Raja Muhammad Kadri

Guru di Yayasan Perguruan Sabbihisma, Pendidikan Agama Islam, S1 Sekolah Tinggi Agama Islam Pengembangan Ilmu Alqur'an (STAI-PIQ), S2 Pascasarjana UIN IB Padang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Antara Merawat Atau Menitipkan Orang Tua di Panti Jompo Perspektif Barat dan Al-Qur'an

Antara Merawat Atau Menitipkan Orang Tua di Panti Jompo Perspektif Barat dan Al-Qur'an

 

Pendahuluan

Panti jompo merupakan wisma yang khusus diperuntukkan bagi orang-orang yang lanjut usia. Tempat ini menyediakan pelayanan dan perawatan agar para lansia dapat lebih mudah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Menitipkan orang tua ke panti jompo ini tidak selalu dinilai sebagai sesuatu yang baik bagi sebagian kalangan, terutama yang beragama Islam. Dikarenakan tidak biasa dilakukan dan dipengaruhi oleh ajaran Islam itu sendiri. Namun bagi orang-orang Barat ini merupakan suatu bentuk cara berbakti kepada orang tua.

Untuk itu tulisan ini akan memperbincangkan tema merawat orang tua dan penitipan orang tua ke panti jompo dari sudut pandang orang-orang Barat dan Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadis.

Merawat Orang Tua Perspektif Barat

Bagi orang-orang Barat, salah satu upaya untuk memperlakukan secara manusiawi orang tua yang sudah berusia lanjut adalah dengan menitipkan orang tuanya di panti jompo. Karena di panti tersebut orang tua mereka tersebut mendapat perawatan yang intensif. Sebaliknya apabila orang tua berada di rumah, sementara anak-anak dan keluarganya sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan lainnya, maka orang tua dengan sendirinya akan terlantar dan sebagainya.

Orang-orang Barat pada umumnya menilai bahwa menitipkan atau penempatan orang tua mereka ke panti jompo merupakan cerminan dari rasa kasih sayang dan bakti seorang anak kepada orang tuanya. Sebaliknya membiarkan orang tua yang berusia lanjut tetap berada di lingkungan keluarga dianggap sebagai menelantarkanya karena orang tua berada dalam kesendirian. Sedangkan apabila orang tua dititipkan ke panti jompo, mereka akan dirawat dan dilayani serta berkumpul dengan teman-teman sebaya mereka sesama lansia. Sementara anaknya akan mengunjungi orang tua mereka pada hari-hari libur (Jalaluddin, 2015 : 104). 

 

Merawat Orang Tua Perspektif Al-Qur’an

Berbeda dengan konsep orang-orang Barat, yang dianjurkan oleh Al-Qur’an untuk memelihara dan merawat orang tua yang sudah lanjut usia adalah anak-anak mereka, yang dilakukan dengan penuh kasih sayang. Hal ini disebutkan dalam ayat berikut “dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. (QS. Al-Isra’ : 23)

Quraish Shihab ( 2002 : 445) menyatakan bahwa ayat tersebut menekankan bahwa apapun keadaan orang tua, berdua ataupun sendiri maka masing-masing harus mendapat perhatian dan pemeliharaan dari anak-anaknya. Oleh sebab itu Al-Qur’an tidak sejalan dengan konsep orang-orang Barat yang menitipkan orang tuanya ke panti jompo walaupun itu dianggap suatu kebaktian dan kasih sayang terhadap orang tuanya.

Dalam Al-Qur’an seorang anak akan dianggap berbakti ketika dia merawat dan memelihara sendiri orang tuanya bukan menyerahkan tugas tersebut kepada orang lain, baik berupa badan atau yayasan dan sebagainya. hal ini diisyaratkan dalam Al-Qur’an “dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al-Isra : 24)

Ayat tersebut didukung pula oleh Hadis Nabi Muhammad SAW yang menceritakan bahwa ada seorang sahabat Nabi yang ingin ikut berjuang bersama Nabi. Kemudian Nabi bertanya “ adakah seorang ibu atau bapakmu yang masih hidup?” Dia menjawab : “keduanya masih hidup” Nabi bertanya lagi : “apakah engkau menginginkan ganjaran Ilahi?” Dia menjawab : “Ya”. Kemudian Nabi bersabda : “Kembalilah kepada ibu bapakmu dan berbaktilah kepada mereka” (HR. Muslim)

 

Penutup

Al-Qur’an sudah jelas memberikan perspektif berbeda dengan orang-orang Barat. Namun bagi umat Islam sendiri melaksanakan konsep Al-Qur’an ini terkadang cukup sulit, di karenakan keadaan dan kondisi yang demikian berbeda dengan konsep idealnya.

Tetapi yang jelas menitipkan orang tua di panti jompo bagi umat Islam sendiri secara kebiasaan memang merupakan sikap yang tidak patut. dan orang tuapun akan merasa diri mereka dibuang oleh anak-anaknya. sampai-sampai mereka rela hidup dirumah berdua atau sendiri dibandingkan harus hidup di panti jompo meskipun itu dalam keadaan dirawat dan dilayani.

Untuk itu perlu adanya musyawarah anak-anak mereka untuk menentukan bagaimana pemeliharaan orang tua di masa tuanya. Apakah itu secara bergiliran dibawa kerumah masing-masing ataukah menetapkan dirumah salah satu anak yang terdekat. Dan dipikirkan pula masalah ekonomi anak yang merawat agar yang lain ikut membantu dan sebagainya. Dan yang terakhir adalah dibuatka jadwal rutin untuk mengunjungi orang tua.

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang sangat informatif. Sebagai pengingat kita atas keberadaan orang tua dan tanggung jawab kita sebagai anak aras segala jasa orang tua..Salam.sehat dan sukses selalu

09 Nov
Balas

Salam

09 Nov



search

New Post