkan. Begitu gembiranya kita. Sekarang, coba bapak dan ibu perhatikan, setelah datangnya Ramadhan apakah kegembiraan kita masih sama? Jawabannya tidak sama. Perjalanan kita masih sampai pada malam ke-4, namun jumlah jamaah tarawih ini sudah berkurang. Ini dapat kita buktikan dari jumlah infak yang mulai berkurang.” Terdengar tawa jamaah sambil melihat ke arah papan pengumuman di mana jumlah infak setiap malamnya dituliskan di sana.

Menurut Al-ustaz ada 3 hal yang tak boleh hilang satu pun agar kita bisa mengisi Ramadhan, yaitu iman, ilmu dan amal.

• Iman : Orang yang beriman akan menyambut Ramadhan dengan penuh kegembiraan. Hanya dengan adanya iman di dada, seseorang mampu berpuasa di siang hari dan mengisi malam-malam Ramadhan dengan qiyamullail, tadarus Al-Quran dan ibadah sunah lainnya. Kegembiraan orang beriman tak kan surut dari menyambut hingga akhir Ramadhan.

• Ilmu : Untuk mengisi hari-hari Ramadhan dengan amalan yang Allah janjikan pahalanya berlipat ganda haruslah dengan ilmu. Orang yang tidak berilmu tidak akan bisa melakukan amalan yang dia tidak dimengerti bagaimana rukun dan syaratnya.

• Amal : Dengan iman di dada dan ilmu agama yang cukup, membuat seseorang dapat beramal ibadah mengharap ridho dari-Nya.

Di akhir tausiahnya, Al-ustaz mengingatkan untuk mengambil kesempatan beramal ibadah yang Allah janjikan pahalanya berlipat ganda. Di bulan Ramadhan ini ada tiga amalan yang disukai Allah, yaitu :

1. Sholat. Laksanakan sholat wajib di awal waktu, perbanyak sholat sunnah, karena sholat adalah ibadah yang paling utama dan pertama dihisab di akhir kelak.

2. Tadabbur Al-quran, sebagai petunjuk bagi manusia, tiada keraguan sedikit pun di dalamnya.

3. Sedekah. Perbanyak sedekah. Di bulan Ramadhan ini kita diajarkan untuk merasakan bagaimana rasanya menahan lapar dan haus. Pendidikan Ramadhan mengajarkan kita untuk memiliki empati kepada sesama.

“Semoga Allah beri kita kesehatan, umur yang panjang dalam keberkahan dan kekuatan iman yang mantap.”

Aamiin yaa Robbal alaamiin.

#edisikuatkanhati155#

#bahagiamenyambutramadhan#

#imanilmuamal#

#membacamenambahilmumenulismengikatilmu#

Perisai Pribumi, Baiti Jannati, 15 Maret 2024