Marketing Dakwah, Upaya Pendakwah Agar Tetap Eksis (Suatu Pengamatan di Media Sosial)
Setiap profesi atau jasa yang bersentuhan dengan kepuasaan penikmat, pengguna (steakholder), membutuhkan keprofesionalan dalam menekuninya. Untuk tetap eksis atau terus ada pengguna jasanya maka dibutuhkan marketing.
Istilah marketing biasanya digunakan dalam dunia bisnis, namun dalam hal ini kita meminjamnya untuk menguraikan tulisan ini lebih lanjut.
Marketing itu adalah upaya atau proses memperkenalkan suatu produk barang atau jasa, agar tetap diminati oleh konsumen atau penggunanya.
Dakwah merupakan bentuk salah satu jasa yang dibutuhkan oleh umat islam, selain bernilai ibadah dalam menjalankannya juga memberikan kecerdasan kepada umat untuk tetap dalam koridor agama islam.
Urgensi marketing dakwah ini pernah disinggung oleh Alm. KH. Zainuddin MZ dalam ceramah nya beberapa tahun lalu, beliau mengatakan " jadi penceramah atau pendakwah harus siap bersaing, karena kalau tidak, kehilangan peminatnya." Kurang lenih seperti itulah kata beliau.
Penulis mengamati memang untuk tetap eksis dalam dunia dakwah ditengah bermunculan pendakwah-pendakwah baru, maka terjadi marketing dakwah atau upaya memperkenalkan diri agar tetap eksis.
Diantara marketing dakwah yang dilakukan adalah pertama, membuat singkatan nama. Singkatan nama ini agar mudah diingat oleh para jamaah. Misalnya UJE (Ustad Jefri El Bukhari), UAS (Ustad Abdul Somad), UAH (Ustad Adi Hidayat), dan lain sebagainya.
Kedua, dokumentasi dakwah. Dokumentasi dakwah ini menjadi sangat penting juga dalam marketing dakwah. Karena semakin sering hasil dokumentasi ditampilkan, akan menambah eksistensi pendakwah tersebut,sehingga mudah untuk dikenal.
Ketiga, penampilan. Penampilan ini berkaitan dengan aksesoris yang digunakan. Ini juga merupakan marketing dakwah yang tidak boleh disepelekan. Karena menyangkut dengan kenyamanan mata jamaah dalam memandang. Tentunya seorang yang akan menyampaikan pesan dakwah kepada orang lain, haruslah yang bagus penampilannya. Minimal rapi.
Keempat, gaya penyampaian. Gaya penyamapaian ini juga sebisa mungkin harus unik dan beda antara satu pendakwah dengan pendakwah lainnya. Misalnya ada yang memasukkan humor, pantun, kata-kata bijak dan lain sebagainya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar