Rani Farida Sundani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BEST PRACTICE RANI FARIDA SUNDANI

BEST PRACTICE RANI FARIDA SUNDANI

Nama: Rani Farida Sundani, S.Pd

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran

Lokasi

SMK Negeri 10 Bengkulu Utara

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin dicapai

Menumbuhkan motivasi untuk lebih aktif berbicara dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada Peserta Didik Kelas X Asistensi Keperawatan SMK Negeri 10 Bengkulu Utara Tahun Pelajaran 2022/2023. Materi Procedure Text.

Penulis

Rani Farida Sundani, S.Pd

Tanggal

27 November 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

SMK Negeri 10 Bengkulu Utara Merupakan Sekolah Menengah Kejuruan pertama di Kecamatan Putri Hijau yang dahulu bernama SMK Negeri 2 Putri Hijau.SMK Negeri 10 Bengkulu Utara berdiri sejak tahun 2010 dan sudah mengalami perubahan nama beberapa kali dari SMK Negeri 2 Putri Hijau menjadi SMK Negeri 10 Bengkulu Utara. Lokasi SMK Negeri 10 Bengkulu Utara Sangat Strategis yaitu tepatnya di Jalan Poros Pasar Kamis Desa Suka Makmur Kecamatan Marga sakti Sebelat Kabupaten Bengkulu Utara.

Pembelajaran di SMK Negeri 10 Bengkulu Utara dirasakan sebagian guru dan Peserta Didik belum berhasil maksimal sesuai harapan. Terlebih dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang menitikberatkan pada kemampuan berbicara. Sebagian besar Peserta Didik masih enggan dan cenderung pasif untuk mencoba berbicara bahasa Inggris.

1. Peserta Didik lebih nyaman berbicara dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah masing-masing.

2. Peserta Didik merundung dan mengejek Peserta Didik lain yang salah pengucapan ketika berbicara Bahasa Inggris.

3. Peserta Didik lebih fokus pada handphone daripada belajar Bahasa Inggris.

4. Peserta Didik kurang berfikir kritis dalam menulis naskah.

5. Guru tidak menyediakan media yang menarik yang bisa mendorong Peserta Didik untuk aktif berbicara.

6. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher-centered).

7. Proses pembelajaran cenderung monoton dan tidak inovatif.

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru berrtangggung jawab pada permasalahan-permasalahan yang timbul dalam proses belajar di kelas dan wajib mencari jalan keluar agar tercapainya tujuan pembelajaran.

Dalam menghadapi permasalahn di atas, saya selaku salah satu pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris mendesain Pembelajaran yang efektif, aktif dan inofativ pada materi “Procedure Text” untuk Peserta Didik kelas X Asistensi Keperawatan SMKN 10 Bengkulu Utara.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan:

Tantangan dalam tantangan untuk mencapai tujuan diatas adalah sebagai berikut:

Teknis:

1. Jaringan Internet dalam menunjang proses pembelajaran masih terkendala

2. Sering terkendala jaringan listrik apabila musim hujan otomatis jaringan listrik padam

3. Keterbatasan alat peraga seperti infocus, Speaker karena harus bergantian dengan guru mata pelajaran lain ketika melakukan proses praktik pembelajaran lapangan.

4. Keterbatasan gawai Peserta Didik untuk menunjang proses pembelajaran.

Non teknis:

1. Kurang dukungan dari guru lain mengenai proses pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Peserta Didik kurang memahami pentingan pembelajaran dengan menggunakan teknologi.

3. Kurang dukungan wali Murid dalam proses pembelajaran

4. Peserta Didik masih kurang fokus dalam proses pembelajaran.

Peserta Didik :

1. Peserta Didik tidak percaya diri pada kemampuan dirinya sendiri, cenderung minder.

2. Beberapa Peserta Didik yang masih sering menertawai kawannya yang salah ucap.

3. Peserta didik yang menganggap bahasa Inggris bukan pelajaran yang penting.

4. Peserta didik masih terfokus pada handphone ketika proses pembelajraan berlangsung.

Guru :

1. Guru tidak percaya diri ketika mengajar dengan Bahasa Inggris.

2. Keterbatasan guru dalam menguasai bidang tekhnologi untuk menunjang pembelajaran.

3. Guru tidak bisa memanajemen kelas dengan maksimal.

Dukungan atau yang terlibat dalam proses pembelajaran:

Pihak Sekolah: hal ini yang paling utama Kepala Sekolah SMKN 10 Bengkulu Utara dan waka kurikulum yang memberikan dukungan dalam proses pembelajaran.

