Ranie A Nataly Tambing

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Refleksi Hari Kematian Yesus (Lukas 23)

Ritual perayaan Jumat Agung dan Paskah telah tiba. Cerita tentang Yesus yang dtangkap, diadili, sampai disalibkan sudah tidak asing lagi bagi kita dan bagiku. Namun dalam perenunganku, dalam mencari Tahu apa yang Tuhan inginkan dalam hidupku, aku mulai membuka Alkitab, membaca dengan bersuara isi kitab Lukas 23. Ada beberapa hal menarik yang ku temukan dan terasa tak biasa diantara cerita2 seputar kematiaan Yesus. Pertama, Pilatus dan Herodes tak mendapatkan kesalahan Yesus seperti yg dituduhkan oleh para Imam Kepala. Ayat 4, 15, bahkan dikatakan Herodes sangat senang bisa bertemu Yesus, karena herodes sudah lama mendengar cerita tentang Yesus. Herodes ingin sekali melihat Yesus mengadakan suatu tanda (ayat 8). Herodes banyak melontarkan pertanyaan pada Yesus itu menandakan bahwa Herodes sangat tertarik pada Yesus. Andai saja Yesus menjawab pertanyaan-pertanyaan Herodes mungkin saja Herodes akan lebih menyukai Yesus dan mungkin Herodes juga akan membela Yesus dan menyelamatkan Yesus dari tangan Imam-imam kepala (ayat 9). Tapi, mengapa Yesus tidak mau manjawab pertanyaan Herodes, padahal dia pasti bisa menjawabnya??? (Kita tanyakan pada Yesus nanti saat bertemu dia di surga). Kedua, Yesus, peradilannya membuka komunikasi antara Pilatus dan Herodes, mereka menjdi sahabat padahal sebelumnya mereka bermusuhan (ayat 12). Yesus hebat ya. Dalam keadaan seperti apapun, dia selalu membawa kedamaian. Sekali lagi Allah menjadikan penderitaan Yesus sebagai berkat untuk orang lain. Dalam imajinasiku tentang persahabatan Pilatus dan Herodes, mungkin saja Yesus lah yang menjadi pokok pembicaraan mereka. Ketiga, kerena salah mengartikan bunyi bagian dari pengakuan iman Rasuli yang berbunyi “Yang menderita di bawah pemerintahan pontius Pilatus, mati, dan disalibkan” banyak orang awam yang jadinya berpikir bahwa Yesus mati dan disalibkan karena Pilatus. Tapi tidak, bukan karena Pilatus atau Herodes Yesus disalibkan dan akhirnya mati, tapi Yesus disalibkan atas kehendak Imam-kepala, dan orang-orang yang tidak percaya kepada ajaranNya (ayat 21,23). Siapakah Imam-Imam kepala, mereka adalah pada Ahli-ahli Taurat yang menjadi pemimpin ibadah dan ritual-ritual keagaaman bangsa Yahudi di Bait Allah. Mereka adalah pemuka agama bagi Yesus. (Pada saat itu belum ada agama kristen, Yesus adalah bangsa Yahudi, dia menjalankan kepercayaan Yahudi). Siapakah orang-orang yang tidak percaya ajaran Yesus, mereka adalah saudara-saudara Yesus secara keturunan, daerah tempat tinggal, bangsa, bahasa, dan kepercayaan memiliki kesamaan dengan Yesus. Tapi ternyata mereka lah yang sebenarnya musuh utama Yesus. Dari sini yang ingin ku katakan adalah bahwa kita sebagai orang Kristen tidak perlu takut akan ancaman yang datang dari luar agama, kepercayaan, persekutuan kita. Sebab, sama seperti Yesus musuh utama kita adalah bukanlah agama lain, kepercayaan lain, persekutuan lain (Pilatus dan Herodes) tapi adalah Imam-imam kepala (pemuka agama kita “pendeta”) dan saudara-saudara kita sendiri yang mengaku Kristen tapi tidak mengikut Yesus. Mungkin saja suatu saat Yesus datang untuk kedua kalinya, atau Allah mengirimkan kembali utusanNya kedunia untuk memperingatkan manusia akan dosa-dosa, tapi malah para