Setiap pekerjaan nampaknya tidak terlepas dari celah-celah untuk muncul kecurangan dan ketidakadilan. Salah satu profesi dan pekerjaan yang juga berpotensi terjadi kecurangan dan ketidakadilan adalah profesi guru.

Salah satu yang menjadi pemicu guru untuk berbuat tidak adil dan tidak objektif terhadap seluruh siswanya adalah karena menerima hadiah dari siswa atau orang tua siswa.

Pada dasarnya menerima dan memberi hadiah itu adalah hal yang dianjurkan oleh agama Islam, karena terdapat kasih sayang antar sesama. Tetapi dalam keadaan tertentu, ketika seseorang sedang mempunyai jabatan atau otoritas tertentu, menerima hadiah merupakan sesuatu yang harus di waspadai. Karena akan menimbulkan sifat tidak adil dan tidak objektif dalam bersikap.

Oleh sebab itu dalam sebuah riwayat hadis, Nabi memberikan Nasehat kepada seorang sahabat terkait hadiah yang diterima. Riwayat tersebut adalah sebagai berikut.

" Dari Abu Humaid as-Sa'idi RA berkata, Nabi Muhammad SAW mempekerjakan seorang lelaki dari suku al-Azdi yang bernama Ibnu Lutbiah sebagai pemungut zakat. Ketika datang dari tugasnya, dia berkata "Ini untuk kalian sebagai zakat dan ini dihadiahkan untukku". Beliau bersabda "Cobalah dia duduk saja di rumah ayahnya atau ibunya dan menunggu apakah akan ada yang memberikan kepadanya hadiah?....(HR. Bukhari-Muslim)

Guru juga tetap harus waspada terhadap pemberian hadiah dari siswa ataupun orang tua siswa,karena jika tidak pandai dalam bersikap, akan terjatuh pada perbuatan tidak objektif dan tidak adil, baik masalah nilai siswa maupun dalam hal kasih sayang.