MENUJU NEGERI 1000 BUKIT
MENUJU NEGERI 1000 BUKIT
Bertolak dan berangkat dari Kota Banda Aceh Penjemputan berawal oleh kendaraan Bis L.300 Sebagai alat transportasi antar Kab/Kota di Aceh, bersama dua orang Bapak kami pun berangkat,atas izin suami, doa dari anak-anak saya pun berangkat bersama bis L. 300, tidak banyak penumpang didalamnya, suasana perjalanan bulan suci ramadhan .
Saya dan penumpang lainya segera meluncur meninggalkan Kota Banda Aceh tepatnya Pukul 16.50 Wib,Kabupaten/Kota yang kami lalui, mulai dari Kab. Aceh Besar,Pidie,Pidie Jaya, saat berbuka puasa semakin dekat, waktu telah menunjukkan Pk. 18.45 Wib sore itu,saat tiba di Grong-grong Bis L.300 yang kami tumpangi berhenti di sebuah warung nasi semua penumpang turun untuk berbuka puasa, dan sholat maghrib,hanya 30 menit setelah itu perjalanan dilanjutkan kembali.
Sebagai penumpang saya duduk dibelakang supir didekat jendela, karena telah menjadi langganan tetap saya jika akan melakukan perjalanan selalu memesan tempat duduk yang dibelakang supir,ada beberapa hal yang membuat saya suka duduk dibelakang supir, yang pertama dekat dengan jendela, kemudian yang kedua asyiknya duduk dibelakang supir kaki saya bisa selonjoran atau lurus kedepan sehingga duduk pun bisa lebih santai,nyaman menikmati perjalanan yang lumayan jauh, yang ketiga bisa menikmati panorama pemandangan, hal inilah yang membuat saya senang dan suka ketika duduk dibelakang abang supir L. 300, ditambah lagi alunan suara musik non stop sejak mulai berangkat sampi tiba ketempat tujuan. Sungguh luar biasa perjalanan saya .
Hari pun mulai gelap perjalanan terus berlanjut,beberapa saat setelah keluar dari rumah makan Bis berjalan melaju lumayan kencang,tiba - tiba Bis mengerem mendadak dengan suara rem yang kuat, seluruh penumpang terkejut dan sangat kaget , bis berhenti mendadak, eh.. Ternyata persis didepan bis berdiri seorang nenek tua hampir saja tertabrak, Astaga gorilla hal azim.... Semua kami menyaksikan kejadian tersebut Ya Allah...nenek itu hanya tersenyum dikulum seakan tiada bersalah, bang supir hanya memandang kewajah nenek, dan tidak berkata apa-apa, sementara Bis kami hampir masuk kesawah akibat menghindar nenek... Masya Allah ternyata Allah SWT. masih melindungi kami semua.
Perjalanan kami lanjutkan,tiba di Kota Juang Kabupaten Bireun Bis berhenti sejenak di terminal utk ganti Supir,kami para penumpang tidak ketinggalan untuk sekedar beli snek dan minuman.
Dari Kabupaten Bireun perjalanan dilanjutkan, hari semakin gelap, menikmati perjalanan pada malam hari hanya terlihat lampu-lampu jalan dan lampu perumahan penduduk,tidak terlihat pemandangan apa pun lagi.
Rasa kantuk dimata ini pun mulai terasa satu persatu penumpang mulai tertidur didalam bis, meskipun tidak begitu nyenyak tidurnya tetapi saya sangat menikmati tertidur sambil duduk didalam bis dengan kaki di luruskan atau selonjoran, antara tertidur atau tidak, hanya memakan waktu sekitar lebih kurang tiga jam perjalanan, tiada terasa sekitar Pk. 00.40 Wib bis berhenti disebuah rumah makan seluruh penumpang turun untuk makan dan minum, dalam keadaan ngantuk semua kami harus turun, saya bertanya kepada bang supir, kenapa kita makan dan minum pada jam segini?.., Eeh ternyata kita semua mau makan sahur,,dalam keadaan ngantuk semua kami makan Sahur bersama, lokasi rumah makan tempat kami makan sahur ternyata kota dingin Kabupaten Takengon,dalam sejarah hidup saya belum pernah makan sahur pada pukul 00.45 Wib.
Cerita dari seorang Bapak yang juga penumpang dari Takengon menuju Kota 1000 bukit akan makan waktu lebih kurang 4-5 Jam perjalanan, mengapa makan sahur pd pukul 00.45 Wib, ternyata setelah dari Takengin tidak ada lagi ditemukan rumah makan, yang ada hanya gunung,dan hutan serta jurang,bahkan perumahan penduduk satu persatu,perjalanan malam yang gelap gulita pada saat itu memang tidak terlihat pemandangan apapun kami hanya tertidur didalam bis.
Saat terbangun sekitar pukul 04.00 saya melihat suasana pemandangan yang berbeda dari sebelumnya, banyak lampu-lampu jalan,dan pertokoan ternyata bis kami telah memasuki kota 1000 bukit.
Penumpang diantar satu persatu sesuai alamatnya.
Tiga hari saya berada di Kota 1000 bukit, banyak cerita yang saya dapat salah satunya adalah cerita tentang 1000 Bukit, Hari pertama setelah selesai kegiatan saya dkk.diajak jalan untuk melihat-lihat suasana kota,tidak jauh berbeda dengan daerah lain bulan puasa di sore hari banyaknya orang menjajakan dagangan dipinggir jalan panganan untuk berbuka puasa,kendaraan yang lalu lalang,melihat suasana kota yang ramai ini adalah hal yang biasa tetapi ada cerita lain yang saya dengar yaitu 1000 bukit, jalan yang kami lalui begitu berliku dan berbukit,tanjakan dan menurun,pesona pemandangan lepas nun jauh dari atas bukit,hamparan yang luas di kaki gunung pemandangan yang luar biasa, tanaman perkebunan yang begitu subur,tumbuh di hamparan bumi allah,setiap daerah yang dilalui selalu ditemukan bukit-bukit,dan setiap bukit memiliki nama seprti : Bukit Cinta,Menurut cerita dibukit cinta ini tempat berkumpulnya muda mudi saat sore hari, sejuknya suasana dibukit cinta pepohonan cemara yg ditiup angin sepoi- sepoi membuat hati terus berkeinginan untuk berlama-lama berada dibukit cinta, tidak hanya muda-mudi tetapi juga keluarga yg ikut berwisata dibukit cinta.
Ada nama lain yg juga berbukit yaitu Bukit Uyem Beriring,artinya Bukit yang ditumbuhi pohon pinus yang tersusun rapi,dan beriringan tempat berteduh kawula muda dan masyarakat,disaat melepaskan penat dan lelah,
Bukit BURNI REKO,dan banyak lagi bukit-bukit lainnya,
TIGA HARI DI NEGERI 1000 BUKIT.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ceritanya mendebarkan bu. Top
Praise be to Alloh. One thousands hills, Bu. Moga diberi kesempatan menikmati indahnya.
Thanks Pak Yuda dan ibu Safiroh