pendeta dan orang-orang Kristen KTP yang berdiri di barisan terdepan untuk menentang hal itu bisa saja karena keegoisan, dan kesombongan mereka sebagai yang paling tahu atau yang tau setengah-setengah, sehinaga menjadi salah. Atau mereka yang sudah merasa ditahbiskan atas nama Tuhan, so hati-hati para pendeta! Keempat, sebagai ganti Yesus untuk disalibkan, mereka meminta pilatus untuk membebaskan Barabas, yang adalah seorang pemberontak dan pembunuh (ayat 18, 19). The point is, sekali lagi Allah memakai penderitaan Yesus untuk kebebasan orang lain. Pertanyaannya, “Kenapa harus Barabas?” Apa yang sudah dilakukan Barabas sehingga dia sangat istimewa, dia lebih dahulu diberi kebebasan kemenangan dari hukuman dosa-dosa sebelum manusia yang lain ditebus Yesus dengan mati di kayu salib? Mari kita mencari tahu, tentang barabas, karena dari orang-orang yang memiliki pengalaman secara langsung dengan Yesus seperti Barabas lah kita akan menemukan butiran iman yang bercahaya. Kelima, dalam perjalanan memikul salib menuju bukit tengkorak, banyak orang berkumpul di pinggir jalan menangisi dan meratapi Yesus, tetapi Yesus berkata kepada mereka “Hai, puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri, dan anak-anakmu!” Sebab, lihat, akan tiba masanya orang berkata, berbahagialah perempuan mandul dan yg rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui…”(ayat 28-31). Kenapa Yesus harus berkata seperti itu? Pasti ada yang salah dengan pemikiran kau perempuan Yesusalem saat itu. Aku jadi teringat pelajaran yang pernah aku dapatkan saat kuliah Hermeunetik PL, bahwa untuk mengembalikan bangsa Israel sebagai bangsa besar setelah tercerai-berai semasa pembuangan, maka ada 3 hukum yang berlaku yaitu tentang Halal-Haram, Sabat, dan Sunat. Mungkin bagian tentang kaum perempuan Yerusalem ini adalah bagian halal-haram. Dalam hukum halal-haram dikatakan bahwa sesuatu yang berdarah adalah haram, makan yang berdarah=haram, wanita yang berdarah=haram. Hukum ini d buat dengan mengatakan wanita haram saat berdarah, tidak lain supaya wanita tidak boleh menstruasi itu artinya harus hamil terus, agar bangsa itu bisa menjadi banyak kembali. Berarti wanita2 mandul adalah haram, bayangkan bagaimana mereka dikucilkan dan dihina karena mandul. Biasanya hujatan-hujatan seperti itu bukan datang dari kaum laki-laki, tapi datang dari kaum perempuan itu sendiri. Contoh, “pelacur” bukan laki-laki yang membenci mereka dan mengolok-olok mereka, tapi perempuan-perempuan lah yang benci mereka. Jadi mungkin saja Yesus mengatakan seperti di atas kepada perempuan-perempuan Yerusalem bahwa mereka harus menangis diri mereka sendiri, karena mereka sudah berbuat salah atas nama sebuah hukum. Pertanyaannya, apakah masa yang dikatakan Yesus tentang perempuan-perempuan mandul akan berbahagia sudah datang? Rasanya belum. Sampai sekarang pun, masih banyak diskriminasi wanita hanya karena tidak dapat memperoleh keturunan, laki-laki, masih saja egois menuntut memiliki anak untuk meneruskan nama keluarga dengan menikahi perempuan “subur”, keluarga pasti akan menolak anak laki-laki menikahi perempuan yang ketahuan mandul. Bila ketahuan setelah menikah keluarga tidak segan-segan meminta bercerai, atau menghalalkan lakilaki memiliki istri lain. Lalu kapan waktu itu datang? Dan kenapa perempuan mandul bisa dikatakan