Lebaran Di Kampung vs Lebaran Di Kota
Mudik menjelang hari lebaran selalu menjadi alasan tiap tahun bagi orang-orang yang merantau agar bisa bertemu dan berkumpul bersama keluarga.
Pada momen inilah yang sangat tepat untuk bertemu keluarga yang jauh-jauh. Berkumpul dengan sanak saudara yang tidak akan terjadi atau mustahil terjadi pada hari-hari yang lain. Selain itu juga momen ini juga biasanya bertemu dengan teman-teman kecil dahulu.
Selain alasan-alasan tersebut, alasan yang tidak kalah penting kenapa orang-orang yang merantau ke perkotaan ingin pulang ke kampung halaman nya, yaitu karena perbedaan tradisi.
Di kampung, semakin tradisional kampungnya semakin kuat nilai-nilai sosial dan silaturahimnya. Hal ini terasa ketika hari lebaran tiba. Setiap orang mempersilahkan orang-orang singgah berlebaran ke rumahmya. Dan suasana seperti ini bisa berlangsung selama 3-5 hari bahkan ada yang seminggu.
Ini berbeda, dengan keadaan di kota yang terkenal dengan hidup individualis. Setelah shalat idul fitri, bagi yang punya keluarga yang tinggal di kota yang sama bisa lah saling mengunjungi dan berkumpul, tetapi bagi yang tidak ada keluarga maka akan berdiam diri saja di rumah, menikmati hidangan khas hari raya sembari menunggu beberapa hari sampai tempat-tempat wisata di buka untuk pergi berlibur dan bermain.
Tidak ada kunjung-mengunjungi sesama tetangga, karena biasanya antar rumah satu dengan yang lainnya memang tidak saling akrab. Pintu rumah masing-masing tertutup rapat. Sehingga tidak ada basa basi untuk saling mengajak ke rumah untuk berlebaran.
Itulah sekelumit perbedaan lebaran di kampung dan lebaran di kota yang keduanya telah pernah penulis rasakan dan penulis amati, sehingga bisa membandingkan keduanya. Tulisan ini memang mengandung subjektif tergantung pada pergaulan, keramahan seseorang, tapi pada umumnya yang kita rasakan adalah begitu. Sehingga kita lebih memilih untuk berlebaran di kampung halaman, terlebih jika keluarga memang banyak di kampung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar