RAMAYULIS

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TRAGEDI DITELUK SABANG P. WEH BAGIAN III (TIGA) TAMAT

TRAGEDI DITELUK SABANG P. WEH BAGIAN III (TIGA) TAMAT

Kebenaran informasi tenggelamnya kapal Fery KMP. GURITA di Teluk Sabang P. Weh telah menjadi perbincangan di mana-mana,hati saya semakin tidak menentu,hampir setiap hari kami mendatangi Pos penjagaan guna untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat,setiap hari pelabuhan yang ada di Banda Aceh selalu dipadati oleh keluarga korban atau masyarakat yang ingin mengetahui kejadian tersebut,semua hanya bisa pasrah dan menyerah kepada yang maha kuasa,seraya berdoa.

Ketika berada dipelabuhan yang berhadapab langsung dengan lautan luas,pandangan kami tertuju kearah laut lepas yang dengan riak gelombang,saya mash belum percaya dengan semua ini,membayangkan wajah Bapak bersama Pak Tuwo,ketika berada didalam kapal, dan membayangkan bagaimana mereka menghadapi musibah saat kejadian berlangsung,allahu akbar, mengingat usia Bapak pada saat itu sekitar 50 tahun lebih, sedikit selisih perbedaan usia antara Bapak dengan Pak Tuwo.

Sejak kejadian musibah tanggal 19 Januari,memasuki hari kelima atau keenam kami mendapatkan sedikit pencerahan informasi tentang kedatangan kapal Perang AL. yang akan tiba di Banda Aceh untuk membantu mengangkut para keluarga korban, yang akan pulang ke Sabang,bahkan sampai beberapa hari kedepan kapal perang tersebut masih melayani rute penyeberangan.

Dengan tidak membuang waktu lagi akhirnya saya dan keluarga korban berangkat ke Sabang,selama dalam perjalanan tidak banyak yang kami bicarakan, saya dan penumpang lain yang ada diatas kapal saat itu lebih banyak berdiam dan berdoa,perasaan ini pun mulai gundah ketika penyeberangan yang dilalui melewati rute lokasi kejadian karamnya KMP. GURITA.namun tidak kami ketahui.

Beberapa jam dalam perjalanan akhirnya kapal yang kami tumpangi tiba di Sabang,semua keluarga,tetangga,kerabat telah berkumpul dirumah kami, suara tangisan pun tidak dapat terbendung lagi,ketika bertemu dengan mama' dan sanak keluarga,banyak warga Sabang yang menjadi korban,termasuk para pendatang,namun ada juga korban yang selamat dari musibah itu, pencarian korban terus dilakakukan,kami sekeluarga hanya bisa pasrah dan menyerahkan diri kepada yang maha kuasa.

Mendengar cerita dari seorang teman Bapak yang selamat dari maut dan berjuang menyelamatkan diri, membuat hati saya bertambah sedih dan hancur rasanya, ditambah lagi cerita kronologis sebelum kapal itu karam bersama para penumpang dan seluruh barang bawaanya, masya allah betapa sedihnya hati kami mendengar semua cerita dan kronologis kejadian itu, ternyata Bapak berada didalam kamar saat musibah itu terjadi sambil membaca koran,kamar adanya dilantai dua,saat kapal mulai oleng semua penumpang mulai panik,teman Bapak mengajak untuk keluar kamar dan terjun ke laut karena situasi sudah mulai tidak menentu sepertinya kapal akan tenggelam,namun Bapak menolak ajakan temanya, hingga akhirnya kapal itu karam dan Bapak ikut tenggelam,masih menurut cerita korban yang selamat,kapal fery KMP. GURITA selain membawa penumpang ternyata membawa barang-barang dan kendaraan sehingga melebihi kapasitas/kelebihan muatan,setiap korban selamat yang kami jumpai memiliki versi cerita tersendiri saat detik -detik perjuangan mereka menyelamatkan diri sebelum kapal karam.

Penantian dan harapan agar Bapak ditemukan masih terus kami nantikan,dalam keadaan bagaimanapun kami siap menerimanya setiap ada penemuan jasad korban oleh TIM SAR selalu kami datangi untuk melihat dan memastikan,dalam hati saya berdoa semoga ada keajaiban dari allah untuk keselamatan Bapak. Pencarian korban terus dilakukan namun harapan kami sepertinya harus pupus ditengah jalan karena setelah satu minggu lebih pencarian korban dihentikan oleh Pemerintah.

