Percepatan Belajar di Era Covid-19 (1)
Apakah Wabah Virus Mematikan Akan Berulang Setiap 100 Tahun?
Masa pandemi covid-19 ini menuntut setiap guru harus melakukan percepatan belajar. Kenapa harus? Karena jika tidak melakukan akselarasi atau percepatan belajar, maka akan ketinggalan momen yang luar biasa ini. Momen dimana setiap guru suka tidak suka harus belajar mencari ide-ide kreatif sehingga mampu menyampaikan pesan atau materi ke siswa melalui pembelajaran jarak jauh.
Pada 11 Maret 2020, WHO menetapkan covid-19 sebagai pandemi. Kondisi ini jelas tidak boleh diremehkan karena hanya ada beberapa penyakit saja sepanjang sejarah yang digolongkan sebagai pandemi.
Apa itu pandemi?
Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua, dan umumnya menjangkiti banyak orang.
Menilik kebelakang, ternyata dalam sejarahnya, entah kebetulan atau tidak, kejadian wabah atau pandemi luar biasa besar yang melanda dunia terjadi setiap 100 tahun. tahun 1920-an atau 100 tahun lalu. Saat itu penyakit pes yang disebarkan oleh tikus mewabah di Jawa, termasuk kawasan Solo dan sekitarnya. Dalam catatan sejarah, dr Cipto Mangunkusumo dengan gagah berani terjun sendirian menangani wabah pes di Malang, Jatim. Jauh sebelum pes menyerang Jawa, penyakit ini jadi ancaman di Eropa. Orang-orang menyebutnya dengan The Black Death. Nama yang merupakan terjemahan dari bahasa Latin atra mortem ini muncul dari gejala yang dialami penderita. Kulit mereka menghitam, biasanya di bagian jari tangan, jari kaki, atau ujung hidung. Kehitaman itu muncul akibat adanya jaringan yang mati.
Dilansir dari laman Historia.id, ketika mewabah pada abad ke-14, Black Death membunuh 50 juta orang. Dengan kata lain, mengurangi 60 persen populasi Eropa. Pes disebabkan oleh bakteri yersinia pestis yang terdapat dalam kutu tikus, khususnya tikus hitam yang suka tinggal di dekat manusia. Sebagian kalangan berpendapat bahwa pes di Eropa terbawa masuk lewat perdagangan di jalur sutra. Pendapat ini dibantah sejarawan Norwegia Ole Jorgen Benedictow dalam bukunya The Black Death, 1346-1353. Menurutnya, pes tidak masuk lewat Tiongkok namun muncul dari dekat Laut Kaspia, selatan Rusia (kini masuk wilayah Ukraina), pada musim semi 1346.
Masih di sekitar tahun 1920-an, atau lebih tepatnya tahun 1918, Flu Spanyol mengguncang dunia. Tidak ada negara yang luput dari serangannya. Pandemi influenza itu membunuh jutaan orang. Flu Spanyol telah menewaskan lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia, termasuk 670 ribu orang di Amerika Serikat.
Dahsyatnya serangan wabah ini membuat virologis Amerika Serikat Jeffery Taubenberger menyebut Flu Spanyol sebagai “The Mother of All Pandemics.”(https://indopolitika.com/wabah-penyakit-dunia-yang-berselang-setiap-abad-cocokologi-yang-kebetulan/)
Dalam Muqaddimah, sejarawan muslim, Ibnu Khaldun, juga menulis tentang penyakit itu (the black death):
“Yang terjangkit adalah peradaban di timur dan di barat. Penyakit destruktif itu menghancurkan bangsa-bangsa, menyebabkan punahnya populasi. Ia menelan banyak hal yang baik dari peradaban dan memusnahkannya. Peradaban berkurang dengan berkurangnya kemanusiaan. Kota dan bangunan-bangunan ditinggalkan. Jalan-jalan besar dan kecil dilenyapkan. Permukiman dan bangunan besar menjadi kosong. Wangsa-wangsa dan suku-suku etnik melemah. Seluruh hunian di dunia telah berubah.”
Sementara itu, menurut Ross E. Dunn, sejarawan San Diego State University, dalam Petualangan Ibnu Battuta, Seorang Musafir Muslim Abad 14, catatan kematian terus meningkat menjadi 2.000 orang per hari. Penduduk kalang kabut. Kegiatan kota sehari-hari terhenti.
Sebelum sampai ke telinga Ibnu Battuta, pada 1346 malapetaka itu sudah menyerang Konstantinopel, menyebar ke Venesia dan Genoa. (https://minanews.net/wabah-virus-mematikan-dalam-catatan-sejarah-dunia/)
Virus jenis apa lagi yang akan mewabah dunia 100 tahun lagi? Astaghfirullah, Ya Allah ampunilah dosa-dosa hamba dan dosa-dosa kaum muslimin seluruh dunia. Berikanlah kami kesempatan untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang dengan nyaman dan sehat, aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ngeri ya buk