Raihana Rasyid

Lahir dan menetap di Medan ,07 September 1967.Alumni IKIP Negeri Medan Jurusan Pendidikan Biologi. Tenaga pendidik di SMA Negeri 14 Medan....

Selengkapnya
Navigasi Web
Uang Bakul yang Barokah

Uang Bakul yang Barokah

“Bapak, ibu sekalian, uang bakul kita hari ini sejumlah tigaratus limapuluhtujuh ribu rupiah,” demikian bu Alma mengumumkan perolehan infaq pengajian guru-guru SMA Al Marwah yang diadakan setiap bulannya secara bergiliran dari rumah ke rumah. Mereka menyebutnya uang bakul karena memang tidak ada kotak khusus untuk infaq yang sengaja dibuat. Secara spontan saja setiap acara pengajian, uang infaq itu dikumpulkan dengan menggunakan baskom/bakul kecil dari rumah ahli bait.

“Kepada bapak dan ibu wali kelas sudah bisa mengajukan nama anak-anaknya yang pantas menerima santunan dari uang bakul kita ini,” bu Alma melanjutkan pengumumannya. Uang bakul yang terkumpul dari setiap acara pengajian memang mereka peruntukkan untuk membantu siswa yang kesulitan memenuhi kewajibannya dalam membayar administrasi dan kebutuhan sekolah lainnya disamping tentunya anak-anak tersebut mendapat bantuan pula dari dana BOS yang diberikan pemerintah.

Tradisi ini sudah berlangsung lama, bahkan guru-guru yang ada disitu tidak tahu persis kapan dimulai mungkin karena penuh keikhlasan sehingga mengalir begitu saja tidak mengingat-ingatnya lagi. Mereka beranggapan, ya mungkin sejak sekolah itu didirikan. Tradisi uang bakul ini malah sekarang semakin berkembang dengan adanya tunjangan profesi guru. Setiap dana sertifkasi para guru cair, bu Alma sebagai bendahara uang bakul akan segera bergerak dengan lincah mengutip “infaq wajib” dari guru-guru tadi. Infaq koq wajib ? Iya, karena mereka sepakat “wajib” menyisihkan sejumlah uang yang jumlahnya telah pula ditetapkan bersama dari dana sertifikasi yang cair. Mungkin kalau dalam bahasa agamanya zakat pendapatan, begitulah.

Dari uang bakul dan infaq wajib inilah lahir anak-anak asuh yang ternyata membawa keberkahan pada penyelesaian pendidikan mereka dan tentu saja juga pada guru-guru yang mengisi bakul. Allah selalu menepati janjinya. Terbukti dengan semakin sejahteranya guru-guru Al Marwah yang senantiasa berinfaq. Ditambah lagi, betapa membahagiakannya ketika anak-anak tersebut berhasil menyelesaikan studinya dengan baik dan bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Setelah beberapa tahun kemudian banyak dari mereka yang datang kembali ke sekolahnya menyampaikan rasa terimakasih yang tidak terhingga kepada guru-gurunya. Sering pula siswa-siswa yang sudah berhasil ini datang pada acara-acara keagamaan di sekolah untuk memberikan motivasi bagi adik-adik kelasnya.

Wallahu a’lam bishawab

#edisibelajarmembacasekitar#

Rumahku, Menggapai Mardhatillah, 3 Juli 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah... Kebaikan yang terus mengalir sampai di keabadian, walau menurut sebagian orang merupakan langkah kecil, namun berkahnya mengalir tiada henti

03 Jul
Balas

Alhamdulillah, jazakillah khoir...bunda. Aamiin ya robbal alaamiin. Semoga kita bisa seperti itu. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah...bunda.

03 Jul

Alhamdulillah. Betul Bu. Allah pasti menepati janjinya.

03 Jul
Balas

Alhamdulillah, jazakillah khoir. Salam sehat dan sukses selalu..bu guru. Barakallah.

03 Jul

Subhanallah... sukses terus ya uti.

03 Jul
Balas

Alhamdulillah, jazakillah khoir...bunda. Apa kabar ? Ditunggu lho...kelanjutan cerita yang kemarin. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.

03 Jul



search

New Post