Peserta Didik:

1. Peserta PLL Peserta Didik SMK Negeri 10 Bengkulu utara

2. TIM Cameramen SMK Negeri 10 Bengkulu Utara

3. Guru-guru SMK Negeri 10 Bengkulu Utara

Ditinjau dari penyebab dan tantangan tersebut dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi pedagogik dan profesional.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik dan tepat oleh seorang guru. Langkah-langkah yang harus dilakukannya:

Pemilihan metode pembelajaran adalah dengan menyesuaikan antara karakteristik Peserta Didik dan materi yang akan dibelajarkan.

Non Teknis:

1. Pihak sekolah memfasilitasi Jenset apabila terjadi pemadaman listrik

2. Guru memberikan hostpot jaringan pribadi dari guru mata pelajaran apabila terkendala jaringan.

3. Menggunakan alat peraga mandiri yang dimiliki Guru mata pelajaran dalam proses proses pembelajaran.

Teknis:

1. Berkonsultasi dengan pihak terkait dalam proses pembelajaran misalnya dengan Kepala Sekolah, Kurikulum dan Wali murid.

2. Memberikan wawasan kepada Peserta Didik tentang betapa pentingnya pembelajaran Bahasa Inggris terutama untuk siswa yang bersekolah di SMKN 10 Bengkulu Utara.

3. Guru menggunakan pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan metode Project Based Learning dengan memaksimalkan TPACK yaitu media Canva, power point, video dan aplikasi TikTok.

4. Memotivasi siswa untuk lebih aktif berbicara dalam Bahasa Inggris dengan reward berupa sticker. Peserta didik yang berani bicara mendapat dua sticker jika benar, dan mendapat satu sticker jika salah.

5. Menggunakan media belajar yang menarik seperti power point dan video.

6. Memaksimalkan penggunaan tekhnologi yang sedang hits di kalangan peserta didik. Salah satunya adalah aplikasi TikTok.

7. Siswa diminta untuk berkelompok dan membuat projek role-playing : how to operate health kit. Hasil kerja mereka direkam dan videonya di upload di media sosial TikTok.

Adapun pihak yang terkait dala menghadapi tantanggan ini adalah guru selaku fasilitator, soswa, teman sejawat yang membantu bertukar ide, kepala sekolah, serta dosen dan guru pamong.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Setelah dilakukan langkah-langkah pada aksi pembelajaran, maka dapat ditentukan hasil sebagai berikut :

Hasil:

1. Peserta Didik lebih fokus dalam pembelajaran.

2. Tujuan pembelajaran tercapai

3. Suasana kelas lebih hidup karena ada interaksi antara Peserta Didik dan guru.

4. Peserta didik lebih termotivasi dengan adanya reward berupa sticker.

5. Peserta didik lebih suka belajar dengan melibatkan handphone-nya apalagi ketika harus membuat video yang diunggak ke TikTok.

6. Peserta Didik dapat merekam, mengedit dan mengunggah video projectnya ke aplikasi TikTok.

Respon:

Respon Peserta Didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah mereka sangat senang, antusias, termotivasi dan bersemangat.Hal ini dapat dilihat dari kegiatan refleksi akhir pembelajaran, Peserta Didik merefleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan, media pembelajaran menarik dan mudah dipahami serta terlihat selama proses pembelajaran.

Faktor:

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan guru terhadap metode, model, dan media pembelajaran serta langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang telah dibuat.

Kesimpulan:

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan adalah diharapkan guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajaran agar proses pembelajaran sesuai harapan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post