Kini tidak ada lagi yang bisa kami harapkan pupus sudah harapan, seluruh keluarga berunding dan bermufakat untuk mempersiapkan tahlelan bagi Bapak.

Betapa sedihnya saya beserta keluarga,melihat mama' yang begitu terpukul melihat kejadian ini,saat-saat terakhir Bapak ada bersama dengan saya,subhanallah.apakah ini pertanda yang saya rasakan saat Bapak berada Dirumah? Bapak kurang ceria,tidak banyak bicara,dan terakhir saya pandangi kepergian Bapak hingga hilang dari pandangan menggunakan Vespa warna putih bersama Pak Tuwo..

Mama'meminta saya agar menceritakan kembali semua keadaan Bapak ketika berada dirumah saya,sebagai yang tertua didalam keluarga saat-saat terakhir Bapak ada bersama dengan saya,mendengar carita saya membuat mama' dan seisi rumah bertambah sedih.

Dan ketika itu ada cerita lain yang membuat kami semakin sedih dan terharu,hubungan kekeluargaan antara Bapak dan Pak Tuwo,kedua bersaudara sepupu Bapak dan Pak Tuwo telah sekian lama tidak pernah bersama-sama lagi,mereka berdua sama-sama berjuang untuk pergi merantau meninggalkan Pulau Simelu,untuk melanjutkan Pendidikanya,masuk Sekolah Pendidikan Guru di Banda Aceh,mereka berangkat bersama dari Simelu,bersama mengenyam pendidikan guru,bersama pergi ke Sabang untuk menjadi guru,sampai akhirnya masing menemukan jodoh barulah mereka tidak bersama lagi,namun hubungan kekeluargaan dan silaturrahim tetap berlanjut,sejak menjalani hidup berumah tangga antara Bapak dan Pak Tuwo tidak pernah lagi,tidur bersama atau tinggal bersama,meskipun sering bertemu dalam tugas sebagai guru SD di Sabang.

Tapi saat-saat terakhir sebelum tragedi itu terjadi Bapak dan Pak Tuwo kembali jalan bersama dan tidur bersama malam itu,firasat yang tidak kita ketahui sebelumnya.

Perjalanan perjuangan Bapak bersama Pak Tuwo berakhir di Kapal fery KMP. GURITA Masya Allah.

Sosok Bapak yang kami sayangi kini telah tiada,Bapak pergi untuk selamanya bersama karamnya KMP. GURITA,bahkan jasadnya tidak tidak ditemukan,namun jasad Pak Tuwo ditemukan

Sosok Bapak yang kami sayangi meskipun telah tiada namun semua nasehatnya akan selalu saya ingat, ada kata-kata nasehat yang masih selalu terngiang-ngiang di telinga," bahwasanya sebagai orang tua yang memiliki empat orang anak perempuan Bapak tidak sanggub membelikan emas ataupun warisan berupa harta benda,untuk dibagikan kepada saya dan adik-adik,tetapi Bapak hanya bisa memberikan kepada kami pendidikan atau menyekolahkan kami sampai selesai hingga satu saat nanti semua kami bisa memanfaatkan ijazah yg kami peroleh untuk mendapatkan pekerjaan sebagai masa depan kami,ternyata itulah emas yang paling berharga tadi,dan emas itu kini bisa saya rasakan,doa dan ucapan yang tulus dari orang tua akan terus mengalir tidak akan pernah putus, meskipun telah tiada.. Masya allah

Suara dan nasehat yang diberikan kepada saya dan adik-adik,masih sangat jelas terngiang-ngiang ditelinga,meskipun Bapak telah tiada,namun doa kami tidak akan pernah putus untuk Bapak.

Sejak musibah karamnya Kapal Fery KMP. GURITA setiap tanggal 19 Januari selalu menjadi peringatan Melalui doa bersama

KAPAL FERY KMP. GURITA KINI HANYA KENANGAN,YANG TERTINGGAL HANYA MONUMEN DAN DOA UNTUK PARA SYUHADA

Penulis,Ramayulis,Alumni BIMTEK Literasi Medan 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Turut berduka bu. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik disisi-Nya. Aamiin

28 Jun
Balas

Amiin ya robbal Alami. .. Trmksh pak yudha..

28 Jun
Balas



search

New Post