Kata rabbani seringkali disebut-sebut sebagai kata yang menggambarkan sesuatu yang sangat ideal untuk dicontoh. Bahkan menjadi suatu tujuan agar suatu generasi menjadi generasi yang rabbani.

Di dalam al-Qur'an barangkali ada banyak kata rabbani ini. Namun yang menjadi perhatian dalam tulisan ini adalah rabbani yang berkaitan dengan pribadi pendidik.

Dalam al-Qur'an disebutkan bahwa "...jadilah kamu rabbani (pengabdi-pengabdi Allah), yaitu kamu mengajarkan kitab dan kamu tetap mempelajarinya" (QS. Ali Imran :79)

Ayat tersebut paling tidak mengandung tiga kriteria dari pribadi rabbani. Yaitu pertama, rabbani itu sesuai dengan arti dari kata tersebut yaitu pengabdi Allah. Artinya bahwa pribadi rabbani itu beriman dan bertakwa kepada Allah. Ini sangat penting di miliki oleh pendidik dalam menjalankan tugas nya mendidik siswa nya. Karena kalau pendidiknya tidak beriman dan bertakwa. Sulit baginya mendidik siswa menjadi baik.

Kedua, pribadi2 rabbani itu selalu mengajarkan ilmu. Apapun ilmu yang didapat,hendaknya disampaikan agar ilmu tersebut berkembang dan tetap dalam penguasaan orang yang memilikinya. Orang yang tidak mengajarkan ilmu bisa dipastikan ilmunya akan hilang, minimal akan banyak yang terlupakan. Hal ini sangat relevan dengan tugas seorang pendidik yang salah satu nya adalah sebagai pengajar yang mengajarkan ilmu.

Ketiga, pribadi rabbani itu tetap belajar. Selain mengajar,kita harus tetap belajar,agar yang disampaikan itu tidak keliru karena lupa dan segala macamnya. pribadi yang senantiasa ingin belajar ini sangat bagus. Karena ilmu terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Selalu ada hal-hal baru yang menuntut pendidik untuk terus belajar. Sehingga muncullah gagasan pendidikan sepanjang hayat,yang dalam istilah Barat disebut dengan long life education.

Semoga para pendidik-pendidik kita dapat menjadi pribadi yang rabbani. Aamin ya Rabbal 'alamin.