Rani Chaerani JEMPOL

Siapa Inspirator Guru JEMPOL? Inspirator Guru JEMPOL . Branding yang digunakan ol...

Selengkapnya
Navigasi Web
Percepatan Belajar Di Era Covid-19 (8)

Percepatan Belajar Di Era Covid-19 (8)

Percepatan Memasak Berbasis Ekonomi Kreatif

Biasanya sepulang sekolah saya selalu cari lauk matang untuk makan sore atau malam sekeluarga. Di era covid-19 ini saya agak ngeri jika membeli lauk matang di jalan. Siap tidak siap harus selalu masak dan tersedia bahan makanan di lemari pendingin. Sebenarnya saya suka masak tetapii alasan hanya satu karena pulang sudah sore bahkan jelang maghrib, tubuh sudah lelah apalagi setelah sholat isya jika tubuh masih segar langsung buka laptop dan tersedia segala cemilan. Jika mata ini tidak bisa diajak kompromi kadang setelah isya langsung tidur.

Belanja untuk 3-4 hari, buat menu yang ekonomis, makan sehat bergizi tetap prioritas. Tidak harus melulu protein hewani, protein nabati juga harus dimasukan dalam menu. Menu setiap hari ada sayur, jika anak-anak bosan, ganti sayur yang direbus atau dikukus dan disediakan sambel terasi deh.

Kreativitas emak-emak deh klu sudah di hari ke 4 atau 5, tinggal sisa-sisa bahan makan yang terlihat dilemari pendingin, jadilah makanan sehat. Klik youtube beres deh. Pemanfaataan teknologi untuk cari ilmu ya.

Sukses itu jika masakan saya menjadi rebutan anak-anak. Ehem. “umi yang bagi rata” kata abi membuat suara bising mereda hingga hanya muncul celetukan-celetukan Hana dan Fai saja. Kami sekeluarga berenam, mereka sudah tahu, uminya akan bagi rata menjadi enam bagian dan mereka dengan lapang dada mengambil bagiannya masing-masing. Kadang saya menunjuk si kakak atau adik untuk membagi rata makanan bergantian. Belajar memberi keputusan dan menerima hasil keputusan, berganti peran, Siap memimpin dan siap dipimpin.

Fai jadi doyan yang namanya tempe, tempenya saya sulap menjadi nugget, tidak terasa tempenya. Ketika makan saya terangkan bahwa tempe adalah makanan khas Indonesia yang mengandung protein nabati yang tinggi, nugget nya minta tambah deh, weleh weleh.

Bahan-bahan untuk membuat nugget tempe yang sehat, sederhana sekali yaitu tempe, tepung tapioka, terigu, garam, merica, daun bawang, parutan wortel, tepung panir dan telur.

Keesokan harinya ada proyek mengelola SDA, Fai minta ditemani membuat nugget ayam. Bahan-bahannya hampir sama dengan nugget tempe, hanya tempe diganti potongan daging ayam.

Jam 10 pagi dan sore hari, anak-anak bolak balik dapur kamar, ruang belajar mutar-mutar di tiga titik bergantian. Uminya memutar otak lagi untuk membuat kudapan yang menyehatkan dan ekonomis.

Ramadan pun tiba, saya ajak anak-anak selain membuat program ruhiyah untuk diri dan keluarga juga membuat menu sahur dan berbuka puasa dengan tema halal, sehat dan ekonomis.

Azzam mengusulkan untuk membuat jadwal memasak sahur bergantian. Usul diterima, tapi pelaksanaanya ditunda untuk tahun depan ya, in syaa Allah. Sahur Ramadan tahun ini, jadwal umi dan abi dulu yaa. Usul diterima dan langsung eksekusi ramadan tahun ini jika anak-anak yang bertugas menyediakan makanan berbuka puasa yang halal, sehat dan ekonomi bergantian, bagaimana Zam, Teh, Kak, Dek terima tantangan?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post