#Tagur43

Sehangat Pelukan Ibu..

Kalau musim penghujan begini yang hangat -hangat kayaknya pas banget. Dari sore hujan mengguyur tak henti hingga malam. Hawa dingin menemani hampir sepanjang malam. Suara meongnya si Cimo tak berhenti seperti halnya tetesan hujan. Malam telah beranjak dini hari. Suara si Cimo pun seakan mendayu memilukan. Bolak balik seperti setrikaan gerakannya terdengar di ruang tengah. Gemerincing kalungnya berdentang-dentang.

Meski dalam kondisi libur sekolah seperti ini, tugas sekolah telah punya daftar tunggu. Deadline dokumen kelengkapan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) jyga sudah ditunggu Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah. Lagi konsentrasi di depan laptop, sayup-sayup terdengar suara lembut ngeongan kucing. Lamat-lamat disimak dan diedarkan antena di sekitar ruang tamu. Di bawah kursi, belakang lemari yang kemungkinan besar tempat mereka bersembunyi. Hasilnya nihil,vtidak ada tanda-tanda kehidupan kalau si Cimo kucing kuta ngelahirin anaknya.

Ternyata si Cimo gelahirin anak-anaknya dibalik kursi sofa Tiga wajah mungil dan lucu muncul dibalik bantal sofa. Cimo kaget melihat kita membuka tempat persembunyiannya. Dengan hati-hati ketiga bayi kucing itu diangkat dan dipindahkan ke kandangnya. Maknya kucing so pasti ikutan dipindahkan karena ketiga bayi itu sangat membutuhkan maknya. Naluri seorang ibu tak bisa dipungkiri, ketika bayinya dipisahkan dari dirinya maknya bereaksi. Meski tidak mencakar, bahasa tubuh dengan kegelisahannya menunjukkan itu.

Keluarga kecil kucing belang tiga itu sebuah pemandangan yang menenangkan. Belaian dan usapan sayang si emak benar-benar tulus. Ketiga bayi itu menyusui ke emaknya dengan tenang. Hujan pun kembali mengguyur dengan derasnya. Si emak Cimo memeluk erat ketiga bayinya. Hangatnya pelukan ibu takkan pernah tergantikan. Pelajaran berharga dari alam sesama makhluk ciptaan Tuhan..... Alam Takambang jadi guru....

Solok, 21 Juni 2022....