Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar
Setelah beberapa waktu yang lalu menjadi utusan dari TPQ untuk menguji dan mengawas ujian akhir TPQ, sekarang di tugaskan pula untuk mengawas ujian akhir sekolah tingkat SD yang disebut dengan PAS (Penilaian Akhir Sekolah).
Di sekolah dasar tempat kami mengawas ujian ini juga ditemukan sesuatu yang unik yaitu keikutsertaan anak berkebutuhan khusus dalam ujian PAS.
Kami awalnya tidak melihat tanda khusus pada anak tersebut yang bisa dikategorikan sebagai ABK. Namun menurut keterangan kepala sekolah, anak tersebut memang mengalami kesulitan belajar, karena IQ nya yang dibawah anak-anak normal pada umumnya.
Ketika ujian, anak tersebut di dampingi oleh guru khusus. Menurut keterangan kepala sekolah, guru nya merupakan guru khusus lulusan pendidikan luar biasa.
Setelah bercerita dengan kepala sekolah, ternyata anak yang tadi itu adalah salah satu dari anak ABK. Dan masih banyak anak lainnya yang dibimbing oleh guru khusus tersebut mulai dari kelas 1-6.
Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan inklusi. Guru yang ditugaskan disanapun merupakan guru yang digaji dari BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah).
Pendidikan Inklusi secara sederhananya adalah pendidikan yang diselenggarakan secara terbuka untuk seluruh anak. Sehingga tidak ada pembedaan anak dalam hak nya untuk menerima pendidikan.
Kegiatan pendidikan inklusi disekolah ini secara teknis nya dilakukan hampir setiap hari, ketika pembelaran berlangsung, guru inklusi nya ikut mendampingi. Dan setiap seminggu sekali anak-anak ABK tersebut dikumpulkan secara bersama-sama dalam suatu ruangan untuk diberikan pembelajaran khusus.
ABK disekolah ini IQ nya diatas dari anak SLB sehingga tidak bisa digabungkan kesana. Namun tidak juga setara dengan anak normal lain nya, sehingga membutuhkan guru khusus sebagai pendamping atau guru BK.
Guru-guru khusus tersebut memang seharusnya dihadirkan oleh setiap sekolah terutama tingkat SD, karena keterbatasan ilmu para guru mata pelajaran dan wali kelas dalam menghadapi anak-anak yang bermasalah.
Selama ini yang kita temukan guru BK hanya ada di tingkat SMP dan SMA, sudah saatnya pula di tingkat SD ada guru pembimbing yang mengerti masalah psikologis anak.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan kereen ... salam literasi
Salam literasi