SUKSES MENGAJAR DENGAN PARODI
Prestasi siswa adalah suatu keharusan dalam sebuah proses pembelajaran. Prestasi menunjukan mutu kelas, mutu guru dan mutu sekolah. Yang terlibat langsung adalah sang guru dalam proses pembelajaran yang bermutu maka akan menghasilkan prestasi belajar yang bermutu juga. Karena proses tidak berkhianat pada hasil.
Prestasi belajar matematika sering kali menjadi pembicaraan yang hangat dikalangan penggiat pendidikan, bahkan dikalangan orangtua terutama sang ibunda. Rata-rata UN SMP tahun 2016 turun 3 poin dari tahun lalu karena indeks integritas UN meningkat (detiknews, 2016). Dengan program indeks integritas UN naik mendorong hasil UN terkoreksi sehingga menggambarkan realita atau makin jujur di dalam penerapan. Tingkat kejujurannya naik maka nilai yang keluar lebih akurat mendekati kemampuan siswa yang sebenarnya.
Ada kasus di sebuah sekolah, seorang siswa kelas 4 Sekolah Dasar disetiap hari Rabu tidak masuk sekolah, ada keganjalan ketika sang walas merekap absensi. Ada apa ya? Selidik punya selidik ternyata di setiap hari rabu ada mata pelajaran matematika selama 2 jam pelajaran. Setelah dikonfirmasi ke orangtuanya, ternyata sang ananda merasa selalu tidak nyaman saat berinteraksi dengan guru kelasnya ketika pelajaran matematika.
Problematika sang guru dalam berinteraksi dan mengirimkan materi ke siswa adalah problem yang memang harus di perhatikan untuk di carikan solusi yang tuntas. Bukan hanya didiskusikan tapi semua guru digerakan untuk mencari solusinya.
Ketika sang guru menemui ketidak nyamanan dalam berinteraksi dikelas bersama siswa-siswanya adalah masalah bagi guru tersebut, apalagi akan berpengaruh dengan prestasi belajar siswa dan kejiwaan sang guru. Sang guru akan resah, gelisah, kesal bahkan sèdih ketika melihat siswanya juga tak berdaya dalam materi pelajaran yang disampaikan. Bagaimana agar di kelas tercipta suasana yang bahagia, siswa senang belajar, guru bahagia melihat siswanya semangat belajar, tujuan pembelajaran pun tercapai.
Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang bahagia, diperlukan ide dan kreativitas sang guru dalam mengelola kelas sesuai dengan gaya belajar sang anak. Seorang guru pun perlu dilatih pembelajarn multisensori yaitu mengajar dengan kemampuan mengakomodir seluruh siswa dengan tiga gaya belajar yang berbeda satu siswa dengan yang lainnya
Gaya belajar siswa ada 3 yaitu pertama gaya belajar visual, siswa akan mudah belajar dan menghafal dengan menggunakan kekuatan penglihatan dengan matanya, kedua gaya belajar auditori, siswa akan mudah belajar dan menghafal dengan menggunakan kekuatan pendengaran dengan telinganya, ketiga gaya belajar kinestetik, siswa akan mudah belajar dan menghafal dengan menggunakan kekuatan lewat sentuhan atau gerakan anggota tubuhnya.
Jika gaya mengajar guru sama dengan gaya belajar siswa maka akan tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan bahagia.
Pembelajaran menyenangkan juga mempengaruhi kebahagiaa antar siswa dan guru oleh karena itu alangkah naif nya jika seorang guru tidak mau tahu kinerja otak dimana setiap harinya sang guru berinteraksi dengan otak siswanya bukan dengan lambungnya.
Cara kerja otak
Bagaimana informasi masuk kedalam otak seorang siswa, menurut konsep triune dari Paul D. Maclean dengan judul bukunya The Triune Band. Chatib (2013) menuliskan di dalam bukunya bahwa dalam kepala kita ada tiga bagian otak yaitu otak reptil, otak limbik dan otak neokorteks.
Dalam proses interaksi dan komunikasi antara siswa dan guru, arus informasi dalam otak ini tentunya juga terjadi, artinya jika otak reptil siswa tidak terpuaskan dalam proses komunikasi dan interaksi dengan guru, maka hasilnya tidak optimal, maksudnya adalah ‘pesan’ guru diterima anak dengan tidak optimal sehingga timbul salah persepsi.
Arus informasi masuk ke otak reptil terlebih dahulu, karena itu atensi diawal pertemuan yang menyenangkan dan berkesan diberikan ke siswa agar muncul semangat belajar karena merasa senang diperhatikan gurunya. Guru harus terbiasa memunculkan kalimat-kalimat sapaan khas bagi siswanya.
Kreatiflah dalam memunculkan kalimat sapaan yang nyaman untuk siswa, yang membangkitkan motivasi, yang luar biasa. Contoh kalimat sapaan ketika siswa sampai di depan kelas atau gerbang sekolah.
Dalam strategi menyampaikan materi pun tak kalah pengaruhnya pada siswa. Parody adalah salah satu model pembelajaran yang paling mudah dan menyenangkan diantara ratusan bahkan ribuan model pembelajaran.
PARODI
Merupakan lirik lagu yang berisi informasi pelajaran yang dikemas/disajikan dalam bentuk lagu.Parodi dapat berupa lagu baru, atau lagu lama yang diubah liriknya sesuai dengan materi pelajaran yang dibutuhkan.
Contoh
BANGUN RUANG (nada: balonku)
Bangun ruang ada 7
Balok kubus tabung prisma
Kerucut limas dan bola
Ilmuku tambah luas
Teman2 yuk belajar (yok…)
Volume kubus dan balok
Kami semua gembira ketemu volumenya
Volume kubus itu (dor) rusuk kali rusuk kali rusuk
Volume balok itu (dor) panjang kali lebar kali tinggi…..
Yeeeeeah
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran parody membuat anak lebih senang dan cepat ingatannya, Untuk siswa visual, guru memperlihatkan bangun ruang yang real, siswa auditory menghafal rumus dengan lagu dan siswa kinestetik bernyanyi dengan menyentuh bangun ruang tersebut.
Alhamdulillah sukses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran parody. Guru dan siswa sama sama bahagia, prestasi belajar pun meningkat.
Parodi adalah model pembelajaran yang sangat mudah dikembangkan oleh guru, materi pelajaran dapat dikemas dalam bentuk lagu, silahkan mencoba yaaa
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantaappp Bu Rani tulisannya sangat menginspirasi Mantaappp sangat menginspirasi Bu Rani memang guru jempol