Kita pasti sudah familiar dengan kalimat berikut : ‘Nobody’s perfect’ atau tidak ada seorangpun yang perfek.

Tidak ada manusia yang sempurna baik itu secara fisik, emosi atau intelektual.

Tidak ada manusia yang sempurna baik itu secara fisik, emosi atau intelektual.

Kita masing-masing memiliki kelemahan-kelemahan yang berbeda, dan ada yang dengan baik menyembunyikan kelemahan-kelemahan diri mereka, ada pula yang tdk bisa menyembunyikn kelemahan mereka, misalnya orang yang memiliki kelemahan fisik atau mental tidak mudah untuk menyembunyikan kelemahan mereka. Namun sebaliknya, orang yang bisa dikatakan tidak mempunyai kelemahan fisik, bukan berarti mereka tidak mempunyai kelemahan, mereka pasti mempunyainya, baik itu secara emosi ataupun intelektual.

Mungkin saat ini kita merasa berada dalam kelemahan karena keterbatasan dalam hal keuangan (hidup dalam kekurangan atau tidak mampu secara ekonomi), terbatas secara pendidikan (tidak sekolah tinggi), keterbatasan secara fisik (cacat, punya sakit/penyakit) atau juga keterbatasan emosional (trauma, sakit hati, kepahitan, luka-luka batin) dan lainya.

Kita tidak seharusnya bermegah atau membanggakan diri kita sendiri. Karena, kita semua meliliki kekurangan baik itu dalam kepribadian/tingkah laku kita dan kelemahan kita dalam sifat.

Kita melihat kecenderungan dosa dalam diri kita, misalnya, keegoisan, sifat mudah marah, ketidaksabaran, dan keinginan untuk membalas dendam.

Pertanyaannya bagaimana kita menghadapi kekurangan dan kelemahan dalam diri kita?

Kita sudah mengetahui apa-apa kelemahan kita, apa selanjutnya yang harus kita buat?

Kita perlu jujur terhadap diri kita sendiri,

terhadap Allah dan juga orang lain bahwa kita bukan superman yang steril dari

kelemahan.

salam literasi...