Percepatan Belajar Di Era Covid-19 (3)
Learn From Home, Belajar dari Rumah
Pada tanggal 11 Maret 2020 Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Para pengelola sekolah memikirkan bagaimana mengatur teknis pembelajaran siswa?, bagaimana proses penilaiannya?
Tidak ada libur sekolah, tidak ada penghentian kegiatan belajar mengajar tetapi yang ada pindah lokasi belajar. Dari sekolah ke rumah. Siswa, guru, orangtua belajar dan bekerja dari rumah. Stay at home.
Dengan adanya perubahan iklim belajar, perubahan tata cara belajar sehingga membuat orang tua, guru dan siswa memerlukan waktu beradaptasi dengan situasi kritis, situasi luar biasa, jadi tidak bisa disamakan dengan situasi normal.
Di sekolah bukan hanya penyampaian materi saja, tetapi proses berkomunikasi, memahami teman dengan bermain, membaca buku cerita bersama teman-teman, sedangkan di rumah siswa merasa jenuh dan membuat orangtua juga kebingungan jika tidak diberikan penugasan dari sekolah dengan catatan penugasan yang menyenangkan, lebih banyak menggunakan otak kanan sehingga kreatifitas siswa meningkat. Pembiasan-pembiasan yang baik pun dilaksanakan dalam upaya membangun karakter siwa.
Pekan pertama dan kedua masih mengundang beberapa protes orangtua sehingga membuat guru juga merasa tertekan, para pengelola khususnya kepala sekolah dan bagian kurikulum harus mecari ide kreatif, karena orang tua juga harus mendadak menjadi guru di rumah, menjadi motivator untuk anaknya yang ngambek dan masalah lainnya.
Melihat situasi ini maka Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia membuat panitia Tanggap Covid-19 bertujuan mendampingi sekolah-sekolah Islam Terpadu dalam berbagai hal seperti memberikan materi-materi via program kuliah dalam jaringan di berbagai aplikasi media sosial. Memberikan pelayanan konsultasi psikologis untuk guru, orangtua dan siswa. Memberikan pendampingan konsep PIBer untuk diterapkan di sekolah-sekolah Islam Terpadu dalam mengelola KBM daring dan program lainnya. Ini adalah salah satu layanan dari JSIT untuk sekolah-sekolah Isam Terpadu anggota JSIT.
PIBeR adalah singkatan dari Pendidikan Interaktif Berbasis Rumah. Program JSIT Indonesia bersama SIT, Guru & Orang tua tersebut bertujuan menjaminkan siswa tetap mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna bagi kehidupan dunia dan ukhrowinya dalam masa darurat pencegahan covid-19.
Panduan ini mendorong partisipatif antar semua SIT di jenjang TK, SD, SMP, SMA/K bergabung dan berkolaborasi untuk tangguh menghadapi dan melewati masa darurat pencegahan covid-19 melalui kegiatan berbagi praktik baik.
Pembelajaran Interaktif Berbasis Rumah Sekolah Islam Terpadu ( PIBeR SIT ) merupakan model aktivitas pembelajaran yang dikembangkan oleh tim JSIT Indonesia yang menekankan pada kemandirian belajar siswa. Prinsip-prinsip utama PIBeR SIT yaitu menjadikan rumah sebagai lingkungan belajar, memperhatikan keragaman minat, ketersediaan media komunikasi, bersifat luwes, berfokus pada pembentukan kecakapan hidup, dan membutuhkan kesadaran dan kemandirian belajar siswa. PIBeR SIT diharapkan dapat membentuk budaya belajar dan kapasitas belajar siswa.
Bagaimana konsep utuh dari PIBer? Bagaimana implementasinya di sekolah-sekolah Islam Terpadu? Apakah sekolah selain anggota JSIT boleh menggunakan konsep PIBeR?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, lanjutkanSehat dan sukses selalu. Barakallahu