Ting...terdengar suara dentingan bertanda ada pesan masuk melalui whatsApp, ternyata dari grup IGI DKI Jakarta, wuiiih ada info kelas menulis bulan Januari akhir di Jakarta, Gd A Kemdikbud. Bismillah aku langsung daftar ke bu Yuli, dengan berbekal semangat dan tekad yang kuat, buku BJT Be Jempol Teacher harus terbit. Terbitkan mimpimu, Ran!.

Tekad inilah yang membawaku berani menghadap dan berbicara dengan ust Moh Ihsan selaku CEO di Media Guru, biasa teman-teman memanggil dengan sebutan “Jendral”. Saya utarakan kalau saya sebenarnya sudah punya draft naskah buku yang hampir 2 tahun terpendam dalam laptop. Tepatnya sejak saya mendapat double job, yaitu sebagai litbang di yayasan dan kepsek sehingga tulisan tersebut masih dilaptop. sejak saya memutuskan tidak diterbitkan oleh penerbit mayor.

Banyak ilmu yang didapat dari kelas menulis, perlahan-lahan namun pasti kumulai mengedit naskah BJT, kemudian dikirimkan ke Media Guru untuk diedit dan dicetak.

Kelas menulis ternyata punya program SAGUSABU SAtu Guru SAtu BUku, loh..kereenz banged. Dengan berbekal semangat para guru, maka pada Gebyar Literasi Media Guru meluncurkan minimal 100 buku yang merupakan karya para guru, pada tanggal 20-21 Mei 2017.

Media Guru itu seperti tenzing norgay bagi saya dan teman-teman guru seluruh Indonesia, berkumpul di kemdikbud gd A, merupakan kebanggaan tersendiri menghadiri launching buku karyanya masing-masing. Masin-masing guru dengan percaya diri memegang poster bukunya.

Alhamdulillah buku BJT, Be Jempol teacher sudah ada, dicetak hanya 30 eksemplar untuk di pamerkan di Pameran Pendidikan di Puri Mall Jakarta. Hari pertama kami launching di Kemdikbud lanjut ke pameran, ku percepat langkahku untuk memburu bukuku.

Ups…ternyata sudah ludes des, penulisnya sediri tidak kebagian. Hati ini berkecamuk, galau tingkat dewa, maksudnya antara sedih dan bahagia. Sedih …penulisnya sendiri belum lihat wujud tiga dimensi karyanya, bahagianya…semua buku ludes des di gemari banyak pengunjung untuk dimiliki dan dibaca, semoga bermanfaat yaaa.

Hari kedua launching, jalanan Car Free Day CFD Sudirman Jakarta, dipenuhi oleh guru-guru yang jalan berkonvoi sambil memegang spanduk Gebyar Literasi dan poster buku-buku kami. Ada beberapa teman yang jalan sampai ke Monas dan selfi-selfi an di sana, ehem.

Dua anakku, Lathifah dan Hana pun ikut memenuhi CFD Sudirman, senang banged mereka melihat uminya bahagia. Kulihat semua guru yang hadir disana, bahagia dengan senyum mereka menghiasi wajah yang yang penuh harapan.

Suatu kebahagian tersendiri bisa menghasilkan suatu pemikiran, suatu inovasi yang merupakan amal jariyah ketika sudah saatnya kita menghadap sang Khalik.

Buku Be Jempol Teacher adalah buku yang mengupas berbagai problematika para guru dan pendidik. Buku ini memberikan cara-cara untuk mengatasi rasa dilema dan galau para guru dan pendidik, dalam menghadapi siswa dan bagaimana siswa dan guru mencapai kebahagiaan. Buku ini berperan sebagai panduan mereka dalam mengubah pola pikir dan penataan diri. Buku ini memberikan wawasan dan motivasi bagi para guru, bagaimana menjadi guru yang dirindukan anak didik. Buku ini menghindari seorang guru dari kondisi depresi akibat problematika dari dalam diri guru itu sendiri, hubungannya dengan siswa, orangtua dan masyarakat. Buku ini merupakan upaya untuk menata kembali kepribadian guru, menjadi guru yang bahagia.

Buku ini juga memberikan solusi berupa tutorial bagaimana menjadi guru yang bahagia dengan menjalankan 6 karakteristik yaitu JEMPOL.

1. Bagaimana menjadi guru Joyful

2. Bagaimana menjadi guru Energetic

3. Bagaimana menjadi guru Motivator

4. Bagaimana menjadi guru Professional

5. Bagaimana menjadi guru Openmind

6. Bagaimana menjadi guru Lovely

Guru jempol tahu kapan ia mengajar dengan menyenangkan, penuh semangat, memberikan motivasi, professional, terbuka dengan berbagai perubahan serta mengajar dengan penuh cinta.

Diharapkan setelah menjadi guru jempol, guru mampu mengembangkan dirinya menjadi guru yang luar biasa, mampu menjadi motivator bagi siswanya, mampu memfasilitasi kegiatan belajar mengajar sehingga lebih efektif dan mampu menjadi sahabat bagi siswa karena mendidik dengan cinta dan akhlakul karimah.

Mau jadi guru jempol? Yuks baca bukunya yaaa

Salam Jempol