RAMAYULIS

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

CALISTUNG DAN BERMAIN

Anak usia dini yang berada pada rentang usia 5-6 tahun merupakan usia Taman Kanak-Kanak,pada usia ini bagaimana kita melihat kesiapan anak baik fisik,maupun mentalnya serta perkembangan kemampuan lain yg dimiliki, dimana pada usia ini pendidik benar-benar mempersiapkan anak untuk siap masuk ke jenjang yang lebih tinggi atau Sekolah Dasar, (SD),

Bukan hal baru bagi kita pendidik PAUD mendengar tuntutan orang tua yang sangat berharap sepenuhnya pada lembaga pendidikan TK khususnya kepada Guru agar buah hati mereka pandai membaca,menulis dan berhitung,(CALISTUNG) hal ini bukan rahasia umum bagi pendidik.

Bila kita berfikir lebih jauh lagi,seorang anak yang sedang menikmati masa bermain,dan masa tumbuh kembang nya, melihat kesiapan kemampuan perkembangan berbahasa anak,koqnitif,fisik motorik dan perkembangan lain yg terjadi pada diri anak, sebutan usia 0-6 tahun adalah usia Emas,diusia ini tahap pertumbuhan dan perkembangan pada diri anak, jasmani dan rohani,perkembangan berbahasa koqnitif,fisik,sosial emosional,seni,dan penanaman nilai-nilai agama merupakan peletakan dasar dan sangat fundamental.

Merupakan masa yang sangat berharga apa bila disia-siakan, karena itu setiap anak akan melewati masa emas tersebut.

Jika hanya melihat Pencapaian perkembangan kemampuan berbahasa pada Anak Usia Dini adalah hal yang sangat sensitif, belum lagi kita melihat perkembangan yg lainnya.

Kesiapan Membaca,Menulis,dan Berhitung,(CALISTUNG),Kegiatan ini merupakan kegiatan pembelajaran yang dianggab sangat riskan bagi orang tua,bukan rahasia umum lagi bagi pendidik PAUD terutama bagi guru TK,tuntutan orang tua agar anak pandai membaca,menulis dan berhitung (Calistung),saat masuk Sekolah Dasar merupakan hal yg sangat lumrah,ada sisi lain yang ternyata telah dilupakan oleh kita selaku orang dewasa, sehingga asumsinya ketika anak akan masuk SD bukan lagi KESIAPAN diri anak yang menjadi sasaranya,atau kesiapan mental anak, tetapi yang diharapkan adalah bagaimana agar anak pandai CALISTUNG,betapa egoisnya kita selaku orang dewasa.

Tentu hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah,pendidik,dan orang tua,namun tidak semua dapat menerimanya, hanya bagi masyakat yg mengerti bahwa jika CALISTUNG yang diharapkan kepada anak usia dini belum saatnya diterima oleh tahapan perkembangannya maka suatu saat nanti anak akan mengalami kebosanan, jika hal itu terjadi,akan sangat disayangkan sekali..ibarat buah yg diperam agar cepat matang dan ranum tetapi ketika akan dinikmati rasanya jauh berbeda dengan buah yang masak dipohon,begitulah ibarat buah, maka jika anak usia dini dipaksa untuk pandai CALISTUNG akan bagaimana Dampaknya bagi masa depannya Kelak.

Pertanyaanya adalah bagaimana cara menghadapi orang tua yg begitu besar harapannya kepada sebuah lembaga dan pendidik PAUD di

Taman Kanak-Kanak?..

Taman Kanak-Kanak,terdiri dari dua Kata"Taman" mendengar kata taman yang terbayang oleh kita adalah suasana tempat yg paling indah yang dipenuhi berbagai aneka bunga,alat-alat bermain sebagai tempat,bercanda,berkumpul dan bersuka ria,tempat bermain sendiri atau berkelompok,bermain bebas atau terpimpin,dengan alat atau tanpa alat,masih ingatkah kita dengan semua itu... Kemudian diikuti oleh Kata Kanak-Kanak,menikmati Taman Bermain Sangat Identik dengan suasana masa kanak-kanak dengan berbagai usia.

Kini jelaslah bagi kita,apa yg harus dilakukan dan dipersiapkan untuk mempersiapkan anak yang akan masuk sekolah dasar,tetapi juga dapat mewujudkan keinginan dan harapan orang tua,dari semua itu kata kuncinya adalah "BERMAIN" sebagaimana penjelasan kata "TAMAN" hanya Bermain,Bermain dan Bermain,bagi anak usia dini, bagaimana pun kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik PAUD di TK janganlah melupakan Koridor Bermain,karena Bermain adalah kegitan Belajar yang sesungguhnya bagi anak usia dini,saat kita melihat anak sedang membolak balik buku cerita jangan anggab dia hanya bermain-main saja,siapa tau suatu saat nanti dia akan menjadi seorang penulis,saat kita melihat anak sedang mencoba merangkai huruf menjadi kata,dan kata menjadi kalimat jangan anggab dia hanya bermain-main saja siapa tau suatu saat nanti dia akan menjadi seorang Wartawan,saat anak sedang bermain memandikan bonekanya jangan anggab dia hanya bermain saja,siapa tau satu ketika nanti dia akan menjadi seorang ibu atau ayah,ketika kita melihat seorang anak sedang bermain menyusun balok-balok bangunan,jangan anggap dia hanya bermain- main saja,siapa tau suatu saat nanti dia akan menjadi Insinyur bangunan,jika kita melihat seorang anak sedang mencoba menghitung urutan bilangan 1-10 dst... setiap anak tangga yg dilewatinya, jangan anggab dia hanya bermain-main saja,siapa tau satu saat nanti dia akan menjadi seorang pengusaha besar.

Perkenalkanlah CALISTUNG kepada anak usia dini melalui kegiatan Bermain seraya belajar,atau Belajar seraya Bermain,tiada hari yang dilalui oleh Anak Usia Dini,tanpa Bermain,

BUAH HATI AYAH DAN IBU ADALAH MASA DEPAN KITA SEMUA

Penulis,Ramayuliis,Alumni BIMTEK Literasi Medan 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepakat bu, "BUAH HATI AYAH DAN IBU ADALAH MASA DEPAN KITA SEMUA."

23 Jun
Balas

Ini saya sepaham, Bu, "Perkenalkanlah CALISTUNG kepada anak usia dini melalui kegiatan Bermain seraya belajar,atau Belajar seraya Bermain,tiada hari yang dilalui oleh Anak Usia Dini,tanpa Bermain,"

23 Jun
Balas

Setuju Bu, apapun kegiatannya yang penting bingkainya joyful learning.

23 Jun
Balas

Harapan kita semua.. Amin ya robb..

23 Jun
Balas

Benar sekali bu umul muarofah..

26 Jun
Balas

Ketika calistung diajarkan dengan cara bermain, anak2 happy aja , merka tidak merasa belajar, mengertinya hanya permainan yg menyenangkan, dan tujuannya pun tercapai. Subhanallah, keren Bu Ramayulis tulisannya.

24 Jun
Balas



search

New Post