berbahagia? Inilah analisisnya. Sadarkah kita bagaimana kehidupan generasi kita sekarang, anak-anak atau remaja yang dilahirkan oleh perempuan tidak mandul, hidup dalam dunia dan menjadi sama dengan dunia, menjadi generasi pendosa. Di mana-mana, tindak kriminal, kekerasan, dosa dilakukan oleh generasi muda, mereka menciptakan kehancuran untuk keluarganya, agamanya, bangsanya. Artinya, perempuan tidak mandul adalah pencipta monster-monster kehancuran, atau generasi muda yang dilahirkan perempuan tidak mandul menjadi pendosa karena kelalaian, dan ketidakbertangungjawabnya perempuan-perempuan yang melahirkan mereka. Lalai untuk mendidik, mengajarkan yang benar tentang Tuhan, dan tidak bertanggung jawab pada apa yang dititipkan Tuhan. Mengandung dan melahirkan, membesarkan berarti adalah sebuah tanggungjawab besar, sekaligus ancaman sangat besar bagi perempuan. Jika demikian, mungkin saja masa itu akan datang esok atau di hari penghakiman kelak. Di masa penghakiman perempuan-perempuan tidak mandul akan mempertanggungjawabkan anak-anak mereka. Sedangkan wanita-wanita mandul akan terbebas dari semua perihal anak yang dilahirkannya. Satu poin perempuan mandul unggul dari perempuan subur. Mungkin juga perihal “aborsi” dunia ini semakin gila. Orang-orang sudah tak takut untuk melakukan aborsi, dengan alasan apapun, dan untuk kepentingan apa saja. Nah, siapa bisa, mampu melakukan aborsi, tidak lain dan tidak bukan adalah perempuan-perempuan subur atau tidak mandul (kalau mandul, jangankan bisa aborsi, hamil saja tak bisa). Aborsi adalah tindakan paling kejam di dunia, membunuh yang tak berdaya, membunuh darah daging sendiri secara sengaja, menghilangkan sesuatu yang bernyawa hanya untuk menutupi cela. Tuhan memberikan dengan sukacita dan dengan bentuk sempurna, tp pelaku aborsi mengembalikanya paksa dengan wujud tercabik. Tuhan memberikan kehidupan baru, tapi pelaku aborsi kadang dengan bangga meng “cut” perjalanan kehidupan itu bahkan sebelum sempat anak manusia itu melihat dunia. Marahkan Tuhan, pasti Tuhan sangat marah, karena itulah dia mengatakan berbahagialah wanita mandul, karena mereka tidak akan mungkin melakukan aborsi. Bahkan cinta mereka terhadap anak-anak, melebihi perempuan-perempuan yang bisa melahirkan. Bayangkan saja, mereka rela merawat anak orang lain dengan cara adopsi. Sedangkan perempuan yang bisa melahirkan menyia-nyiakan anak-anak mereka, menyakit dan tak peduli. Sekarang, poin perempuan mandul ungggul dr perempuan subur. Terlepas dari topik di atas, Saluut deh buat Yesus dalam penderitaannya. Seharusnya dia minta dibela, atau minta dikasihani, tapi Dia malah membela kaum yang tertindas, dan mengasihani orang-orang yang tidak sadar telah melakukan kesalahan… Amazing! Jika tanganku yang menuliskan semua ini, ya memang aku, tapi aku tak tahu apa yang bisa membawa ku sampai bisa berrefleksi seperti demikian, jika memang Roh Kudus yang menolongku. Maka Roh yang sama pula akan membantu kalian semua yang pembaca untuk memahami tulisanku yang jauh dari baik ini. Segala Puji dan syukur ku naikan kepada Tuhan Allah ku yang dalam masa pencarianku mencoba berbicara padaku, lewat firmanNya. Salatiga, 22 April 2011 Rani (artikel ini pernah di upload di harianjatengonline 12 Mei 2015)
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi

27 May
Balas



search

New Post