Rani Chaerani JEMPOL

Siapa Inspirator Guru JEMPOL? Inspirator Guru JEMPOL . Branding yang digunakan ol...

Selengkapnya
Navigasi Web

MAH, AKU SAYANG MAMAH

“Ran, subuh,” terdengar suara lembut mamah membangunkan aku. Sepanjang hidup mamah, tidak pernah keluar suara teriakan dan bentakan kepada anak-anak dan ayahku. Itulah mamahku seorang wanita tangguh yang mengalami dua puluh empat kali hamil. Dua belas anaknya hidup sampai sekarang dan dua belas yang lainnya berguguran sebelum waktu kelahirannya.Aku anak keempat, masa kecilku sangat bahagia dan dimanja karena katanya aku anak yang ditunggu-tunggu, ehem. Ayah dan mamah ingin sekali mempunyai anak perempuan karena ketiga kakakku semua lelaki. Hari Jumat tanggal 21 Juli 1972 menjelang Shalat Jumat lahirlah aku, seorang anak perempuan yang sehat. Alhamdulillah. Bukan hanya ayah dan mamah yang berbahagia karena lahirnya aku, paman, nenek, kakek, bahkan tetangga kami keturunan Arab ikut senang. Terbukti banyak yang menyumbangkan nama untukku.Masyaallah, setiap hari mamah menyiapkan segala urusanku dan saudara-saudaraku. Mulai dari kegiatan sekolah maupun di luar sekolah. Begitu pula demi keinginan mencapai rida Allah SWT. Urusan ayahku pun tak luput dari beliau.Sebagai seorang gadis manja yang berubah menjadi lebih mandiri di usia SMA, aku memutuskan untuk menggunakan hijab dan aktif di rohis yang membuat ayah dan mamahku kaget bercampur bahagia. Terlebih ketika menjadi seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri. Menjadi aktivis kampus, pulang sore, kadang menginap di rumah teman karena ada kegiatan keislaman, bahkan sampai ikutan PIMNAS dan lomba LKIP di Surabaya dan Bali. Berkat doa mamah juga, alhamdulillah meraih juara. Pada akhirnya Mamah senang sekali ketika mendengar anak perempuan sulungnya akan dilamar oleh seorang lelaki yang shalih, walau pada saat itu aku masih tahap skripsi bab 4.Muhidin adalah lelaki yang paling beruntung menikahkan aku, jiaah. Terbukti berat badannya langsung melejit naik setelah menikah denganku. Mamah sayang sekali kepadanya karena shalihnya dan tentu baik padaku. Tiga bulan diawal pernikahan kami masih tinggal di rumah mamah. Mamah selalu masak makanan yang lezat untuk menantu kesayangannya.Mulai dari urusan pernikahan, punya anak, dan mengurusi anak sulungku,Lathifah, mamah ikut andil. Ah, lagi-lagi mamah yang membantuku. Aku sayang mamah. Terima kasih selalu ada buat aku.Tibalah 40 hari menjelang para penghuni surga sedang bersiap untuk menyambut kehadirannya. Terakhir menghadiri wisuda S-2-ku tanggal 21 Desember 2010, mamah sesak napas. Esok hari tanggal 22 Desember 2010, ia masuk ruang ICU. Ternyata gula darahnya menggerogoti ginjalnya, sehingga fungsi ginjal tak normal, menyebabkan paru-parunya terendam cairan yang harus dikeluarkan.Semenjak mamah divonis diabetes, berat badannya menurun, matanya mulai buram. Ketika kami berkunjung, mamah hanya curhat dengan mata berkaca-kaca. Seperti anak kecil mau didengarkan curhatannya dan dielus-elus rambutnyaMah, engkau selalu ada buat aku, tapi di detik-detik terakhir hidupmu, aku tidak setiap hari berada di sampingmu. Aku disibuki dengan pekerjaan duniaku. Alhamdulillah mamah maklum, karena kami bergantian menjaganya di rumah sakit. Tepat tanggal 12 Januari 2010 sebagai hari pernikahan mamah dan ayah yang ke-44 tahun, masyaallah. Semoga selalu samara, sakinah mawaddah warahmah. Doa kami memotivasi mamah untuk cepat pulih dan bersama-sama lagi dengan kami.Detik-detik aku harus menerima takdir Allah. Setelah melakukan cuci darah yang kedua, mamah berkata, “Mamah mau pulang, ya.” Aku tersenyum dan mengelus-ngelus tangannya seraya menjawab, “Iya Mah, bentar lagi Mamah sembuh, kok. Kita pulang.”Aku merasa bahwa mamah akan meninggalkan kami. Namun, rasa itu aku buang jauh-jauh. Aku belum siap berpisah dari mamah untuk selamanya.Bersama suster dan beberapa adikku membawa mamah dari ruang cuci darah ke ruang rawat inap kembali. Setelah Shalat Magrib, seperti biasa kami tilawah di kamar mamah. Sesekali melihat kondisi mamah. Adik perempuanku membaca shalawat dan sambil memijat tangan mamah. Tetiba mata mamah seakan-akan memberi isyarat ke adikku untuk minta dibimbing mengucapkan kalimat syahadat. Allahu Akbar, adikku kaget dan berkata, “Ya Allah, Mamah.” Kami, adik-adikku, dan suamiku menghampiri mamah dan membisikankalimat syahadat, mengantarkan mamah kepada Sang Khalik. Ya Allah, tanggal 22 Januari 2011 calon penghuni surge-Mu telah datang. Terimalah segala amal kebaikanya. Beliau, Hj. Siti Suprihat binti H Abdul Wahab adalah wanita shalihah yang mengandung banyak anak, patuh, dan taat kepada suami, merawat dan mendoakan anak-anaknya di waktu Duha dan sepertiga malam, selalu menjaga shalat dan kesucian dari hadas sekecil apapun dalam bermunajat kepada-Mu, ya Allah. Ayahku menyatakan telah rida mempunyai istri seperti mamah. Lantunan Alfatihah selalu disampaikan untuk mamah di setiap doaku. Silaturrahim dengan keluarga mamah tetap kami lakukan walau setahun sekali di hari raya Idul Fitri. Mamah, kelak aku upayakan akan memberikanmu mahkota di surga.Mah, tunggu aku di surga, ya. Aku sayang mamah.“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S. Luqman: 14).
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yg mengharukan, semua sayang mamah

18 Dec
Balas

terima kasih teman

20 Dec

Wow, kisah luar biasa. Sukses selalu dan barakallahu fiik

18 Dec
Balas

wabarakallah, aamiin hatur nuhun

20 Dec



search

New Post